Mohon tunggu...
Farhandika Mursyid
Farhandika Mursyid Mohon Tunggu... Dokter - Seorang dokter yang hanya doyan menulis dari pikiran yang sumpek ini.

Penulis Buku "Ketika Di Dalam Penjara : Cerita dan Fakta tentang Kecanduan Pornografi" (2017), seorang pembelajar murni, seorang penggemar beberapa budaya Jepang, penulis artikel random, pencari jati diri, dan masih jomblo. Find me at ketikanfarhan(dot)com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hoaks

1 Maret 2020   12:25 Diperbarui: 1 Maret 2020   12:17 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : koleksi pribadi

Hoaks.

Kata ini selalu mampir di sensori di kala aku duduk di meja praktik
Buka laman Instagram, muncul tulisan hoaks.
Buka Twitter, muncul jejeran cuitan hoaks
Buka Whatsapp, jangan ditanya lagi.
Selalu muncul hoaks bertebaran di semua grup.
Entah itu, grup RT/RW, grup alumni sekolah, sampai grup keluarga.

Hoaks beredar dengan segala bidang.
Ada yang bahas politik, ekonomi, sains.
Dan, ada satu hal yang paling membuatku geram di meja praktik.
Hoaks tentang kesehatan.
Selalu saja ada info palsu beredar di sana.

Minggu lalu, aku dengar cerita tentang asam lambung yang bisa mengalir ke telinga.
Kemarin, ada lagi cerita tentang kolam renang yang bisa bikin hamil.
Seorang teman cerita tentang banyak minum air bisa bikin hidung meler.
Pasienku pun pernah cerita bahwa sendawa adalah penyakit keturunan.
Dan masih banyak lagi kata-kata palsu yang beredar di sana.

Aku sampai bertanya..
Apa tujuannya mereka bikin info seperti itu?
Apakah demi sebuah validasi biar dikira pakar dalam kesehatan?
Apakah biar membuat orang menganggap dokter tidak diperlukan lagi?
Apakah.. ada lagi tujuan yang lain?
Mereka pun saat ditanya, malah memberikan klarifikasi yang tidak masuk akal.

Tuhan, aku selalu ingin bergerak melintasi garis etika.
Tapi, jabatan mulia ini akan percuma jika aku murka.

Yogyakarta, 29 Februari 2020.

Foramen.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun