Mohon tunggu...
Doni Bastian
Doni Bastian Mohon Tunggu... Penulis - blog : www.donibastian.com

Seo Specialist | Business Consultant | WA 0821-1450-1965

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Tabrakan Maut di Pasar Gaplok, Senen, Sejauh Mana PT KAI Bertanggung Jawab?

15 Juni 2017   20:54 Diperbarui: 16 Juni 2017   14:54 2420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin lusa, Selasa 13 Juni 2017, menjelang saat berbuka puasa, telah terjadi kecelakaan antara mobil boks dengan kereta api Walahar Express jurusan Jakarta-Purwakarta. Mobil naas tersebut bergerak dari arah Jalan Tanah Tinggi Johar Baru menuju ke Jalan Kembang Pacar. Tetapi pengemudi mobil tersebut tidak mau bersabar menunggu dan berbuat nekat dengan menerobos palang pintu kereta yang sudah tertutup.

Padahal situasi di sekitar lokasi kejadian sudah terjadi antrean kendaraan yang cukup padat dari kedua arah, terutama para pengemudi sepeda motor yang juga tidak mau bersabar, bahkan saling berusaha mendahului hingga membuat lalu lintas semakin 'crowded'. Sebelumnya warga sudah mengingatkan kepada pengemudi mobil boks tersebut agar segera mundur sebab rangkaian kereta sudah semakin mendekat. Namun pengemudi mobil seperti tak mau menghiraukannya.

Mobil tersebut kemudian berhenti di atas rel kereta dan terjebak pada posisi 'dead lock'. Maju tak bisa, mundur pun juga tak mungkin sebab sudah terhalang oleh banyak kendaraan lainnya. Di dalam mobil, Si Pengemudi dan seorang penumpang disebelahnya sesaat tampak panik dan berupaya keluar dari dalam mobil untuk menyelamatkan diri. Meski keduanya sudah berusaha keras, namun pintu mobil tetap tak bisa terbuka karena terhalang oleh kendaraan di sekitarnya.

Apa yang terjadi kemudian sungguh memilukan. Kedua orang yang berada di dalam mobil tersebut tak sempat menghindar dari sambaran kereta yang melaju kencang. Tabrakan maut pun tak bisa terhindarkan lagi. Terdengar bunyi benturan yang sangat keras ketika Lokomotif menghantam bagian belakang mobil. Mobil itupun terseret hingga sejauh 30 meter dan kemudian terbakar, sekaligus menewaskan kedua orang yang berada di dalamnya.

Saya kebetulan adalah warga sekitar yang setiap hari melintas di lokasi kejadian tersebut. Mendengar berita ini, hati terasa pilu. Sesak terasa di dada karena tabrakan maut ini telah memakan dua korban jiwa sekaligus. Sungguh kejadian ini sangat saya khawatirkan dan telah terbayangkan sejak puluhan tahun yang lalu, hingga akhirnya benar-benar terjadi pada kemaren lusa.

Mengapa kejadian ini begitu saya khawatirkan? Sebab meski sudah terpasang palang pintu dan ada pos petugas penjaga lintasan KA, tetapi memang situasi di Pasar Gaplok sangat rawan terjadi kecelakan, apalagi jika terjadi antrean kendaraan yang panjang dan berlangsung dalam waktu hingga lebih setengah jam. Namun bagi warga sekitar, hal ini adalah biasa terjadi setiap hari, terutama pada jam-jam sibuk yaitu ketika warga sekitar berangkat kerja pada pagi hari dan pulang kerja pada sore harinya.

Kembali pada kasus tabrakan maut di atas. Ada sesuatu yang masih mengganjal di hati saya. Jika mencari-cari siapa yang bersalah, sudah jelas bahwa Si Pengemudi mobil tersebut telah melakukan pelanggaran lalu lintas, yaitu dengan sengaja menerobos palang pintu kereta yang sudah nyata-nyata tertutup. Namun demikian, kejadian ini tak bisa dipandang sebelah mata, sebab telah menimbulkan korban jiwa, bahkan 2 orang sekaligus dalam kondisi yang sangat mengenaskan karena hangus terbakar.

Maksud saya adalah tentu pihak terkait dalam hal ini PT KAI tak boleh berpangku tangan dan membiarkan semuanya terjadi dan seolah menilai bahwa kejadian memilukan ini akibat pelanggaran lalu lintas yang dilakukan pengguna jalan semata.

Begini Analisis Saya
Jauh-jauh hari, bahkan puluhan tahun lalu, saya pernah menyampaikan kekesalan saya kepada petugas PT KAI yang kebetulan melakukan kunjungan dinas di lokasi kejadian. Kala itu saya menyampaikan usul atau saran untuk memindahkan titik pemberhentian kereta api, beberapa meter menjauhi palang pintu kereta agar tidak terjadi akumulasi antrean yang berlebihan.

Namun jawaban mereka adalah bahwa harus ada pernyataan secara tertulis dari warga sekitar perihal kondisi ini. Atau dengan kata lain saya harus mengumpulkan tanda-tangan dari warga sekitar terlebuh dahulu, agar usul atau saran warga bisa disampaikan kepada pihak manajemen PT KAI.

Saya pun merasa kesal dengan jawaban itu, sebab pihak manajemen PT KAI seharusnya lebih terbuka terhadap apapun keluhan warga terkait keamanan dan keselamatan bagi warga sekitar pintu perlintasan kereta. Tak perlu mempersulit warga dengan birokrasi yang berbelit-belit, yang akhirnya membuat saya menjadi kecewa dan hanya bisa berharap, semoga apa yang saya bayangkan tak akan pernah terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun