Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gejayan, Foto Copy, Kuliner, dan Demonstrasi 8 Mei 1998

25 September 2019   23:03 Diperbarui: 26 September 2019   15:25 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
demo di Gejayan mengingatkan kembali peristiwa 8 Mei 1998 antaranews.com

Hari hari ini Gejayan seperti menggeliat di tengah isu gerakan mahasiswa, sejumlah  isu muncul terkait dengan gerakan #Gejayan Memanggil yang mendapat respon sbermacam- macam.

Ada yang melihat bahwa trending Gejayan memanggil lebih ke arah dugaan penyusupan pada gerakan agama terutama disinyalir dari ajakan HTI dan kelompok ektrem kanan.

Menurut isu ada kelompok berbasis agama yang ingin melakukan gerakan demonstrasi mengajak mahasiswa di Jogja untuk mulai bergerak di Gejayan. Sebuah jalan yang letaknya di Condong Catur berbatasan antara kota Jogja dan Kabupaten Sleman.

Pusat Jasa Pengetikan dan Foto Copy
Jaman 90 an Jalan Gejayan penuh toko -- toko yang sebagian besar membuka jasa foto copy dan pengetikan. Di dekat situ ada sebuah toko legendaris yang menjual alat-alat stasionery murah. Toko tersebut bernama Toko Merah.

Mahasiswa UGM, Sanata Dharma, IKIP Jogja (Universitas Negeri Jogjakarta), Atmajaya,  ISI jurusan Tari dan Teater banyak yang kost di sekitar Jalan Gejayan.

Sewa kamar sederhana satu tahun sekitar 150 ribu rupiah per tahun dengan satu kamar dan mandi dengan menimba air dari  sumur. Gang Guru, Gang Narada lalu masuk ke dalam dengan jalan jalan unik dari negeri para raksasa pewayangan Kalabendana, Brojowikalpo, Brajamusti, Brajadenta (di belakang STM Pembangunan), tembus ke arah Gayam dan Seturan Babarsari.

Daerah sekitar situ sebut saja daerah Mrican berada di wilayah Condong Catur (CC). Penulis masih sangat hapal jalan- jalan di sekitar Gejayan. Karena dulu biasa blusukan dengan sepeda angin.

Meskipun tidak setiap hari di Jalan Gejayan (karena lebih sering PP Jogja Magelang) tetapi ingatan tentang Gejayan masih membekas. Berbagai cerita muncul dan yang masih saya ingat, ya tentang demonstrasi yang berawal dari ajang orasi mahasiswa di depan gerbang kampus pencetak guru Sanata Dharma.

Setelah mendengarkan tuntutan reformasi dan menyerap aspirasi mahasiswa yang ingin melakukan perubahan atas dominasi orde baru yang mematikan demokrasi. Mahasiswa sudah lelah merasakan kesewenangan orde baru ditambah dengan krisis ekonomi yang melanda dunia.

Mahasiswa dan simpatisan berkumpul di jalan Gejayan yang kini bernama Moses Gatotkaca. Kampus Sadhar, Atmajaya, Universitas Negeri  Jogjakarta, SMA Gama (Tiga Maret), pemakaman Bethesda dan aneka kuliner murah meriah.

Demonstrasi berakhir Rusuh di Gejayan
Di Jalan Gejayan hampir semua penghuninya adalah mahasiswa dari hampir seluruh pelosok tanah air. Maka ketika muncul wacana demonstrasi yang berawal dari Gejayan apakah mereka yang sekarang pasti sudah berumur lebih dari 40 tahun mengingatnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun