Mohon tunggu...
Dukung Jokowi
Dukung Jokowi Mohon Tunggu... -

Rakyat kecil

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kepemimpinan Jokowi

22 Maret 2012   03:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:38 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apakah kepemimpinan? Bagi yang sering menghadiri seminar “Leadership” pastilah dengan mudah menjawab apa definisi leadership.  Sayangnya memang banyak orang menghadiri seminar setelah pulang langsung lupa apa isi seminar barusan, apalagi kalo disuruh boss atau dibayarin kantor.  Fakta lain, banyak seminar yang berjudul “Leadership” ternyata isinya motivasi MLM (Multi Level Marketing).  Oh ya, sebelum saya lanjutkan, saya ingin kasih tau hobi saya yang rada nyeleneh, yaitu suka nulis ngelantur..

Saya orang Jawa, jadi gambaran kepemimpinan yang nyanthol dibenak saya adalah “Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”.  Wah basa Jawa ya.. ih ngga keren banget.. hari gini paling keren pake bahasa Inggris dong.. lihat aja di seminar2, kalo ngga ke-inggris2an takut ngga laku, takut keliatan ngga pinter, ngga modern, ngga intelek ..  Yah biarlah kalau saya dikira ngga intelek..

Pertama, seorang pemimpin “Ing ngarsa sung tulada” artinya didepan memberi teladan.  Teladan apa? yah, teladan sebanyak mungkin hal.  Teladan kejujuran, teladan kesederhanaan, teladan ketegasan, teladan kreatifitas, teladan kemanusiaan dan lain lain dan sebagainya.

Bagaimana anda menilai para pemimpin negara saat ini?  Bagaimana teladan para anggota DPR, pejabat pemerintah, pengawal keadilan hukum? Rakyat sudah lama tahu, bertahuntahun bahkan puluhan tahun seperti apa..

Kedua, seorang pemimpin “Ing madya mangun karsa” artinya hadir ditengah rakyat memberi perhatian, bimbingan, petunjuk, nasihat, berpihak serta bersamasama menanggulangi berbagai masalah.

Ketiga, seorang pemimpin “Tut wuri handayani”, artinya mengawal dan menjaga dari belakang, mewaspadai apa yang mungkin mengancam dari kanan, kiri atau belakang.

Nah, coba pikir, dalam berbagai masalah para pemimpin negeri anda ini tidak hadir, tidak memberi perhatian, malah melakukan pembiaran dan sibuk sendiri berakrobat politik.  Apalagi mengawal dari belakang, mana ada yang mau berdiri dibelakang rakyat..

Yah itulah 3 (tiga) komponen kepemimpinan yang saya petik dari ajaran Ki Hajar Dewantara, yang barangkali tidak modern dan tidak intelek, bahkan barangkali tidak sesuai jaman sekarang.

Gampang ngomonginnya (dan nulisnya) tapi samasekali tidak gampang melaksanakannya.

Oh ya, anda baca nama saya? Nah pasti anda langsung berpikiran saya ini kampanye.. Oh tidak, tidaaak.. Saya hanya ingin menelaah soal kepemimpinan kok.  Soal Jokowi yah anda nilai sendiri lah.. apakah dia memenuhi 3 komponen kepemimpinan tsb diatas.

Yang akan menentang Jokowi banyak, banyaaaak.. selain dari pesaingnya dan lawan politiknya, terutama ya dari orang2 yang tidak jujur dam memikirkan kepentingannya sendiri di DKI ini.  Tapi yang namanya kehidupan ini tidak akan berubah, bahwa orang baik lebih banyak dari orang tidak baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun