Mohon tunggu...
Dimas Kirana M
Dimas Kirana M Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh MSG terhadap Kecerdasan Otak

14 Agustus 2018   18:19 Diperbarui: 14 Agustus 2018   19:38 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Zaman modern ini, ada banyak sekali istilah gaul yang kerap dipakai oleh generasi milenial dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu istilah itu adalah "Otak Micin", yang secara harafiah berarti orang itu mempunyai kecerdasan relatif rendah dikarenakan mengonsumsi zat MSG, atau Monosodium Glutamat, secara berlebihan.

Dari sini bisa kita tarik kesimpulan secara induktif bahwa MSG menurunkan kinerja otak secara kognitif. Bahkan, beberapa institusi kesehatan melarang penggunaan senyawa ini dalam dosis terntentu. Ini juga berarti bahwa MSG adalah zat yang cukup berbahaya. Tapi benarkah itu?

Monosodium Glutamat sendiri adalah senyawa penyedap rasa yang kerap ditambahkan pada makanan. Senyawa ini adalah garam natrium yang dikombinasi dengan molekul glutamat, dan memunyai rumus C5H8NO4Na. Secara fisika, senyawa ini tidak memunyai rasa khusus, namun memunyai fungsi mempertajam rasa yang sudah ada. Bahkan, disebutkan bahwa rasa ini dideskripsikan sebagai rasa kelima diluar empat rasa utama,dan telah dikenal dari zaman dulu(1).

Dari segi kimia, sebuah penelitian telah dipublikasikan oleh New England Journal of Medicine pada tahun 1968 menunjukkan bahwa efek MSG terhadap fisik seseorang sangat tergantung pada sensitivitas tiap individu (2).

Terdapat suatu kasus dimana sekelompok orang yang mengonsumsi 3 gram MSG dalam satu sajian makanan mengeluhkan gejala pusing, otot tegang, kesemutan, dan wajah memerah. Pada kasus lainnya, ada yang mengonsums lebih dari 4 gram MSG dalam sajian makanan tetapi tidak mengeluhkan sesuatu secara spesifik.

Berbagai laporan kesehatan yang dirangkum dari berbagai sumber juga mengatakan bahwa paparan jangka panjang tubuh terhadap MSG mengakibatkan reaksi yang cukup signifikan. reaksi umum dari tubuh karena terpicu MSG adalah; Tubuh lemas, kulit memerah, tekanan pada wajah, berkeringat, kaku atau mati rasa, detak jantung menjadi cepat, nyeri dibagian dada, sakit kepala, dan mual.

Selain itu juga, konsumen rutin MSG terbukti mengaikbatkan tekanan darah tinggi. Penelitian lain bahkan menuding bahwa MSG adalah penyebab utama obesitas.

Terdapat suatu penelitian terhadap tikus yang hamil, dimana tikus hamil diberi MSG bubuk dengan kadar 4 miligram/hari, yang tergolong sangat tinggi untuk ukuran tikus. Hasilnya, zat MSG mampu menembus plasenta dan terserap masuk ke otak janin tikus lebih cepat dua kali disbanding penyerapan di otak induknya.

Sepuluh hari setelah bayi tikus lahir, bayi tikus ini lebih rentan terkena kejang-kejang dibanding induknya sendiri. Penelitian ini menyebabkan beberapa kontroversi di dunia kesehatan.

Akan tetapi diluar dari semua laporan tersebut, masih belum ada bukti ilmiah konkret yang cukup kuat yang menyatakan bahwa MSG memiliki dampak buruk bagi tubuh manusia. Tidak bisa dipastikan bahwa ada kaitan langsung antara MSG dan efek buruk bagi tubuh. Kembali ke New England Journal of Medicine, kesimpulan akhir mereka adalah apa yang sekarang disebut sebagai Chinese Restaurant Syndrome.

Sindrom ini merupakan suatu gejala psikologis yang menyebabkan konsumen merasa yakin bahwa makanan yang dikonsumsinya pasti akan membuatnya sakit, yang kemudian sugesti itu akan membuatnya "sakit" dan menderita gejala yang disebut diatas. Diantara sekian banyak eksperimen yang dilakukan banyak institut, tidak ada yang menyebutkan bahwa MSG memunyai efek terhadap fungsi kognitif dan nalar individu. Organisasi FAO dan WHO telah melakukan riset, dan menemukan bahwa MSG adalah senyawa aman dan tidak memiliki ambang batas bahaya konsumsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun