Mohon tunggu...
Dr.Ari F Syam
Dr.Ari F Syam Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi, Praktisi Klinis,

-Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM (@DokterAri) -Ketua Umum PB Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kekerasan terhadap Dokter Kembali Berulang

19 September 2017   14:07 Diperbarui: 19 September 2017   14:25 2690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kekerasan terhadap dokter kembali terulang kali ini oleh Pejabat Daerah dalam hal ini Ketua DPRD Kabupaten Lebong. Penamparan, pasti bukan bermaksud untuk penganiayaan,  lebih untuk merendahkan orang yang ditampar.

Penamparan yang dilakukan oleh pejabat merupakan bagian dari power sydrome, karena sedang menjadi penguasa maka merasa bisa melakukan hal2 yang sewenang-wenang kepada orang lain.

Sejatinya ketika seseorang melakukan penamparan kepada orang lain  maka ini merupakan  kekerasan kepada orang lain tersebut maka sebenarnya sudah masuk  ranah hukum dan proses penamparan ini wajar untuk diteruskan kepada pihak yang berwajib. Seperti yang dilakukan penamparan kepada dokter tersebut. Mudah2an proses ini terus berlanjut agar ada efek jera untuk siapapun melakukan kekerasan kepada orang lain. Apalagi proses penamparan tersebut  terjadi di rumah sakit (RS).

Dimana tempat pasien datang ke RS untuk mendapatkan pertolongan mengatasi masalah kesehatannya. Proses kekerasan yang dilakukan pasti akan menyebabkan  kegaduhan dan membuat ketakutan buat petugas kesehatan maupun pasien2 yang sedang mendapatkan pelayanan. Saya tidak tahu apa yang ada di kepala Bapak yang  melakukan penamparan. Apalagi yang ditampar tersebut adalah seorang dokter jaga. Dokter jaga dalam bekerja mempunyai tugas untuk mengobati pasien yang datang ke gawat darurat atau bertugas menjaga ruangan. Terus terang perlakuan tersebut akan mempengaruhi kerja dokter. Mungkin rasa sakit bekas ditampar tidak terlalu berat tapi perasaan yang tidak nyaman bahkan bisa sampai sakit hati yang akan muncul pada dokter Jaga tersebit. Dokter bisa saja menjadi tertekan atas perlakuan tersebut dan bekerja menjadi tidak optimal.

Peristiwa penamparan oleh seorang ketua dewan dan informasinya sudah menjadi viral tentunya bisa melemahkan mental dokter untuk bekerja di Kabupaten tersebut. Bahkan ini menjadi pertimbangan untuk pengiriman dokter ke Kabupaten teraebut,  karena orang yang harusnya melindungi bahkan perlakuannya sebaliknya. Saat ketua dewan yang merupakan wakil rakyat yang terhormat melakukan penamparan bisa menjadi rujukan buat rakyatnya bagaimana keluarga atau kerabat pasien untuk komplain kepada petugas kesehatan. Nasib dokter menjadi terancam di Kabupaten.

Saya sangat menyesalkan peristiwa penamparan ketua dewan kepada dokter jaga dan berharap tidak ada lagi kekerasan kepada petugas kesehatan yang sedang bertugas di RS.

Untuk para dokter teman sejawat saya mudah2an kekerasan oleh pejabat negara kepada dokter jaga ini tidak melemahkan semangat kita untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, jika masyarakat puas atas pelayanan pasti mereka akan mencintai kita.

Salam sehat,

Ari F Syam

Praktisi klinis

Aktivist Organisasi Profesi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun