Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Erick Thohir Ketua Tim Kampanye JKW-MA, Pertanda Raih Pemilih Milenial?

7 September 2018   19:45 Diperbarui: 7 September 2018   21:38 1966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erick Thohir Bersama Ma'ruf dan Pramono (Sumber: Kompas.com)

Setelah sekian lama menunggu, akhirnya keluar juga nama ketua tim kampanye Jokowi - Ma'ruf, siapa lagi kalau bukan Erick Thohir yang sukses menyelenggarakan Asian Games 2018 di Jakarta Palembang 18-8-2018 hingga 02-09-2018 lalu. Banyak orang menduga, pemilihan Erick Thohir dikaitkan dengan keinginan pak Jokowi yang ingin menggaet kaum milenial, setelah menggaet calon wakilnya dari kalangan Islam garis lurus.

Sekilas, komposisi tersebut merupakan kombinasi yang tepat antara pemilih muda atau kaum milenial yang masih galau menentukan pilihan, dus berdasarkan hasil survei sementara memang sang penantang sedikit lebih unggul di posisi ini (sumber di sini), dengan sebagian umat Islam yang masih banyak juga berada di kubu Prabowo-Sandi untuk pindah ke gerbong Jokowi - Ma'ruf. Namun benarkah pemilihan Erick Thohir semata-mata karena hendak menggaet pemilih milenial?

Sebelum dikenal sebagai Ketua INASGOC alias Penyelenggara Asian Games 2018, Erick Thohir dikenal sebagai presiden klub ternama Italia Inter Milan dan juga DC United di Amerika. Mengenai sepak terjangnya sebagai pebisnis ulung di Indonesia, silakan googling saja. 

Pastinya ada beberapa perusahaan yang dipimpinnya seperti Mahaka Group yang mengakuisisi Republika di tahun 2001, lalu JakTV serta JakFM dan GenFM, kemudian juga menjadi presdir ANTV, salah satu bagian dari VIVAGroup yang sahamnya mayoritas dimiliki oleh keluarga Bakrie.

Sementara rekam jejaknya di partai politik boleh dibilang tidak terdeteksi terafiliasi pada partai tertentu. Saya coba googling dan tak satupun jejak ditemukan kaitan beliau dengan partai politik. Dari sisi ini sesungguhnya posisi Erick Thohir cukup netral, tidak condong ke salah satu partai tertentu. 

Boleh dibilang dipilihnya Erick Thohir karena sikapnya yang profesional dalam membangun bisnis serta kemampuannya mensukseskan Asian Games 2018 menjadi catatan penting yang membuat Jokowi kesengsem memilihnya.

Namun bila dilihat dari jejaknya di dunia bisnis, tampak sekali Erick Thohir dekat dengan keluarga Bakrie mengingat mereka sama-sama berasal dari Lampung. Walaupun Aburizal Bakrie adalah pengurus Golkar namun bukan berarti beliau bakal mendukung pasangan Jokowi - Ma'ruf. Demikian pula media yang diakuisisinya juga dikenal berseberangan dengan kebijakan Jokowi. 

Tentu ini menjadi pertanyaan yang sama ketika pak Jokowi justru memilih Ma'ruf Amin yang selama ini dikenal juga agak berseberangan ketimbang Mahfud MD yang justru lebih potensial.

Jadi pemilihan Erick Thohir karena hendak menggaet pemilih milenial menjadi sumir karena jumlahnya hanya sekitar 15% pemilih. Sementara kesuksesan penyelenggaraan Asian Games tentu bukan satu-satunya tolok ukur yang membuatnya langsung dipilih. Sepertinya ada motif lain bila ditilik dari sejarah bisnis yang dilakoninya selama ini.

Seperti telah disampaikan di atas, sosok Erick Thohir yang netral dan nyaris tak pernah terlibat kegiatan politik namun dekat dengan orang-orang kuat di kubu seberang membuatnya jadi pilihan pas ketimbang sosok lain seperti Chairul Tanjung atau Najwa Shihab. Diharapkan kehadiran Erick mampu menggiring barisan pengusaha yang masih galau dan cenderung ke kubu sebelah menjadi berbalik mendukung Jokowi. 

Selain itu dukungan pengusaha yang selama ini menjadi mitra Erick Thohir dapat menjadi mesin pendorong kampanye Jokowi - Ma'ruf yang memerlukan dana yang sangat besar untuk kampanye.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun