Mohon tunggu...
Dudun Parwanto
Dudun Parwanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Traveler

Owner bianglala publishing, penulis, komika sosial media dan motivator/ trainer penulisan,

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Plagiarisme adalah Musuh yang Nyata bagi Penulis

4 Juni 2017   07:34 Diperbarui: 4 Juni 2017   08:31 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pelatihanpenulisan.blogspot.com

Ya penulis, adalah orang yang karyanya paling gampang dijiplak atau istilah kerennya plagiat. Apalagi sekarang begitu mudah fasilitas copy paste. Kalau disebut sumbernya masih mending, nyesek adalah ketika karya kita diakui sebagai tulisannya. Inilah kasus yang pernah membuat Anggito Abimanyu merana nasibnya karena menjiplak artikel orang,

Kita semua pernah menjadi plagiat, tak bisa dipungkiri. Apalagi yang tidak jelas sumbernya lalu viral atau pesan berantai di media sosial. Mungkin penulisnya pun tidak ada masalah jika tulisannya dibagikan. Menjadi masalah jika karena tulisan orang lain kita mendapat manfaat , misalnya menjadi tenar, populer atau disanjung banyak orang.

Ini karena hukum menjiplak di Indonesia tidak jelas, Perlindungan terhadap karya penulis lemah dan sanksi bagi pelaku plagiat hanya sebatas sanksi moral. Akibatnya tidak ada orang yang jera dengan perbuatan ini. Namun makin lama malah makin merajalela dan kebanyakan tidak mau mencantumkan nara sumbernya.

Sebagai penulis, untuk membuat ide, dan pengembangan tulisan yang orisional 1 artikel itu tidak mudah. Kalau kita sudah mencari bahan di literatur atau internet, pasti ada kutipan yang kita ambil entah bahasanya kita jiplak atau dimodifikasi sehingga intinya sama. Artinya tidak murni 100% asli, karena ada hak orang lain.

Tulisan yang masih dikatakan orisional berpijak dari pengalaman dan pemikiran sendiri. namun pengalaman kita terkadang juga pernah dialami orang lain dan pemikiran kita juga terpikir oleh yang lain, maka strateginya adalah kemasan dalam menulis yang menunjukkan gaya atau karakter kita yang berbeda dengan yang lain.

Di tengah babak belurnya industri perbukuan atau literasi, plagiat masih menjadi musuh yang nyata. Setiap ada buku best seller akan muncul buku bajakan yang dijual 50% lebih murah. Belum lagi bila ebooknya sudah tersebar didunia maya dan bisa didonlot dengan gratis. Maka penulis dan penerbit akan ditohok berkali-kali.

Saatnya pemerintah dan DPR membuat UU plagirisme, untuk melindungi karya cipta dan marwah penulis agar tetap konsisten di bidangnya. Kalau persekusi saja, bisa dipidanakan kenapa tidak dengan plagiatisme, Selama aksi jiplak itu dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi tanpa ijin penulis, mestinya negara hadir .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun