Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa (Sesungguhnya) Tujuan Kita Bekerja?

26 Maret 2020   07:54 Diperbarui: 27 Maret 2020   20:24 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar:https://id.pinterest.com/pin/265360603029091103/

Sahabat, kali ini saya ingin mengajak pembaca untuk merenung sekaligus menjawab pertanyaan, apakah sesungguhnya tujuan kita bekerja. Kegiatan yang kita lakoni dalam keseharian, apa tujuannya?

Kepada beberapa sahabat secara iseng saya bertanya tentang hal ini. Jawabannya ternyata beragam. Mari kita periksa.

"Bagi saya, bekerja itu untuk dapat duit sehingga bisa makan."

"Bekerja, bagi saya, untuk tidak menganggur. Malu dibilang pengangguran."

"Bekerja itu bagi saya, mau tak mau, harus dilakukan untuk membayar tagihan dan utang."

"Bagi saya, saya bekerja untuk bisa menyekolahkan anak-anak."

"Bekerja adalah untuk mengisi hari-hari agar berarti sekaligus membunuh waktu."

Nah, bagaimana pendapat para sahabat tentang argumen singkat di atas? Menurut saya, semua jawaban para sahabat tersebut tidak ada yang salah. Semuanya benar. Dan, jawaban itu sangat bergantung dari sudut pandang, dari sudut mana "bekerja" itu dilihat.

Menemukan Panggilan Hidup

Jika kita pikirkan secara lebih mendalam, bekerja itu, menurut saya, pada pokoknya adalah untuk dua hal yang utama. Kedua hal utama inilah yang menjadi jawaban hakiki untuk apa sesungguhnya kita bekerja. Kita akan melihat ini dan kemudian menyadari bahwa bekerja itu tidak melulu dilihat dari sisi lahiriah dan kebutuhan fisik, bahkan juga dari sisi fitrah manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun