Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tidak Rela Batik Dilecehkan

18 Juli 2017   09:09 Diperbarui: 18 Juli 2017   10:50 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
batik sebagai warisan budaya bangsa (ubatik.wordpress.com)

Batik Sebagai Identitas bangsa

Sepertinya banyak manusia berpikiran aneh akhir-akhir ini. Keanehan itu terlihat dengan banyaknya diskusi di media sosial tentang batik, baju gamis, agama, kebudayaan,  ormas-ormas radikal serta  utak utik keimanan  keimanan antar manusia. Lucu jika batik direndahkan dan disebut sebagai  produk luar. Secara desain batik memang banyak kesamaannya dengan produk luar. Berbagai ragam hias yang ada hampir mirip dengan ragam hias. China, Arab, Amerika Latin, India, Malaysia, Thailand.

Nama Batik sendiri sebetulnya sudah identik dengan  salah satu daerah asal yaitu jawa. Batik  adalah singkatan amba dan tik. Amba berarti menulis  sedangkan tik berasal dari kata nitik atau membuat titik.

Jadi batik itu perpaduan dari lukisan di atas kain dan titik-titik adalah ciri khas batik itu sendiri. Menurut sejarah batik sudah ada sejak jaman Majapahit. berkembang pesat lagi  di abad XVII,  terutama di kalangan kraton (Yogyakarta dan Surakarta). Batik amat erat hubungannya dengan kegiatan para puteri dan abdi dalem, Mereka membuat kain batik untuk dipakai sebagai  baju dan jarik(bawahan). Berbagai motif batik tergantung dari pengaruh lingkungan. Umumnya keraton membuat batik sebagai  simbol keagungan, kewibawaan, identitas  kebangsawanan.  Proses membatikpun kadang masih disertai dengan puasa, mati raga dan laku ritual lainnya untuk bisa menampilkan batik  sebagai bagian dari adat, tradisi dan  bagian kebudayaan.

Batik bermacam-macam ada batik pedalaman yang didominasi warna  coklat, atau warna-warna sogan Corak warnanyapun tidak semeriah batik pesisiran yang bisa menyertakan banyak warna.  Motif-motif batik pedalaman semisal  parang(parang kencana, parang rusak), kawung, Sido Mukti, Sido  Luhur, Sekar jagad, Cuwiri, sudagaran.Banyak makna  terkandung dari berbagai motif batik tersebut. Sekar jagad misalnya mempunyai arti kecantikan, keindahan. Sekar itu bunga sedangkan jagad  itu adalah dunia.  Batik Sekar jagad itu melambangkan keindahan, kecantikan. Banyaknya motif dan ragam batik itu menunjukkan keberagaman, kekayaan budaya, kekayaan seni serta intelektualitas penciptanya.

Proses membatik secara tradisional  jarang ditemukan di negara lain. Penggunaan malam, canting, pewarna alami ( kunyit, daun jati, soga tingi, Soga tegeran, soga jambal, biji kesumba, daun indigo) dan buatan seperti naptol, indigosol, wantek. Proses membatik yang rumit dan butuh kesabaran memetik hasilnya(terutama saat menutup  lukisan dengan lilin(malam ), pewarnaan, pelorotan malam dan akhirnya mengunci  warna.

Kalau ada orang yang mengejek tentang batik sebagai produk luar dan bukan identitas Indonesia sungguh memprihatinkan. Masih ada orang Indonesia yang berpikiran picik hanya karena  ideologi dan pikiran sempit tertutup oleh fanatisme agama. Setiap negara  mempunyai identitas kebudayaannya, cara berpakaian, keragaman seni budaya, keragaman suku bangsa,  perilaku dan  karakter yang terbentuk oleh  lingkungan dan alam sekitarnya. 

Menjadi pengikut mazhab sebuah bangsa itu baik tapi memaksa kebudayaan lain untuk diterapkan  di negeri yang sudah punya identitas tersendiri apalagi berdiri di sebuah negara yang mempunyai keragaman budaya, agama, suku, etnis adalah sebuah kekonyolan. Sekali lagi pikiran sempit, tertutup oleh logika radikalisme agama akan menggerus  identitas kebangsaan yang sudah diperjuangkan  pejuang  yang rela mengorbankan nyawanya untuk kemerdekaan dan menyatukan diri dalam negara kesatuan berdasarkan Pancasila.

Batik itu simbol peradaban. Batik itu simbol  penghargaan terhadap keunikan produk budaya dan dunia sudah mengakuinya. Jangan dikotori oleh pemikiran segelintir orang yang mengatasnamakan agama untuk memberangus kekayaan budaya bangsa.   Mari Bersatu memperkuat  identitas Indonesia dengan  kekayaan alam serta produk budayanya. Untuk agama,  menjadi juru damai dan penebar kasih sayang lebih mulia daripada memprovokasi massa untuk membenci agama lain, apalagi berusaha menghilangkan identitas kebangsaan lewat karya adiluhung bangsa yang sudah termasyur seantero jagad. Batik oleh UNESCO bahkan  telah menjadi warisan  kemanusiaan untuk  budaya lisan dan non bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak  2 Oktober 2009. Sangat aneh bila ada orang yang melecehkan kebudayaannya sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun