Mohon tunggu...
Inovasi

Refleksi Pada Pendidikan di Indonesia

2 Juni 2017   20:28 Diperbarui: 2 Juni 2017   20:33 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

REFLEKSI PADA PENDIDIKAN DI INDONESIA

Pendidikan adalah salah satu kunci kendaraan untuk pengembangan intelektual dan profesional rakyat kita dan memainkan peran yang semakin penting dalam mendukung lebih kuat dan lebih kompetitif secara global Indonesia. Namun, pendidikan di Indonesia masih memiliki beberapa masalah yang berkaitan dengan kualitas dan akses serta distribusi bahkan guru terlatih. Terbatasnya akses ke pendidikan di daerah pedesaan telah berkontribusi urbanisasi meningkat sebagai Keluarga pindah ke kota untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. 

Menurut aktivis pendidikan Indonesia Anies Baswedan, "Masalahnya adalah bahwa jumlah fasilitas pendidikan [] wilayah (Jabodetabek) proporsional, tetapi kita memiliki masalah di daerah pedesaan dan itu yang menyebabkan urbanisasi ke Jakarta." Baswedan panggilan untuk memperluas akses pendidikan melalui penyediaan peningkatan layanan pendidikan bagi masyarakat secara keseluruhan. "Jika sekolah hanya terletak di distrik ibukota, kemudian banyak orang mungkin tidak akan mampu mencapai pendidikan," katanya.

Selain itu, jumlah guru berkualitas masih tidak merata di daerah pedesaan. Menurut Direktur Jenderal pendidikan dasar di Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Muhammad Hamid, banyak sekolah dasar (SD) di Indonesia menghadapi serius kekurangan guru. Jumlah ini diperkirakan mencapai 112.000 guru. Untuk mengatasi distribusi guru tidak merata, Departemen Pendidikan dan budaya yang akan bekerja sama dengan pemerintah daerah, Provinsi dan kabupaten / kota, untuk meningkatkan alokasi guru di daerah ini. 

"Jika alokasi guru dapat dikelola secara optimal, daerah yang memiliki surplus guru dapat ditransfer ke Kabupaten terdekat," kata Hamid. Dalam rangka meningkatkan jumlah guru berkualitas di sekolah-sekolah di Indonesia, Kementerian akan menawarkan sarjana tingkat beasiswa untuk sekolah dasar (SD) dan guru sekolah menengah (SMP). Hamid memperkirakan bahwa hanya 60% dari guru SD 1,85 juta di Indonesia memiliki gelar sarjana. Setiap tahun, Departemen juga menyediakan 100.000 sarjana gelar akademis untuk calon SD dan guru sekolah menengah.

Untuk memperkuat pendidikan dasar bagi siswa, Departemen telah berkomitmen sumber daya operasional dan anggaran untuk pelaksanaan Kurikulum 2013 terbaru 2014. "[Mohon] siap untuk tahun depan dan hampir semua sekolah dapat menerapkan kurikulum 2013," kata Wakil Menteri Pendidikan dan kebudayaan Musliar Kasim.

Kurikulum 2013 berfokus pada akuisisi kontekstual pengetahuan di bidang masing-masing dan lingkungan. Kurikulum bertujuan untuk mengembangkan kemampuan evaluasi siswa dalam tiga bidang: sikap (kejujuran, kesopanan, dan disiplin), keterampilan teknis (melalui praktis proyek bekerja/sekolah) dan pengetahuan ilmiah. Di tingkat SD, kurikulum menekankan pembentukan sikap dan keterampilan fungsional atas pengetahuan ilmiah, yang menerima lebih banyak perhatian pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Di SMP dan SMA tingkat, kekakuan akademik meningkat karena kepribadian siswa yang ditekankan pada tingkat dasar. Menurut Musliar, kurikulum baru akan diterapkan untuk siswa sekolah dasar kelas 1, 2, 4 dan 5, siswa SMP kelas 8 dan 9, serta siswa SMA kelas 10 dan 11.

Pemerintah tidak akan mencetak buku. Seperti dengan pelaksanaan tahun sebelumnya, Departemen buku akan diunggah ke internet. Departemen juga akan menetapkan harga maksimum untuk buku yang akan dijual kepada publik. Kurikulum 2013 telah diimplementasikan sejak pertengahan tahun 2013 di sejumlah Ruangan Khusus sekolah--meskipun dikritik untuk implementasi tampaknya dipaksa. Sebagai lembaga bantuan internasional yang mendukung pembangunan sosial-ekonomi di Indonesia, USAID Indonesia telah diprioritaskan pengembangan pendidikan melalui sejumlah inisiatif termasuk USAID-PRESTASI program. 

Tahun ini, USAID-PRESTASI dipilih 30 profesional Indonesia untuk menerima beasiswa untuk Program Magister pada Universitas di AS dan Indonesia. Program ini terbuka untuk Umum dan diharapkan untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia di calon yang terampil di bidangnya. Para pemimpin masa depan pada akhirnya akan membuat kontribusi positif dalam lingkungan kerja masing-masing mereka setelah mereka kembali ke dalam

Sumber

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun