Mohon tunggu...
DONY PURNOMO
DONY PURNOMO Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan Penulis

Aktivitas sehari-hari sebagai guru, suka berwirausaha, dan suka menuliskan buah pikiran dalam coretan-coretan sederhana. kunjungi pula tulisan saya yang lain di http://pinterdw.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menjaga Kekondusifan Kerja Pasca-Pemilu

18 April 2019   08:54 Diperbarui: 20 April 2019   08:34 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Ilustrasi Ketegangan di Tempat Kerja (Sumber: corpzpro.com)

Pesta demokrasi telah usai, pilihan juga sudah ditentukan oleh rakyat Indonesia. Hasil hitung cepat juga sudah mulai bermunculan dengan menunggulkan pasangan 01 Jokowi-Amin. Tetapi dari kubu 02 juga memiliki metode tersendiri untuk meyakinkan timnya bahwa mereka juga memenangi Pemilu.

Fenomena Pemilu disadari atau tidak menimbulkan dampak, salah satunya dampak di dunia kerja. Pagi inipun perbincangan Pemilu masih mewarnai diskusi saat mengawali kerja. 

Berbagai opini dengan keyakinan masing-masing masih bersaling-silang. Lebih ekstrem lagi tentunya di grup WA, di mana sampai ada yang keluar dari grup hanya karena perbedaan pandangan atau pilihan dalam Pemilu.

Perpecahan karena perbedaan tidak seharusnya terjadi di tempat kerja, karena rekan kerja sama halnya seperti keluarga yang saling berinteraksi dalam pekerjaan. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kekondusifan pasca-Pemilu, di antaranya;

1. Politik urusan leher ke atas
Banyak orang yang saling tersinggung dalam pandangan politik karena meletakkan politik sampai ke hati. Ini berbahaya karena perbincangan politik tidak ada habisnya dan pasti ada gesekan-gesekan karena perbedaan. 

Karena bukan orang yang bergerak dalam bidang politik, jadikan politik sebagai urusan yang didengarkan, diperbincangkan, juga dianalisis. Jangan jadikan perbedaan pandangan itu sampai masuk ke dalam hati.

2. Tidak perlu saling singgung
Saling menyinggung adalah hal berbahaya yang sering dilakukan, biasanya berawal dari saling singgung inilah akhirnya menjadi saling serang mempertahankan pandangan masing-masing. Jika memang bermaksud mendiskusikan mengenai pandangannya, maka carilah orang-orang yang sepaham sehingga tidak akan menimbulkan pertentangan sesama rekan kerja.

3. Tak perlu terlalu fanatik
Pilihan politik sebenarnya adalah hak setiap warga negara sehingga tak perlu terlalu fanatik dengan pilihan yang dimiliki. Karena setiap orang pasti memiliki pandangan masing-masing mengenai pilihannya. 

Tak perlu berlebihan dalam pandangan politiknya, karena dengan pandangan politik yang berlebihan akan mempersempit pandangan dan pola pikir sehingga akhirnya menganggap yang lain tidak baik.

4. Netralkan
Pemilu telah usai maka netralkan kembali pandangan-pandangan negatif pada calon pilihan masing-masing. Mari hargai pilihan itu dan dukung semua program pemimpin terpilih untuk mensukseskan Indonesia dimasa yang akan datang. Gunakan energi positif yang dimiliki untuk membangun Indonesia.

Semangat berkarya dan mari jaga persatuan dan kesatuan Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun