Mohon tunggu...
Didno
Didno Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Youtuber

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rasa Takut Hilang Karena Darah Kita Bisa Menyelamatkan Nyawa Orang

19 Mei 2016   19:31 Diperbarui: 19 Mei 2016   19:53 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donor darah di mobil PMI Indramayu | Foto Facebook Pribadi

Sejak kecil saya termasuk orang yang paling takut dengan jarum suntik. Saya trauma disuntik sejak SD pada saat imunisasi. Karena setelah disuntik badan saya menggigil dan demam. Maka sejak saat itu hingga saya duduk di bangku SMA kalau sakit hanya minta obat dan tidak pernah disuntik.

Saya lebih memilih mengkonsumsi obat atau pil yang banyak resep dari dokter dibandingkan saya harus disuntik menggunakan jarum suntik yang membuat badan menjadi sakit. Tetapi karena satu kejadian saya berubah total terhadap yang namanya jarum suntik.

Saat itu saya masih bekerja di Wilayah Puncak, teman satu kantor sedang mencari orang yang memiliki golongan darah A untuk orang tuanya yang sedang terbaring sakit yang dirawat di Rumah Sakit. Teman-teman yang memiliki golongan darah A yang bersedia mendonorkan darahnya dibawa ke rumah sakit untuk dicek tensi dan darahnya apakah darahnya bisa di donorkan atau tidak. Beberapa rekan saya tidak bisa donor darah karena tensinya rendah dan kurang fit. Sementara saya dapat mendonorkan darahnya karena tensi dan kondisi saya sedang fit.  

Saya tergerak hati bukan karena akan mendapatkan bayaran tetapi karena berpikir bahwa membantu seseorang tidak harus menggunakan uang, tetapi bisa menggunakan apa yang kita miliki termasuk darah kita yang bisa bermanfaat untuk membantu nyawa seseorang.

Donor darah saat Hari Pendidikan Nasional | Foto Facebook Pribadi
Donor darah saat Hari Pendidikan Nasional | Foto Facebook Pribadi
Tidak peduli lagi dengan rasa takut yang mendera karena jarum suntik akan menusuk tubuh ini. Tidak ada lagi rasa takut dengan tajamnya jarum suntik yang masuk ke dalam urat nadi saya. Karena tekad saya sudah bulat ingin membantu orang lain dengan darah saya.

Saat pertama kali jarum suntik menusuk urat nadi saya, rasanya ingin menjerit tetapi saya teringat kata-kata orang tua saya yang mengatakan bahwa untuk mengurangi rasa sakit karena jarum suntik cukup dengan cara menahan nafas beberapa saat ketika jarum menembus kulit kita, maka Insya Allah rasa sakit itu tidak ada atau hanya sedikit sekali.

Dan saat itulah saya pertama kali mendonorkan darah saya. Alhamdulillah dengan darah tersebut bisa menolong nyawa ayah teman saya walaupun hanya untuk beberapa bulan. Tetapi karena harus cuci darah setiap minggu akhirnya nyawanya tidak tertolong juga. Tetapi merasa senang dalam hati karena saya bisa membantu seseorang untuk bertahan hidup walaupun hanya beberapa bulan.

Lama sekali saya tidak donor darah karena saya pindah kerja ke Indramayu dan lokasinya cukup jauh dengan Kantor PMI (Palang Merah Indonesia). Karena ada salah seorang teman saya yang ibunya sedang membutuhkan darah dengan golongan darah A, akhirnya saya menyempatkan waktu untuk datang ke PMI untuk mendonorkan darah saya.

Lagi-lagi darah saya dan teman-teman saya yang digunakan untuk mentransfusi darah ibu teman saya tersebut sehingga bisa membantu dia untuk bertahan hidup walaupun untuk beberapa bulan. Tetapi ternyata Allah lebih sayang kepadanya sehingga nyawanya tidak tertolong lagi.

Setelah itu saya akhirnya sering ke PMI (Palang Merah Indonesia) Indramayu untuk mendonor darah saya. Sesuatu yang berbeda telah saya rasakan dimana badan saya merasa lebih sehat dan enteng. Badan saya tetap normal tidak berkurang beratnya sedikit pun malahan saya jarang sakit setelah rutin mendonorkan darah saya.

Teman-teman ikutan donor darah | Foto Facebook Pribadi
Teman-teman ikutan donor darah | Foto Facebook Pribadi
Perubahan tersebut saya ceritakan kepada teman-teman satu kerjaan dan mereka mulai menuruti apa yang saya lakukan. Beberapa teman mulai mendonorkan darahnya bersama-sama dengan saya. Kali ini PMI Indramayu yang jemput bola dengan mendatangi instansi atau tempat-tempat tertentu yang sedang mengadakan event atau acara.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun