Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Lirik Terpenting Lagu Indonesia Raya: Marilah Kita Berjanji, Indonesia Abadi

17 Agustus 2017   06:45 Diperbarui: 17 Agustus 2017   09:17 1677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Napak Tilas Proklamasi dari Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Dokpri)

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini kembali dilaksanakan Napak Tilas Proklamasi. Siang itu, Rabu, 16 Agustus 2017 kesibukan terjadi di tiga tempat. Di Museum Joang 45, yang berada di bawah Unit Pengelola Museum Kesejarahan Jakarta, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, para peserta sudah mempersiapkan diri. Rombongan dilepas oleh Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Di Museum Perumusan Naskah Proklamasi para peserta sudah berdatangan sejak pukul 12.00. Setelah melakukan registrasi, para peserta mencicipi hidangan tradisional yang tersedia di halaman belakang. Pada pukul 15.00 para peserta dilepas oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Dr. Hilmar Farid, menuju Tugu Proklamasi. Hilmar Farid sendiri turut berjalan kaki ditemani Kepala Museum Perumusan Naskah Proklamasi Agus Nugroho.

Di Tugu Proklamasi, panitia dari Direktorat Sejarah mempersiapkan segala sesuatunya. Memang acara akhir dipusatkan di sini. Sementara para peserta berparade, sejumlah undangan dan tokoh penting sudah hadir di Tugu Proklamasi. Tampak Tyasno Sudarto dari DHN, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, dan Meutia Hatta, putri sulung Proklamator Moh. Hatta.

Tradisi

Napak Tilas Proklamasi merupakan event tahunan yang menjadi tradisi sejak 1983. Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Museum Joang 45, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, dan Direktorat Sejarah.

Napak Tilas Proklamasi dari Museum Joang 45 (Foto: Museum Joang 45)
Napak Tilas Proklamasi dari Museum Joang 45 (Foto: Museum Joang 45)
Pada kegiatan ini Museum Joang 45 menyelenggarakan lomba yel-yel perjuangan yang diikuti oleh peserta didik tingkat SD, SMP, dan SMA dari lima wilayah DKI Jakarta. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Tinia Budiati mengatakan kegiatan ini diharapkan dapat mempertebal rasa nasionalisme masyarakat terhadap nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia melalui kegiatan napak tilas menelusuri tempat-tempat bersejarah. Kegiatan Napak Tilas Proklamasi diselenggarakan dengan tujuan menggelorakan nilai-nilai kejuangan dan perjuangan yang ada dibalik peristiwa menjelang pembacaan naskah proklamasi oleh Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945, sehingga dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air, khususnya bagi generasi penerus bangsa.

Parade Napak Tilas dimulai dari Museum Joang 45, menempuh rute Cut Mutia - Teuku Umar - Taman Suropati - Museum Naskah Proklamasi. Di Museum Perumusan Naskah Proklamasi peserta bergabung untuk menuju Tugu Proklamasi.

Acara puncak di Tugu Proklamasi (Dokpri)
Acara puncak di Tugu Proklamasi (Dokpri)
Parade Napak Tilas Proklamasi diikuti sekitar 1000 peserta, terdiri atas Pejuang Angkatan 45 (Dewan Harian Nasional, Dewan Harian Daerah dan Wirawati Catur Panca), Elemen masyarakat, Abang None Jakarta, Mahasiswa, Pelajar, Wirawati, dan Komunitas Museum. Sebelum berparade, sejumlah komunitas menampilkan acara teatrikal sejarah seputar peristiwa proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, salah satu atraksi sejarah menarik yang ditunggu-tunggu masyarakat Jakarta adalah dikeluarkannya mobil dinas Presiden RI pertama Ir Soekarno, yaitu mobil REP 1 dari Museum Joang 45.

"Mobil bersejarah yang menjadi salah satu koleksi unggulan Museum Joang 45 hanya kami keluarkan setahun sekali yaitu untuk mengikuti parade Napak Tilas," kata Kepala Museum Joang 45 Sri Kusumawati. Mobil tersebut dinaiki oleh Bapak Try Sutrisno.

Kepala Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Agus Nugroho, mengatakan menyambut proklamasi, museumnya selalu menyelenggarakan kegiatan lomba lagu perjuangan dan pameran tokoh. Kali ini tokoh yang ditampilkan adalah Ki Bagoes Hadikoesoemo.

Tiga stanza

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun