Mohon tunggu...
Wahyu Triasmara
Wahyu Triasmara Mohon Tunggu... Dokter - Owner Klinik DRW Skincare

Seorang manusia biasa kebetulan berprofesi dokter yang ingin berbagi cerita dalam keterbatasan & kesederhanaan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Kentut

30 Juni 2013   11:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:13 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

PUISI KENTUT

kentut selalu dihina
kentut selalu dicibir
kentut selalu dicaci
kentut selalu dimaki

kentut itu bau
kentut itu tak telihat
kentut itu bisa bersuara
kentut tak pernah disangka datangnya

tapi apa anda tahu yang sebenarnya..

jika...
kentut itu berharga
kentut itu pertanda
kentut itu anugrah dan kenikmatan

bagaimana tidak ??
bayangkan jika anda tak bisa kentut
perut serasa dikoyak
tidur jadi tak nyenyak
badan gelisah tak berdaya
makan minum enggan rasanya

semua karna apa ??
ketika kentut tak kunjung tiba
ketika kentut sudah tak lagi keluar
ketika bermacam usaha tak lg berdaya

perut harus dirobek...
perut harus dibedah...
gangguan cerna harus segera disingkirkan..

itulah kawan...
kenapa kentut sangat berharga
kentut bukan sembarang diciptakan
kentut bisa jadi teman
kentut jg bisa jadi pertanda kematian

masihkah anda menyepelekan kentut ?
masihkah anda akan menghina kentut ?
masihkah anda tdk bersyukur dgn kentut ?

jika "Iya" tunggulah saat ketut meninggalkan anda
jika "tidak" rawatlah tubuh anda dgn hidup sehat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun