Mohon tunggu...
C Riberu
C Riberu Mohon Tunggu... karyawan swasta -

jangan sia-siakan hidup, bergunalah untuk sesama

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Rasis, itu Sudah Biasa!

22 April 2013   13:29 Diperbarui: 4 April 2017   16:13 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Apa sih rasis itu??

Kalau boleh diartikan rasis itu adalah pembedaan sikap dan perlakuan terhadap kelompok masyarakat tertentu karena perbedaan warna kulit. Kadangkala kita bangsa Indonesia yang terdiri dari ratusan suku bangsa, bahasa dan adat istiadat tanpa kita sadari seringkali bahkan setiap hari melakukan tindakan yang termasuk dalam diskriminasi ini atau pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dsb).

Dalam sepakbola isu rasisme kembali muncul. Di Liga-liga top Eropa seperti di Italia, Spanyol atau bahkan di Inggris sekalipun seringkali para pemain yang berwarna kulit bukan putih sering mendapat perlakukan "spesial" ini mulai dari penonton yang mengeluarkan tiruan suara binatang (monyet) hingga penonton yang menirukan gerakan monyet ini..

Tidak sedikit pemain, klub bahkan Federasi Sepakbola yang terkena sanksi atau hukuman dari UEFA akibat dari tindakan rasisme ini salah satu contohnya Internazionale akhirnya dijatuhkan denda sebesar 50.000 Euro atas tindakan para pendukungnya yang melakukan tindakan rasisme kepada penyerang AC Milan, Mario Balotelli, pada pertandingan Derby della Madonnina, Senin (25/2) dini hari WIB, di Giuseppe Meazza. (http://www.bolanews.com/liga/serie-a/read/31912-Inter-Didenda-50.000-Euro-Karena-Tindakan-Rasisme.html) dan masih banyak contoh lainnya.

Bagaimana di Indonesia?? kembali lagi ke diri kita masing-masing sebab tanpa kita sadari tindakan rasis sudah mendarah-daging di kehidupan kita bahkan kalau tidak mengucapkan kata-kata rasis rasanya kurang puas. Contohnya; orang yang asalnya dari Medan maka disebut si "Batak", yang asli dari Jogja atau Semarang atau Solo maka disebut si "Jawa", dsb. Bahkan dalam kehidupan kita sehari-hari kita selalu menggeneralisirkanbahwa orang yang dari "Batak" pasti tindakannya begini.. orang yang dari Jawa tindakannya pasti begitu..

Yang terbaru dan masih hangat di sosial media Twitter adalah tindakan yang ditujukan kepada pemain-pemain dan offisial PERSIPURA saat mereka menang 2:0 atas Sriwijaya FC di Jaka Baring Palembang. Tindakan bahkan ocehan yang menyebutkan nama binatang adalah tindakan yang sudah sangat tidak terpuji.

Namun apa tindakan dari PSSI sebagai Federasi Sepakbola Indonesia?? tentu masih ingat tindakan dan perkataan salah satu pemain Timnas Indonesia "HH" yang akan "menampoli" pemain Naturalisasi masih didiamkan bahkan yang bersangkutan bermain dan menjadi starter di laga Indonesia melawan Arab Saudi.

Perlu diingat kalau Indonesia itu negara besar, terbentang dari Sabang hingga Merauke, terdiri dari berbagai macam suku, budaya, bahasa dan agama. Jangan perbedaan ini menjadi alat untuk memecahbelah sesama anak bangsa. Bagi para supporter Indonesia, dewasalah dalam bersikap, berbicara dan berfikir. PSSI sudah berdarah-darah karena konflik kepentingan pribadi dan politik, kini jangan menambah suram sepakbola Indonesia dengan tindakan rasis ini.

Salam Sepakbola Indonesia Satu..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun