Mohon tunggu...
Dita Widodo
Dita Widodo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha. Praktisi urban garden dari 2016-sekarang. Kompasiana sebagai media belajar dan berbagi.

1996 - 2004 Kalbe Nutritional Foods di Finance Division 2004 - 2006 Berwirausaha di Bidang Trading Stationery ( Prasasti Stationery) 2006-sekarang menjalankan usaha di bidang Travel Services, Event Organizer dan Training Consultant (Prasasti Selaras). 2011 Mulai Belajar Menulis sebagai Media Belajar & Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kisah Seorang Wanita Bandar Bus Pariwisata

5 Juli 2012   01:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:17 15575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mbak Reni....begitu kami semua akrab memanggilnya. Wanita cantik berambut cepak, berkulit bersih, gesit, lincah dan periang serta modis itu selalu saja menjadi tumpuan harapan kami setiap kali mentok sana-sini mendapatkan bus langganan kami dari PO-nya langsung.

Selain menyewakan armadanya sendiri, Bus Andromeda Pariwisata yang memang baru 4 unit, ia juga mengageni beberapa bus pariwisata lainnya.

Kecepatan respons atas permintaan klien, follow up yang baik, dan problem solving yang ia berikan itulah yang menjadikan kami, dan ratusan partner bisnis lain menjadi betah bekerja sama dengannya.

Namanya cukup dikenal luas dan disegani di kalangan para driver bus pariwisata maupun pemain / broker bus lainnya. Sehingga untuk penyediaan bus dari berbagai macam PO saat tanggal-tanggal kusut ( high season ), hampir selalu kami mempercayakan order tersebut padanya.

Sesungguhnya titik kritis pada pemesanan itu adalah terletak pada SDM-nya, antara lain para driver dan para pemegang kunci pada setiap PO. Nah, Mba Reni telah membuktikan sebagai organizer yang sangat bisa diandalkan. Tentu dengan harga yang tetap bersaing dan masuk akal.

Suatu ketika, saya penasaran ingin mengetahui, bagaimana ia bisa menjalankan bisnis bus Pariwisata, yang rata-rata didominasi kaum pria sebagai pemainnya. Ia tidak hanya piawai mengatur driver & crew bus, tapi juga kaffah ( paham secara menyeluruh) terhadap hampir semua permasalahan. Dari mulai pengaturan bahan bakar bus, permesinan secara garis besar (kapan harus ganti oli, kapan harus cek ini dan itu, kapan life time sebuah spare part ), dsb dll.

Cukup lama aku kerja di pengelolaan hotel Mbak. Tahun 1992-2007, 15 tahun bayangkan! Hotel itu milik uwa, dan kalo saja hotel ga dijual....mungkin aku juga ga akan sampai kecebur di bisnis bus seperti sekarang nih...

Setahun tuh aku jadi pengangguran juga....2007-2008, setelah hotel uwa diputuskan dijual.

Sampai suatu hari, Mba Dewi, temen SMPku menghubungi dan menawarkan untuk coba-coba jadi marketing di Primajasa. Ga ada salahnya deh aku coba. Jadi tahun 2008 aku masuk ke Primajasa, pegang bus Pariwisata Citimiles 55seats. Rupanya menarik sekali pekerjaan transportasi ini. Seru lah bagi saya....!

Maka saya belajar ibarat dari hulu sampai hilir tentang seluk beluk pengelolaan bus. Dan jualan bus itu ternyata gampang....apalagi armadanya memang bagus. Jadi ya, Alhamdulillah prestasiku terbilang bagus.

Awal 2009, temen bosku dateng ke kantor Primajasa. Dia bilang punya bus Karunia Pariwisata, lagi cari pengelola. Nah, si bos rupanya pengen nolong temennya tuh, jadi main tunjuk aja dia.....”Tuh, Reni aja sana bawa! Dia dah bisa segala macem kok!”

Singkat cerita, aku mulai mengelola Karunia, dan selang beberapa tahun aku memutuskan berhenti dan menjalankan usaha sendiri.

Rasanya sudah cukup mengabdi ke orang lain, saatnya aku harus bisa mandiri.

Sekarang ini aku baru punya 1 big bus dan 3 medium. Dalam 8 bulan targetku ada penambahan 1 unit baru. Sekarang ini lagi urus leasing untuk penambahan 1 medium lagi, semoga September 2012 ini sudah beres administrasinya.” Demikian sekilas perjalanan memulai bisnis transportasi ”bis” disampaikan sahabat baik saya itu dengan semangat 45-nya.

Hm...menarik. Kereeeen. Ini pengakuan terjujurku yah Mba....dari sekian bandar bus, Mba Reni memang paling quick respons! Excellent Service  deh! Jadi untuk kategori ini aku kasih bisa sebut kau juaranya deh...!” Begitu saya memuji dengan tulus, sebelum kemudian saya lanjutkan :

Tapi juga predikat lain menyusul : kategori paling cerewet, bawel dan heboh!”

Yang lalu disambut dengan derai tawanya yang renyah.

Eh Mba Ren...boleh tau ga, berapa itu harga bus medium dan big-nya?” Tanyaku ingin tahu.

Yang big 59seats harganya sekitar 1,2 milyar dan yang mediumnya 600jt. Hayo, mau ikutan gak? Boleh kok...aku ada aggreement untuk joint-partner. Nanti dicatat di akte notaris juga....pembagian hasil setelah leasing lunas 3th tuh 70% buat investor, sisanya 30% buat Andromeda. Tenang, big bus tuh umur 10 tahun juga masih laku 800jt-an” Demikian obrolan berubah menjadi ajakan bergabung.

Yah.....dana segitu banyak cari dimana ya....tar ya, kalo dah punya mesin pencetak uang, dan tinggal ngguntingin aja....He he he” demikian sahut saya cepat.

Tapi boleh lah, nanti kalo ada orang yang punya dana nganggur dan pusing mau bisnis apa, aku bisa kenalkan ya... Diemail saja dulu aggremeentnya” demikian saya memberikan alternatif yang saya sendiri belum kepikir, siapa orang yang bisa dikenalkan itu.... :):)

Kebutuhan akan transportasi bus Pariwisata di Jabodetabek menurut banyak kalangan yang telah menceburkan di dunia per-bus-an masih sangat tinggi. Terbukti di hari weekend dan peak season utamanya, selalu saja bus sold out, bahkan sampai bus-bus lama sekalipun.

Namun catatan yang perlu menjadi evaluasi kita bersama adalah, bahwa Mba Reni mampu meraih pencapaian di titik sebagai owner beberapa bus pariwisata ini hanya belajar 1 tahun di Primajasa, dan 2 tahun lainnya di Karunia Pariwisata.

Ia telah menjadi murid teladan. Bekerja melebihi kapasitasnya sebagai marketing. Ia dapat menjadikan pekerjaan sebagai sekolah gratis, bahkan dibayar. Ia tidak pernah ”tenggo” ; bunyi bel teng, langsung go – istilah para karyawan yang merasa menang dan beruntung bisa pulang cepat.

Ia telah menjadi pembaca yang patut ditauladani. Membaca, berfikir, lalu bertindak.

Sesungguhnya bagi kita yang hanya bisa mengerjakan tugas sesuai pemberian atasan tanpa ingin tahu lebih banyak adalah kerugian waktu dan peluang yang tak disadari.

Iqro bismirobbikalladzi kholaq ! Bacalah dengan Nama Tuhanmu Yang Menciptakan.

Semoga kita menjadi para pembaca yang baik. Membuka mata, hati, telinga dan akal fikiran untuk selalu peka melihat peluang rejeki, dan selalu melihat peluang untuk bisa menjadi manusia-manusia yang bermanfaat. Amien YRA

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun