Garuda Muda Vs Samurai Muda, Menuntaskan Misi Piala Dunia U-20

Malam hari nanti bersamaan dengan 90 tahun Hari Sumpah Pemuda, sebelas pemuda di lapangan Gelora Bung Karno dengan dukungan puluhan ribu suporter akan menantang Timnas Jepang U19 untuk mewujudkan mimpi menuju Piala Dunia U20.  

Impian yang bahkan sejak tahun lalu satu-satunya target yang 'dipikirkan' Indra Sjafri [1].  Melawan Jepang U19 yang merupakan juara bertahan menjadi pertandingan kedua Timnas U19 dengan sesama 'alumni' Turnamen Toulon [2].  Jepang U19  menjadi rintangan terakhir bagi Timnas Indonesia U19 menuju Piala Dunia U20 tahun depan. 

Dalam perjalanannya menuju Perempat Final Kejuaraan AFC U19, para pemuda Timnas Indonesia U19 telah berhadapan dengan 2 tim juara AFC U19 di Penyisihan Grup. Sebelumnya, Timnas U19 menghadapi Qatar U19 (juara 2014) dan UEA U19 (juara 2008). 

Pertandingan melawan Jepang U19 menjadi pertandingan ketiga mereka menghadapi juara Piala Asia U-19 [3].  Melihat dari 2 pertandingan sebelumnya melawan Juara AFC U19, Indonesia U19 akan menghadapi lawan yang tangguh.  Apalagi Jepang U19 selain merupakan juara bertahan juga belum pernah kalah dalam 3 pertandingan terakhirnya.  Namun hal ini bukan berarti Indonesia U19 sama sekali tidak berpeluang mengalahkan sang juara bertahan.

Sekitar 7 bulan lalu, Indonesia U19 memang pernah dikalahkan Jepang 1-4 dalam pertandingan persahabatan.  Namun performa Timnas U19 sudah berkembang sejak kekalahan tersebut.  Hal ini setidaknya terlihat dari hasil pertandingan Indonesia U19 berhadapan dengan lawan yang sama dihadapi Jepang yaitu  Vietnam U19 dan Thailand U19.  

Pada Kejuaraan AFF U19 2018, Indonesia U19 mengalahkan Vietnam 1-0 dan Thailand 2-1 [4].  Sementara Jepang U19 menaklukkan Vietnam 2-0 dalam pertandingan persahabatan serta mengalahkan Thailand 3-1 dalam Penyisihan AFC U19 2018 [3][5].  Hal ini menunjukkan Timnas Indonesia U19 punya potensi untuk setidaknya mengimbangi permainan dari Jepang.

Salah satu yang menarik dalam pertandingan antara Indonesia U19 dan Jepang U19 selain merupakan pertandingan sesama 'alumni' Toulon 2017 juga kemungkinan akan mempertemukan dua wonderkid versi Guardian dari 2 angkatan yang berbeda.  

Egy Maulana Vikri yang merupakan wonderkid versi Guardian angkatan 2017 akan bertemu dengan Takefusa Kubo yang merupakan angkatan 2018 [6]. 

Berdasarkan data statistik, Egy  Maulana Vikri lebih unggul dalam akurasi tembakan dan jumlah dribbling yang sukses.  Namun Kubo lebih unggul dalam akurasi umpan serta jumlah umpan penting [7]. 

Jika kedua pemain diturunkan sebagai starter, menarik untuk menyaksikan bagaimana persaingan keduanya dalam pertandingan nanti. Apalagi kedua pemain sama-sama disebut sebagai Messi dari Asia.  Kubo mempunyai julukan "Messi of Japan" sedangkan Egy sering dipanggil "Egy Messi".

Di luar persaingan antara kedua pemain di atas, pertandingan antara Indonesia U19 dan Jepang U19 diprediksi akan berjalan sengit terutama di lini tengah. Hal ini dapat dilihat dari data statistik the-afc.com.