Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Positif Negatif Pembatasan Jejaring Sosial

25 Mei 2019   06:08 Diperbarui: 26 Mei 2019   18:56 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi media sosial (THINKSTOCKS/IPOPBA) | Sumber: Kompas.com

Beberapa hari ini kominfo memblokir sementara dan membatasi konten-konten yang berpotensi menyebarkan berita hoaks dan memviralkan gambar yang cenderung menyesatkan termasuk facebook yang susah mengupload gambar- gambar yang muncul di media sosial.

Pengguna Medsos kecewa Berat pada Pembatasan Jejaring Media Sosial

Pengrajin status tentu saja uring- uringan apalagi yang sejak semula memang sudah berseberangan dengan pemerintah. Bakat mereka tentu saja tersia -- siakan, apalagi hasrat kebencian tidak tersalurkan dengan sukses. 

Ini menjadi semacam "kiamat" kecil bagi mereka sebab mereka ingin menunjukkan dengan kata- kata dan gambar tentang pengumbaran fakta-fakta atau pola pikir berdasarkan atas ideologi mereka sendiri bahwa tidak ada yang benar selain dirinya. 

Ia bebas mengkritik, bebas berpendapat karena dilindungi undang -- undang. Manusia tentu harus diberi ruang agar hak asasi manusianya dihormati, meskipun kadang dalam hal berpikir seringkali tidak menghormati orang lain.

Banyak manusia bisa dengan kritis menilai orang lain. Kata- katanya benar- benar bisa menghunjam jiwa. Jika manusia tidak kuat iman tentu ia akan emosi dan membalas dengan kata- kata yang jauh lebih tajam. 

Media sosial saat ini benar- benar menjadi sarana untuk menunjukkan bahwa manusia akan selalu ingin menunjukkan diri bahwa ia lebih baik dari yang lain. 

Ia berusaha selfie di tempat di mana baru dirinya yang bisa menunjukkan diri bahwa ia bisa berdiri di sebuah destinasi wisata dan ia ingin orang lain bersaing dengan dirinya untuk berlomba menunjukkan kekuatannya mempengaruhi manusia lain saling berlomba menjadi terbaik.

Para perajin status tentu kecewa sebab mereka yang terbiasa membuat provokasi dengan menjadi buzzer, dan pemproduksi ujaran kebencian kecele. Ia sementara libur dari urusan "misuh- misuh" (marah- marah lewat kata-kata nyinyir). 

Media sosial tidak terasa sudah mengendalikan manusia masuk dalam dunia baru, sebuah dunia tidak tersentuh tetapi mampu memberikan dampak luar biasa bagi perilaku manusia modern. Di tahun 1990 an ketika belum muncul media sosial seperti facebook, twitter dan Instagram, media iklan hanya tersentuh oleh pengusaha-pengusaha yang mempunyai akses di dunia periklanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun