Mohon tunggu...
Ditdit Nugeraha Utama
Ditdit Nugeraha Utama Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Educationalists, lecturer, IS researcher, writer, proofreader, reviewer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Eureka! Inilah Esensi Pendidikan Sesungguhnya...

5 Mei 2015   19:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:21 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Beberapa artikel saya mengenai pendidikan, selalu berbicara hal yang relatif sama. Mulai dari Indonesia mendidik, contoh benar, dan masih banyak yang lainnya. Melalui artikel-artikel itulah – tentunya – saya bermaksud untuk menyampaikan ide agar kita mampu untuk – kembali – berpikir dan bertindak pada kehakikatan yang seharusnya. Memandang dan mengimplementasikan pendidikan pada skala, kadar dan sudut pandang yang sebenarnya.

Pendidikan adalah masalah dan bidang yang sangat serius untuk diperhatikan, bukan guyonan, apalagi lucu-lucuan. Serius karena menyangkut masa depan bangsa. Serius karena mengenai masa depan anak cucu negeri ini. Serius karena pendidikan adalah sesuatu yang harus dipandang utuh sebagai satu kesatuan sistem yang tidak bisa berdiri sendiri. Begitu banyak aspek, parameter, dan sub-sistem lain yang ada di sekelilingnya, yang sadar atau tanpa sadar, akan berpengaruh nyata pada keberlangsungan kualitas pendidikan itu sendiri.

Keteladanan, inilah yang harus menjadi kata kunci dan esensi pendidikan. Keteladanan yang tidak dipandang secara picik. Keteladanan yang tidak dimaknai kerdil. Keteladanan yang tidak hanya dilihat dari sisi si pelaku, namun juga mengenai apa yang – sedang – dilakukan. Keteladanan yang bukan di awang-awang, namun sesuatu hal nyata nan logis, yang setiap orang dapat mengejawantahkannya. Keteladanan atas setiap yang ada di dalam dan juga di luar lingkaran ranah pendidikan.

Pendidikan harus sangat mempertimbangkan keteladanan atas guru dan para dosennya; keramahan, keuletan, kepintaran dan keistiqomahan adalah beberapa keteladanan individu yang akan menjadi cermin bagi para peserta didik. Pendidikan tidak dapat abai dengan keteladanan atas apa yang diucapkan dan dilakukan para praktisi pendidikannya; plagiat, mencontek, manipulasi data, adalah hal-hal yang pastinya akan diteladanin para muridnya. Pendidikan harus memperhatikan keteladanan atas lingkungan sekitar dan infrastruktur yang ada; kekumuhan, banjir, kemacetan, tawuran dan kesemrawutan, akan menjadi contoh yang melekat pada setiap peserta didik, sehingga harus segera diatasi. Pendidikan harus menjaga keteladanan atas sub-sistem penunjang; kebocoran soal ujian, praktik sogokan, dan pungutan liar, adalah keteladanan busuk yang harus – sesegera mungkin – disingkirkan. Pendidikan pun tidak bisa menutup mata akan keteladanan atas para pemimpin di negara ini; saling hujat, apalagi berbicara sampah dan kebun binatang tanpa makna, bukanlah keteladanan yang boleh ditampakan kepada para penuntut ilmu. Pendidikan pun tidak dapat menutup telinga akan keteladanan para orang tua peserta didik; memberi contoh negatif kepada anak-anaknya, akan terus dibawa sampai hari akhir mereka.

Begitu massive dan kompleks tantangan dan permasalahan yang ada di sekitar sistem pendidikan, mengharuskan bukan hanya kerja keras saja yang kita butuhkan, namun kerja cerdas berilmu pun harus menjadi pola berkehidupan kita semua. Ya kita semua. Karena, ketaladanan yang dimaksud di dalam pendidikan, adalah keteladanan benar, yang melekat pada sistem sebagai sebuah kesatuan utuh tanpa dapat dipisahkan. Keteladanan benar, yang – hakikatnya – melekat pada setiap aspek berkehidupan. Sehingga, besar atau kecil, setiap tingkah pola dan gerak-gerik kita, hakikatnya adalah keteladanan yang akan ditiru oleh para peserta didik, para penuntut ilmu sejati. Oleh karena itu; Indonesia, pahami ini, pahami bahwa keteladanan, inilah esensi pendidikan sesungguhnya. Eureka!... [dnu]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun