Mohon tunggu...
Didit Putra
Didit Putra Mohon Tunggu... Editor - Komunikasi, Jurnalisme, Media sosial dan teknologi. Eks jurnalis yang sekarang belajar sebagai PR-guy.

Mantan jurnalis untuk Harian Kompas setelah bertugas hampir 15 tahun, beralih ke dunia korporasi dengan dua tahun di Xiaomi Indonesia dan saat ini sedang berkarya di Erajaya Group sebagai Corporate Communications Manager. Akan banyak menulis soal pengalaman yang sudah dikumpulkan selama ini, baik terkait jurnalisme, media sosial, teknologi dan sekitarnya. Bisa disapa di Twitter lewat akun @eldidito atau e-mail ke eldidito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Berikan Saya N1 Mini!

29 Oktober 2013   21:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:51 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seminggu terakhir ini saya berkesempatan untuk menjajal ponsel flagship dari Oppo yang bertipe N1. Opo?! Bukan kata dalam bahasa Jawa. Oppo adalah merek dari China yang sebelumnya merilis ponsel dalam seri Find Way, Find 5, dan Find Mirror. Untuk Indonesia yang sangat loyal terhadap merek, mereka nekat untuk menantang para merek besar seperti Samsung, Nokia, atau Sony. Kembali lagi soal N1. Saya sebelumnya mendapatkan informasi mengenai seri ini secara eceran. Maksudnya berdasarkan informasi yang sepotong-sepotong --yakinlah dari sumber yang jelas-- meski tetap urut. Mulai informasi penggunaan teknologi N Lens, kamera berputar, rear panel, hingga batere yang menyatu dengan badan ponsel. N1 awalnya beredar dalam bentuk kecil dan berwarna hitam, dengan kamera di bagian belakang tengah sedikit atas. Pada saat diresmikan di China, nyatanya N1 punya lebar 5,9 inchi dan berwarna putih. Phablet ternyata. [caption id="attachment_298031" align="aligncenter" width="326" caption="Credit foto ada di watermark."][/caption] Hingga minggu lalu kesempatan itu datang juga. Ponsel berwarna gading itu ada di genggaman tangan. Tidak mengkilat maupun licin di tangan. Sedikit kesat saat dipegang. Kameranya bisa diputar dari punggung hingga menghadap depan.

XX Begitu pula tampilan Color OS yang sudah menjadi jurus Oppo untuk tampil beda dibandingkan produsen lainnya. Mengandalkan warna cerah dan icon lebar, ROM tersebut terlihat nyaman di layar lebar milik N1.
XX Rear touch saya buktikan sendiri. Cukup nyaman untuk meng-swipe tanpa pandangan yang terhalang jari sendiri. Mirip rear touch yang dimiliki Playstation Vita. Ada beberapa gestur yang bisa dipakai seperti ketukan, ketukan dua kali, atau mengusap ke atas dan ke bawah. Semua bisa diatur sekehendak pengguna. Color OS juga memungkinkan pengguna memakai gestur di luar ROM bawaan Android kebanyakan. Misalnya dalam keadaan layar mati, ketukan jari dua kali bisa membuatnya menyala lagi. Atau gerakan panah bisa otomatis memutar musik yang ada di dalam media penyimpanan ponsel. Pujian harus saya berikan kepada Oppo karena mereka membuat aksesoris selain casing dan hal terkait mobile charger. Yes, I'm talking about you, Samsung! O Click. Aksesori ini saya kira hanya berupa remote shutter saja dengan koneksi bluetooth. Ternyata O Click bisa menjelma sebagai aksesoris keamanan yang bisa berbunyi atau membunyikan ponsel bila mereka terpisah dalam jarak 5 meter hingga 15 meter.
Gunanya? bila anda orang yang berantakan dalam menata barang. Ponsel terjatuh dari tas dan O Click membunyikannya bila terpisah. Begitu pula O Click yang punya gantungan kunci di belakangnya bisa disatukan dengan kunci rumah atau kendaraan. Dengan perintah dari ponsel, kita bisa mencari letak O Click yang mungkin sedang terkubur di tumpukan baju kotor dengan suara berdenyut. Kamera Sekarang bagian seriusnya. Kenapa saya menaruh minat kepada N1? Kameranya. Memang Oppo menggadang-gadang bahwa seri terbaru mereka memiliki teknologi fotografi yang mengungguli para pemain senior seperti Lumia 1020, Samsung Galaxy S4 maupun iPhone. Sebelum dikeroyok para fanboy, ketahuilah bahwa ini bukan kata saya hehehehe.... Pertama soal kamera ulir. Baiklah, bukan inovasi yang pertama tapi mereka berani memakai desain yang tidak umum. Kamera ini  ulir membuatnya lebih fleksibel untuk pengambilan sudut gambar yang bervariasi. Ingin konvensional, bisa. Ingin diletakkan di atas permukaan lantai tapi kamera menghadap atas juga bisa (asal tidak untuk mengambil gambar yang tidak-tidak, ya...) N Lens. Okay saya punya komentar yang rada beragam. Janji bahwa hasilnya bakal berjaya di daerah gelap memang belum bisa saya bandingkan apple to apple dengan ponsel lain semisal Lumia 1020. Masih ada noise. Namun fitur slow shutter yang saya jajal, hasilnya boleh dibilang hampir memuaskan. Seperti contoh gambar-gambar di bawah, N1 mampu mengambil gambar dengan kecepatan rana 0,5 sampai 8 detik. Gambar layaknya bulb photography bisa dibuat hanya dengan ponsel! bayangkan saja!
138305562225897622
138305562225897622
13830556581563146281
13830556581563146281
13830556871147283139
13830556871147283139
XX -Saat tulisan ini dibuat, Lumia 1020 belum tiba di Indonesia. Ya, saya juga pengen tahu bagaimana ponsel ini beraksi di kegelapan malam hehehe- Melukis dengan cahaya? Dalam percobaan pertama saya berhasil membuat karya light painting dari kegelapan total menjadi terang benderang dengan kecepatan rana 8 detik. Cukup memukau saya. Ponsel Android lain sulit mengikuti, setahu saya gara-gara keterbatasan hardware kamera, bukan persoalan ketiadaan aplikasi. Satu hal yang membuat penasaran, saat gambar diambil muncul peringatan agar ponsel tidak digerakkan selama mengambil video. Ya, video. Aku curiga N1 mengambil video, mencacahnya jadi gambar kemudian menumpuknya. Tapi bisa jadi itu perbedaan perspektif teknis semata. Dengan fitur ini saya cukup puas untuk pengambilan foto kecepatan rendah di malam hari. Giliran siang hari? nope. Saya tidak bisa menemukan pengaturan eksposur. Yang terjadi, gambar yang diambil dengan kecepatan paling rendah pun selalu berakhir dengan gambar yang eksposur-nya berlebihan.
1383055790336412715
1383055790336412715
XX Ini adalah one big letdown buat saya. Ketiadaan pengaturan eksposur membuat fitur slow shutter speed sama sekali tidak bisa dipakai di siang hari. Tentu keren membuat gambar orang berlalu lalang di keramaian sementara obyek kita diam di tengah sehingga terlihat tetap tajam. Semoga saja masalah yang mengganjal ini dibenahi di update selanjutnya. Bagi para penghobi fotografi, ini pasti masalah serius. Raksasa Mungkin yang masih ingat, saya memasang judul N1 Mini? Hah? Memang ada? Tidak  Ada! Trus? Buat saya, N1 itu kurang oke buat fotografi ponsel yang butuh kecepatan untuk mengeluarkan dari kantung, menyalakan, mengambil gambar, kemudian diproses atau ponsel dimasukkan saku kembali. Ukuran phablet menurut saya kurang cocok, terlampau besar, membuatnya tidak nyaman untuk digenggam. Saya pun bisa ngimpi, siapa tahu Oppo berencana merilis versi N1 yang mini. seukuran Galaxy S4 Mini yang muat digenggam tangan. Kameranya tidak perlu banyak dikorbankan karena masih muat untuk uliran dan sebagainya. Dan sebagai ponsel dengan teknologi kamera yang dipersiapkan khusus, ada baiknya bila ponsel mudah dipegang. Oleh karena itu bila badannya lebih tebal tentu lebih stabil dipegang. Kenapa semakin tebal lebih baik? lebih mudah dipasang ke aksesoris adaptor tripod. Dan sebagai ponsel yang punya teknologi kamera, masa ga ada lubang untuk dimasukkan ke tripod? Aku yakin pasti ada ruang yang bisa dipakai untuk itu. Preorder N1 memang dimulai besok tanggal 30 Oktober di perhelatan Indocomtech, entah kapan keinginan saya itu bisa terwujud. N1 dengan ukuran lebih kecil. Tulisan ini murni pendapat pribadi saya dengan perawakan tinggi besar. Barangkali bagi anda yang lebih nyaman memegang phablet, baguslah. Ini murni menyalurkan aspirasi semata hehehe....

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun