Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

Bersama Sikapi Berita Hoax di Media Sosial

24 April 2017   21:39 Diperbarui: 25 April 2017   07:00 5286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pada era digital saat ini masyarakat tidak bisa dipisahkan dengan media sosial dalam kehidupannya. Media sosial memiliki banyak fungsi yang positif bagi kehidupan masyarakat seperti untuk berkomunikasi dengan cepat dan murah, lalu bisa berfungsi sebagai tempat mempromosikan usahanya dan banyak fungsi lainnya. Selain memiliki fungsi positif media sosial juga memiliki dampak yang negatif apabila di manfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab seperti di gunakan untuk melakukan penipuan, melakukan provokasi, penyebaran berita palsu atau hoax yang bisa menyebabkan masyarakat terprovokasi apabila masyarakat enggan untuk melakukan pengecekan terhadap apa yang dilihatnya di media sosial.

Lalu pada akhir-akhir ini sedang ramai masalah berita palsu atau hoax di media sosial. Berita palsu atau hoax sangat marak dan sangat mudah ditemukan di media sosial. Hal ini bisa dilihat hampir di semua media sosial dari facebook, twitter, instagram, pesan di whatsapp dan bbm. Berita hoax tersebut tersebar di media sosial dalam bentuk tulisan, berita yang bersumber namun dengan sumber yang tidak kredibel, gambar-gambar yang di edit, serta pesan berantai yang di sebar lewat broadcast di whatsapp dan bbm. Sehingga masyarakat sulit untuk membendung beredarnya berita palsu atau hoax di media sosialnya karena berita hoax bisa di kirim oleh siapapun, darimanapun, dan kapanpun sehingga berita hoax bisa cepat menyebar dan menjadi ramai di media sosial.

Berita palsu atau hoax sering muncul saat ada momen-momen tertentu. Momen-momen tersebut muncul seperti saat akan adanya pemilu, pilkada, serta saat pemerintah mengeluarkan kebijakan baru. Hal tersebut dikarenakan berita palsu atau hoax ini ditujukan untuk menjatuhakn lawannya dalam pemilu atau pilkada, serta untuk menyerang pemerintah karena keluarnaya kebijakan-kebijakan baru dari pemerintah.

Berita palsu atau hoax ini biasa di sebarkan sebagai propaganda untuk melakukan penggiringan opini di masyarakat. Dalam penggiringan opini di masyarakat lewat berita palsu atau hoax ini di hembuskan dengan isu-isu yang berkembang saat ini. Sehingga berita palsu atau hoax ini berperan dalam penggiringan opini di masyarakat sehingga dari opini yang berkembang di masyarakt ini akan berkembang menjadi sikap serta membentuk mentalitas masyarakat itu sendiri dalam menghadapi isu yang sedang berkembang.

Isu-isu yang di hembuskan dalam berita palsu atau hoax ini sangat beragam. Namun isu yang sedang ramai akhir-akhir ini di media sosial masyarakat adalah isu tentang PKI yang bangkit kembali. Isu-isu tersebut muncul untuk menyerang pemerintahan jokowi, pembentukan opini di masyarakat akan hal ini di lakukan lewat berbagai cara seperti mengkait-kaitkan beberapa hal seperti logo BI pada mata uang rupiah, bahkan terdapat berita palsu atau hoax sebuah foto halte bis yang mirip dengan logo PKI yaitu palu arit, dalam foto tersebut di tulis bahwa halte bis tersebut berada di sukoharjo padahal setelah di cek ternayata halte bis tersebut berada di India. Hal ini berbahaya bagi masyarakat karena di takutkan bahwa masyarakat di buat ketakutan, paranoid dan masyarakat bertindak atas dasar emosional bukan rasional.

            Pembuat berita palsu atau hoax sulit untuk ditemukan. Karena para pembuat berita palsu atau hoax ini menggunakan nama anonim atau bahkan tidak menggunakan nama dalam postingannya. Di berbagai media sosial para pembuat dan penyebar berita hoax ini dilakukan secara berkelompok. Jadi akun-akun penyebar berita palsu atau hoax ini saling mendukung satu sama lain. Sehingga sulit untuk menghentikannya dan satu admin penyebar sering mempunyai akun cadangan jadi apabila salah satu akunnya di tutup oleh pihak kepolisian para admin masih bisa beroperasi dengan akun cadangan atau akan membuat akun baru. Sehingga akun-akun penyebar berita palsu atau hoax masih tetap menjamur.

           

Namun, para admin pemilik akun penyebar berita palsu atau hoax ini mempunyai lawannya di media sosial. Terdapat beberapa akun yang melawan akun penyebar berita palsu atau hoax tersebut dengan melakukan klarifikasi terhadap berita palsu atau hoax, sehingga masyarakat yang malas untuk melakukan pengecekan bisa terbantu dengan adanya akun ini. Sama dengan akun penyebar berita palsu atau hoax, akun yang memberi klarifikasi ini juga memiliki kelompok yang saling ,endukung satu sama lain, jadi apabila mereka menemukan berita palsu atau hoax dan mampu membuktikan bahwa berita tersebut palsu atau hoax, maka akan di sebar kea kun klarifikasi lain. Sehingga penyebaran klarifikasi lebih cepat dan bisa meluas. Walaupun masih ada masyarakat yang tetap menganggap bahwa berita palsu atau hoax adalah berita yang benar, namun akun-akun klarifikasi ini tetap sangat membantu masyarakat yang malas untuk melakukan pengecekan.

Walaupun banyak hal yang dapat di lakukan oleh masyarakat untuk mengurangi penyebaran berita palsu atau hoax, maka perlu ada dasar hukum yang di buat oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran berita palsu atau hoax ini, sehingga apabila ada yang merasa di rugikan dengan adanya berita palsu atau hoax tersebut agar bisa mendapat perlindungan secara hukum dan apabila terdapat dasar hukum maka para penyebar berita palsu atau hoax ini bisa di proses secara hukum lalu apabila bersalah bisa dihukum dengan hukuman yang telah tertulis sehingga para penyebar berita palsu atau hoax bisa mendapat efek jera dan tidak mengulangi perbuatannya karena bisa merugikan banyak pihak.

  

 Maka pemerintah merevisi UU ITE dan ini beberapa poin yang di revisi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun