Mohon tunggu...
djarwopapua
djarwopapua Mohon Tunggu... wiraswasta -

Liverpool Selamanya...YNWA !!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Aqil Muchtar Seharusnya Dihukum Mati

7 Oktober 2013   22:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:51 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Miris benar melihat negeri ini yang semakin menjamur tindak korupsi. Satu per satu orang-orang ternama di negeri ini terjerat dalam kasus suap, meskipun gaji mereka mencapai puluhan juta tiap bulannya,tetapi masih dirasa tidak cukup, sedangkan jutaan rakyat miskin di seluruh negeri ini terus di landa kesengsaraan.

Hati ini sakit melihat bapak-bapak berdasi dan ibu-ibu berjilbab yang tidak punya rasa malu sedikitpun terhadap perbuatan mereka. Sebut saja beberapa orang yang berpolitik dan menjadi wakil rakyat seperti ahmad fathana,yang di bawa naungan partai agama,malah asyik menikmati uang suap.
Juga seperti kasus yang baru-baru ini menjadi topik hangat dan menjadi bahan caci maki masyarakat indonesia, dimana kasus suap yang menjerat seorang ketua Mahkamah Konstitusi Aqil Muchtar, dan mengkaitkan adik kandung gubernur banten yang juga seorang suami dari walikota tangsel yang bernama wawan.

Jelas ini telah mencabik-cabik perasaan jutaan masyarakat indonesia,yang tidak habis fikir bahwa seorang yang menjadi ketua atau hakim agung dari lembaga tertinggi negara yang memegang kekuasaan hukum di republik ini, juga tidak luput dari yang namanya tindak korupsi. Orang-orang ini sudah tidak lagi menghargai hukum dan melecehkan sumpah jabatan di bawah kitab suci.

Aqil muchtar seharusnya mendapatkan hukuman mati,karena dia adalah seorang hakim dan ketua MK, dan dia telah mengingkari sumpahnya di bawah kitab suci, dan suapnya itu di lakukan di rumah dinasnya.
Hukuman mati sangat pantas untuk pejabat-pejabat rakus seperti aqil, pejabat-pejabat yang harga dirinya lebih rendah dari maling sendal.

Dalam tulisan ini saya ingin berteriak lantang untuk si Aqil...
Go to hell Aqil !!!!!!!!,...........

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun