Mohon tunggu...
Dwi Noer
Dwi Noer Mohon Tunggu... lainnya -

" Learn and Grow "

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pacaran itu Enak loh, kok Dilarang sih?

10 Mei 2013   15:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:48 2385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1368174108941586724

[caption id="attachment_260265" align="aligncenter" width="240" caption="Pacaran Bikin Hidup Lebih Redup (kumpulremaja.blogspot.com)"][/caption]

Bukan anak muda namanya jika diberi nasehat tak memberikan sebuah perlawanan. Jika ada satu nasehat diucapkan orang tua maka ada 1001(seribu satu) alasan untuk ‘mengakali’ nasehat itu. Saya sendiri juga seperti itu biasanya, he.he..

Termasuk dalam hal pacaran. Jika ada orang tua yang melarang seorang anaknya pacaran karena takut jika anaknya ikut-ikutan model pergaulan remaja masa kini, dapat dipastikan si anak punya alasan-alasan tersendiri buat meyakinkan si ortu kalau pacaran itu juga banyak manfaatnya.

Nah beberapa alasan tersebut diantaranya coba saya tulis di sini…

~ Pacaran itu kan penjajakan sebelum nikah…

Nikah itu kan niatnya sekali seumur hidup, masa kita gak boleh sih mengenal lebih jauh orang yang bakal jadi teman seumur hidup kita? Masa kita mau beli kucing dalam karung, ckckckck…

Ini alasan yang paling popular. Penjajakan. Penjajakan seperti apa sih yang dimaksud? Okey, kalau mau mengenal mengenai si dia, kenapa  tidak langsung tanya aja sama orang tuanya. Orang yang paling tahu betul tentang dia itu ya orang tuanya kan. Secara, mereka kan yang merawat dari bayi sampek segede gitu. Baik buruk, sama sifat2 asli si do’i pasti orang tuanya yang lebih tahu.

Atau minimal tanya deh sama orang-orang yang deket sama dia. Saudaranya, atau temen-temen dia yang bisa dipercaya. Kalau orang pacaran biasanya yang ditunjukin cuma yang baik2 sama manis2 aja kan. Pokoknya terlihat sempurna banget lah kalau lagi jalan bareng gitu. Padahal aslinya belum tentu lo.

Satu lagi nih, masalahnya kan nikahnya masih belum pasti. Bisa satu, dua, atau mungkin lima puluh tahun lagi. #eh, kepanjangan ya^^. Lha kok penjajakannya udah duluan. Iya kalau penjajakannya masih dalam tahap normal, kalau udah menjajaki yang lain-lain gimana?

Yang ditakutkan dari penjajakan model seperti ini adalah, gimana kalau setelah ‘penjajakan’ lalu si dia bosan terus pergi begitu aja buat cari yang lain.

Kalu udah begitu, siapa lagi yang dirugikan kalau bukan pihak perempuan…

~ Pacaran itu menjalin tali silaturahim, kan bagus tuh…

Ada yang bilang jika silaturahim itu bisa menambah rezeki dan memperpanjang umur kan. Nah apel ke rumah pacar + calon mertua kan silaturahim juga…!

Haduh, ini mah alasan model anak muda banget ya. Plintir sana, plintir sini aturan dan tuntunan agama. Tahu kan kalau yang paling utama untuk dikunjungi untuk silaturahim dari keluarga sendiri. Sesuai maknanya silaturahim kan berarti menyambung hubungan antarkerabat dekat yang terhubungkan dengan rahim atau mahram kita.

Nah, banyak banget kan contohnya. Kalau mau silaturahim yang paling utama bisa ke orang tua sendiri, adik-kakak, paman-bibi, kakek-nenek, dst.

Atau kalau kurang banyak, masih ada adik dari pamannya sepupu kakek. Bisa juga ke paman, kakaknya ponakannya buyutnya Mbah subur. Eh, nggak termasuk ya yang ini… ^^

Nah daripada buang-buang duit buat beliin do’i seikat kembang kamboja atau beliin sekeranjang kue pancong buat mertua pas dibawa apel malam minggu. Kan duitnya lebih baik dan bermanfaat buat ongkos silaturahim ke rumah paman/tante yang di luar kota. Atau buat beliin gigi palsu nenek yang giginya udah ompong semua.

Sama-sama keluarin duit tapi nilai dan manfaatnya beda. Keren gak tuh^^

~ Pacaran itu kan menambah semangat belajar…

Hmmm, alasan yang masuk akal sepertinya. Ini yang kadang jadi pembenaran bagi muda-mudi yang sedang kasmaran dan memilih jalan pacaran. Awalnya memang ingin membuktikan sama do’i kalau kita orangnya cerdas, smart, and bisa diandalin buat ngerjain tugas.

Biasanya nih kalau segala sesuatu dari awal niatnya udah salah, akhir-akhirnya hasilnya gak sesuai yang diharapin. Kalau begitu kan berarti niat utamanya buat ‘nampang’ di depan si dia, nah jika si target nya udah didapet ya bakalan balik lagi ke niat utama. Niat utamanya apa? Ya itu tadi pacaran.

Orang bilang sih pacaran itu ibarat candu, bikin ketagihan. Dunia seakan milik berdua katanya. Yang penting happy sama pacar. Kalau udah gitu belajar mah bakal jadi nomer sekian. Baru pegang buku aja, udah inget sama si do’i, terus bbm an.

Beib, kamu lagi ngapain? Aku gak konsen belajar nih, kepikiran kamu teyus...

dan BBM an pun berlanjut, nasib si buku pun terbengkalai. Kasihan banget kan.

>>ini bukan pengalaman pribadi penulis ya^^

~ Pacaran itu kan…?

To be continued>>>… bersambung ke tulisan berikutnya

Inspired from #Udah Putusin Aja by Felix Y. Siauw

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun