Mohon tunggu...
Wahyu Triasmara
Wahyu Triasmara Mohon Tunggu... Dokter - Owner Klinik DRW Skincare

Seorang manusia biasa kebetulan berprofesi dokter yang ingin berbagi cerita dalam keterbatasan & kesederhanaan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kenapa Orang Tega Membunuh?

13 Desember 2014   05:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:24 2684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14183966221541538047

[caption id="attachment_359201" align="aligncenter" width="480" caption="shutterstock image"][/caption]

Masih cukup aktual dipebincangkan kasus pembunuhan PRT yang dilakukan oleh Samsul dan keluarganya di Medan Sumatera utara.  Belum lagi aksi pembunuhan Sri Wahyuni di parkir bandara Soetta, hingga kasus ade sarra yang dibunuh mantan pacarnya. Betapa mengerikannya, bagaimana mungkin orang tega membunuh orang dengan begitu keji. Seolah sudah tidak ada rasa takut hingga orang berani mengahabisi nyawa orang lain.

Lalu apa motivasi dan penyebab hingga orang tega membunuh? tentunya banyak motif hingga seseorang tega membunuh orang lain, namun di sini kami lebih ingin mengupasnya dari sisi psikologis hingga kenapa orang begitu berani mengahabisi nyawa korbannya.

Dari beberapa kasus pembunuhan yang saya amati didalam berbagai pemberitaan terkait motif-motif terjadinya pembunuhan sedikit banyak saya mencoba merangkum berbagai motif hingga orang berani menghabisi nyawa orang lain.

Di urutan pertama saya melihat adanya pribadi yang terlalu OBSESIF, pada kondisi ini boleh dibilang biasanya dialami oleh orang-orang yang belum dewasa dan butuh perhatian lebih. Sehingga ketika mereka kehilangan rasa cinta dan kasih sayang maka dalam pikirannya kekerasan adalah jalan terakhir untuk menyudahi semuanya. Sebagai contoh seorang pria yang terobsesi pada seorang wanita, maka pria itu tega membunuh si wanita yg dia cintai supaya wanita itu tak dimiliki oleh orang lain.

Seseorang yang PARANOID, orang tipe ini seringkali mudah dilanda cemburu buta. Sebagai contoh seorang suami dapat membunuh teman laki-laki istrinya yang ia curigai dan takuti akan berselingkuh dengan istrinya tersebut. Padahal hubungan istri dan teman lelakinya itu hanyalah sebatas hubungan kerja. Atau yang lebih mengerikan seorang suami tega membunuh istri karena kauatir ia berselingkuh dengan lelaki lain.

Mereka yang terlalu AGRESIF juga sangat berisiko melakukan tindakan kekerasan juga pembunuhan. Seolah-olah tak ada rasa takut dalam diri mereka. Orang dengan sifat agresif cenderung spontan dan berani. Orang-orang tipe ini mudah terpancing dalam kemarahan, sehingga tak segan untuk melakukan tindakan kekerasan pada orang lain.

Orang yang TERTUTUP menurut saya juga berbahaya. Orang dengan tipe tertutup boleh dibilang jarang berinteraksi dengan orang lain, sehingga ketika mereka kesal akan sesuatu hanya akan dipendam seorang diri. Bahayanya kemarahan yang menumpuk bisa saja meledak ketika masalah besar yang dia hadapi sudah menemui jalan buntu. Kadang kondisi demikian memaksa orang untuk berbuat kekerasan pada orang lain.

Menjadi PENDENDAM dapat memunculkan berbagai persoalan baru dikemudian hari. Ketika dia merasa disakiti maka dia dapat membalas rasa sakit hai itu dengan sesuatu yang lebih kejam dari apa yang dia alami.

TRAUMA yang mendalam juga dapat menyebabkan terjadi tindak kekerasan dan pembunuhan. Pengalaman-pengalam buruk dimasa lampau membuat seseorang berusaha melindungi dirinya sendiri dari hal-hal buruk yang dia anggap dapat hadir kembali di kehidupannya.

Itulah beberapa kondisi psikososial yang sangat mungkin mempengaruhi seseorang hingga akhirnya tega membunuh orang lain disekitar mereka. Tentunya masih banyak motif pembunuhan lain bahkan motif politik, SARA, faktor ekonomi pun bisa menjadi faktor tindak kekerasan hingga pembunuhan, belum juga termasuk berbagai persoalam kehidupan yang bisa menjadi pemicu begitu entengnya orang tanpa rasa takut untuk membunujh sesamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun