Mohon tunggu...
Dues K Arbain
Dues K Arbain Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk membungkam pikun

Slogan Sufi Anak Zaman : Jika Allah mencintai manusia, maka akan terwujud dalam tiga kwalitas : 1. Simpatik Bagaikan Matahari 2. Pemurah Bagaikan Laut 3. Rendah Hati Bagaikan Bumi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aisyah dan Perpustakaan Mini

8 Agustus 2017   18:39 Diperbarui: 19 Agustus 2017   06:22 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku-buku Perpustakaan Mini Aisyah (dokumen pribadi)

Aisyah, panggilan gadis kecil berusia 8 tahun ini, cukup nyentrik untuk disuguhkan sebagai sosok anak-anak yang memiliki pemikiran cerdas. Meskipun ia bukan pemegang ranking satu apalagi juara umum di sekolahnya, tapi kehidupan sosialnya sangat jarang dimiliki oleh rata-rata anak seusianya.

Beberapa bulan yang lalu, tepatnya saat bulan ramadhan, ia yang sudah melaksanakan puasa sebulan penuh berpikir, bagaimana menghabiskan waktunya menunggu azan maghrib dengan membaca buku tapi tidak membosankan.

Akhirnya, ia mengumpulkan buku-buku yang sudah tersimpan rapi di lemari, bahkan ada yang sudah diikat dalam kardus. Buku-buku tersebut ia susun di teras rumah, di sebuah rak buku yang ia ambil dari gudang.

Setelah tersusun rapi, ia memanggil teman-teman sepermainnya untuk berkumpul di teras rumah dan mengajak mereka belajar bersama,  membaca, melukis, mewarnai ataupun menceritakan isi buku yang telah dibaca.

Melihat antusias Aisyah dan teman-temannya, maka aku membuatkan sebuah lemari kaca agar buku-buku itu dapat tersimpan rapi setiap selesai mereka bermain sambil belajar tersebut.

Ia memberi nama "Perpustakaan Mini Aisyah" untuk perpustakaannya, sekaligus tempat mereka bermain dan belajar. Menurutnya, karena setelah ada lemari kaca tersebut, buku-buku Aisyah terlihat masih sangat sedikit, masih banyak ruang kosong yang belum terisi. Jika ia berhasil mengumpulkan uang banyak, maka ia akan membeli buku sebanyak-banyaknya untuk memenuhi lemari tersebut, katanya.

Tanpa disadari, ia telah mendukung program pemerintah untuk Indonesia Pintar. Ia bersosialisasi dengan lingkungannya, tanpa menimbulkan kekhawatiran orang tua, karena menyediakan tempat bermain sekaligus tempat belajar.

Dan bagi orang tua Aisyah, tentu saja dengan adanya Perpustakaan Mini ini, maka tidak khawatir lagi Aisyah akan bermain jauh dari rumah, mengingat Aisyah seorang anak yang energik, yang kalau bermain lebih memilih permainan laki-laki daripada permainan perempuannya.

Sesekali ia berperan layaknya seorang guru, sesekali ia gentian menjadi murid. Perpustakaan Mini Aisyah ini akan ramai setiap hari Sabtu dan Minggu Sore. Sedangkan hari-hari biasa, hanya satu -- dua orang saja yang biasa berkunjung.

Semoga, cita-cita Aisyah untuk mendirikan sebuah perpustaan yang besar akan tercapai.

Buku-buku Perpustakaan Mini Aisyah (dokumen Pribadi)
Buku-buku Perpustakaan Mini Aisyah (dokumen Pribadi)
Perpustakaan Mini Aisyah berlokasi di Teras Rumah (Dokumen Pribadi)
Perpustakaan Mini Aisyah berlokasi di Teras Rumah (Dokumen Pribadi)
Aisyah bersama teman sepermainannya (dokumen pribadi)
Aisyah bersama teman sepermainannya (dokumen pribadi)
Sebagian buku-buku Aisyah (dokumen pribadi)
Sebagian buku-buku Aisyah (dokumen pribadi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun