Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Misteri Sebuah Pelantikan Jabatan PNS

16 September 2017   18:35 Diperbarui: 16 September 2017   18:58 1626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjadi pejabat tentu merupakan cita=cita PNS baik yang bekerja di struktural maupun fungsional. Seorang staf tentu ingin naik menjadi kepala seksi, demikian seterusnya hingga menjadi kepala dinas atau direktur jenderal. Demikian pula dosen, pasti suatu saat ingin juga jadi dekan atau rektor, atau guru yang bercita-cita jadi kepala sekolah, syukur-syukur jadi kepala dinas pendidikan.

Namun untuk dilantik menjadi pejabat mulai dari eselon paling bawah hingga tertinggi bukanlah hal yang mudah digapai. Untuk memperoleh undangan pelantikan saja liku-likunya penuh drama dan misteri. Pernah saya dengar, undangan sudah disampaikan resmi kepada yang bersangkutan, namun pas menjelang masuk ke ruang pelantikan, tiba-tiba yang bersangkutan ditahan oleh seorang petugas dan diminta untuk kembali ke kantornya. Sementara penggantinya hanya menerima sms pagi subuh sebelum hari pelantikan tanpa sempat membaca undangannya.

Jadi sebenarnya yang ditunggu-tunggu oleh seorang PNS itu bukanlah kenaikan gaji, tapi undangan pelantikan, syukur-syukur bukan mutasi tapi promosi. Info pelantikan menjadi gosip diantara ibu-ibu dan bapak-bapak pegawai. Mereka sibuk menghitung siapa yang akan pensiun dan siapa urut kacang di belakangnya. Menjelang pelantikan biasanya beredar SMS atau WA gelap bocoran nama-nama yang bakal mutasi atau promosi. Sontak ada yang langsung stress karena tidak tersebut namanya, atau cemas karena bakal dapat atasan killer.

Berbagai teori segera bermunculan siapa bakal duduk di kursi mana. Secara teori si A bakal naik menggantikan si B, namun sering terjadi tiba-tiba nama C menyodok ke permukaan, sementara A cuma mutasi ke tempat lain. Masih untung cuma mutasi, malah si D yang seharusnya bisa menjadi back-up si A tidak memperoleh undangan atau SMS/WA sama sekali, padahal namanya juga santer di bursa transfer. Lebih aneh lagi si E tiba-tiba promosi ke unit kerja lain yang tidak ada hubungannya dengan keahliannya atau pengalaman kerjanya selama ini. Ada apa gerangan?

Isu-isu jual beli jabatanpun merebak. Si E dituding telah membelikan tanah kepada oknum tertentu untuk memuluskan promosinya. Sementara si C dianggap lebih loyal dan royal pada pimpinan sekarang walau tak terlalu pintar. Sementara si D terlalu lugu dengan bekerja polos tanpa sruduk sana sruduk sini. Di lain pihak si A terlalu rewel dan banyak menuntut hingga diarsipkan ke tempat lain. Namun isu tetaplah hanya menjadi isu tanpa ada bukti yang jelas, sementara pelantikan itu sendiri tetaplah sebuah misteri yang sulit dipecahkan, bahkan setelah rapat Baperjakat sekalipun. Jarang sekali terdengar seseorang promosi karena kemampuannya atau kepandaiannya, pasti ada sisi 'lain' yang justru menjadi isu sentralnya.

Hanya menteri atau gubernur/bupati/walikota, dan tukang ketik undangan saja yang tahu siapa penerima undangan pelantikan sesungguhnya. Merekalah yang mempunyai hak prerogatif menentukan siapa yang layak menjadi pembantunya di posisi-posisi tertentu yang strategis. Bahkan seorang kepala biro kepegawaian atau BKD saja belum tentu tahu semua siapa menduduki apa (atau bisa jadi pura-pura tidak  tahu). Jadi kalau mau tahu bocoran di saat akhir, carilah tukang ketik undangannya, karena hanya dia yang bisa mengubah nama dalam ketikannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun