Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Seniman dan Makna "Tulang Rusuk" Baginya

15 Desember 2017   18:23 Diperbarui: 16 Desember 2017   09:21 2567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MJK Art Community di depan lukisan yang dipamerkan

Sekelompok seniman (31) lulusan Institut Seni Indonesia Yogyakarta dengan nama MJK (Malam Jumat Kliwon ) berpameran di Bentara  Budaya Jakarta (BBJ), Rabu 13 Desember 2017. 

Pameran dibuka oleh Aktris Indonesia Widyawati pada pukul 19.30 depan Rumah Kudus dengan suasana remang. Widyawati istri dari aktor Almarhum Sophan Sophian tampak antusias membuka pameran meskipun sebetulnya sedang tidak enak badan. Pembukaan juga dihibur oleh penampilan musikus dari UNJ dengan alat musik Cello dan musikalisasi puisi Sapardi Djoko Damono(kepada Istriku). Pameran  bertema "TULANG RUSUK".

Pameran di buka oleh Widyawati.aktris senior Indonesia (Dokumen pribadi)
Pameran di buka oleh Widyawati.aktris senior Indonesia (Dokumen pribadi)
Pameran akan berlangsung sampai tanggal 22 Desember tepat ketika ada moment hari Ibu. Dalam cerita yang berkembang di masyarakat, identifikasi tulang rusuk adalah pasangan hidup/istri/pendamping hidup kaum laki-laki. Tulang rusuk mengacu pada tulang sekitar dada dengan pembagian dari tulang rusuk sejati, tulang rusuk melayang dan tulang rusuk semu. 

Makna tulang rusuk secara kiasan adalah pendamping  yang keberadaannya sangat penting bagi laki-laki. Sebagaimana tulang rusuk untuk melindungi organ-organ penting  seperti paru-paru, jantung (organ). Keberadaan organ vital amat penting untuk memberi keseimbangan  bagi kaum pria/laki-laki yang egonya tinggi.

Dalam synopsis pameran Tulang rusuk dijabarkan  bahwa tulang rusuk  diartikan "sebagai pelindung atau dimaknai sebagai wanita. Seniman meskipunterlihat slengekan, bergaya bebas dan seringkali  bercanda  mempunyai pola pemikiran  luas dalam mengolah" rasa" jiwanya. Mereka ingin mengartikan tulang rusuk lebih luas.

Wanita/ pendamping memegang peran penting untuk melindungi kepentingan laki-laki. 31 seniman itu memaknai tulang rusuk  sebagai aku adalah cara mengenali keluasan hidup, mengasah pemikiran dan perasaan.

Mereka (seniman MJK) membagi tulang rusuk sebagai AKU, KEBERADAAN dan HUBUNGAN.  Dengan tema  seperti itu mereka ingin menghargai pendamping untuk  menyempurnakan pekerjaan dan karya mereka.

Sejarah MJK pada pertemuan rutin untuk bermain futsal bersama. Dan kebetulan dilakukan ada kamis malam. Mengapa jumat kliwon  karena Malam  jumat kliwon itu bagi kehidupan jawa amat sakral, Maka ketika meresmikan kelompoknya dengan tema jumat kliwon diharapnya menjadi peristiwa skral untuk melaanjutkan aktifitas berkesenian. Sedangkan kelompok futsal  tersebut bernama "Lalu Dua" (L2).

Penulis dan 3 pelukis MJK Joni Antara, Coky dan Refijon (dokumen Pribadi)
Penulis dan 3 pelukis MJK Joni Antara, Coky dan Refijon (dokumen Pribadi)
Saat berlangsung  pameran  penulis sempat bincang bincang dengan mereka diantaranya adalah  Joni Antara yang menempilkan lukisan "Dialog". Sepasang babi (pasangan suami istri) dengan warna cerah. 

Penulis meraba makna dari lukisan itu adalah kritik sosial sedangkan bagi senimannya sendiri mengatakn lukisan itu sebagai simbol komunikasi suami istri.  Kebetulan istri Joni Antara bersio Babi maka ia mencoba  berempati  dengan memberi simbol lukisan Babi pada istrinya dalam pemaknaannya tentang tulang rusuk. Yang unik dari lukisan Joni antara adalah tekstur lukisan itu. Dengan teknik plotot putar Joni menghasilkan efek tekstur unik seperti yang sering  terdapat di keset karet.

penulis Bersama Joni Antara Yang melukis
penulis Bersama Joni Antara Yang melukis
Pelukis lain yang sempat  penulis

wawancarai adalah Tjokorda  Bagus Wriatmaja (Coky). Yang melukis Embrio. Coky melukis dengan gaya khas Bali. Genrenya lebih ke abtrak. Proses embrio digambarkannya dalam kotak-kotak dan warna-warna spontan ekspresif. Embrio mengingatkan penulis pada ibu yang mengandung bayi samapi melahirkannya. Coky mungkin ingin menggaris bawahi bahwa tulang rusuk laki-laki itulah yang mampu memelihara embrio itu sampai kemudian lahir dari garba istri dan akhirnya menjadi anak.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Refijon Pria kelahiran Padang , melukis dengan tema The next Generation. Ia seperti sedangkan menggambarkan "Kid zaman Now" itu seperti chip komputer. Sedangkan bapak dan ibunya adalah penghasil anak anak yang tercipta dari generasi  digital.

Refijon (The Next Generation) amat mengagumi sosok Widyawati. Sepasang suami istri yang aktif di film sejak sekitar  1970 an  dan menjadi  sosok menginspirasi tentang eratnya hubungan suami istri sampai dipisahkan oleh kematian.

Dijaman budaya kawin cerai di kalangan artis sosok Widayawati dan Sophan Sophian adalah perkecualian. Mereka selalu mengucapkan cinta di mana dan kapanpun , maka  dari itu MJK yakin sosok Widyawatilah yang cocok untuk membuka pameran  "Tulang Rusuk".

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Semoga muncul karya-karya seni  dari para seniman Indonesia. Keberadaan seniman dapat memberi keseimbangan  pada manusia Indonesia yang saat ini  butuh hiburan dan tidak terlalu larut  dalam gundah gulana politik yang cenderung memecah belah  kesatuan dan persatuan bangsa. Dengan kreasi seni masyarakat terhibur  dan menikmati karya kreatif   seniman yang amat peka terhadap fenomena sosial. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun