Mohon tunggu...
Muh Afdal
Muh Afdal Mohon Tunggu... Pengangguran -

Seorang penulis amatiran dan penggiat literasi. Bagiku menulis adalah wadah dalam menyalurkan 2 unsur yakni rasa dan logika.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Indonesia di Era Kepemimpinan Saat Ini

19 Januari 2017   12:53 Diperbarui: 19 Januari 2017   13:36 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengawali tulisan saya kali ini, saya ingin menyampaikan rasa takut, rasa takut akan menyinggung pemerintab, dan rasa takut akan dipenjara karena tulisan, tapi itu persoalan ke-2. Sebagai orang Indonesia yang memiliki sedikit rasa humanisasi.

Sedih melihat kondisi ibu pertiwi saat ini.
entah sedang sakit atau sedang tidak baik2 saja. 

Ketika saya masih berstatus 'SISWA', Indonesia adalah negara yang indah dan damai terpisahka n oleh lautan yg di dalam.a terbentang keindahan kehidupan yg luar biasa yg jauh lebih indah dari kehidupan di darat,  tentu. a hal ini  memanjakan mata kita. Tertanam dlm akal sy ingin menjadi kapten agar bisa melintasi lautan di Indonesia. 

Ketika saya menjadi 'MAHASISWA' dan 'BUKAN LAGI MAHASIAWA', saya menyadari keindahan luar biasa di balik penghubung daratan indonesia, perlahan akan rusak.

Menyadari akan hal itu, bila kita mlihat Indonesia ada bgt banyak persoalan yg di hadapi, lihat saja Resim yang terus berganti mulai dari zaman penjajahan, zaman kemerdekaan, zaman orde lama, zaman orde baru, zaman pasca reformasi, dan sekarang saya bisa katakan zaman penjajahan kembali. 

Di penghunjung akhir tahun 2016, ibu kota negara tepatnya Jakarta sedang mengadakan kontestasi politik kepala daerah, disaat yang bersamaaan kita menghadapi wacana tentang penistaan agama, dimana seantero ummat muslim di negri ini bergejolak menegakkan supremasi hukum.  

Selanjutnya,  awal tahun 2017 rakyat Indonesia mendapat kado mengenai pemberlakuan kenaikan PNBP yg sblum aturan ini telah ditetapkan di awal bulan desember 2016 dan di tanda tangani oleh presiden Joko Widodo. Keputusan PNPB menuai protes dari berbagai lapisan masyarakat baik kelas bawah, menengah, atas, bahkan wakil rakyat di palmen turut andil melakukan protes. setelah itu. pak Kapolri, Menkeu dan Presiden menanyakan kembali apa yg tlh beliau basahi sendiri di atas kertas dgn tinta. 

Belum lagi di Koran Sindo mengatakan "Manajemen Pemerintah  Bermasalah" .. ibu pertiwi tentu akan menangis bila membaca koran tersebut, untung saya yang baca hehehe..

Lanjut kado awal tahun, kebutuhan pokok juga mengalami kenaikan luar biasa.. lagi2 ibu pertiwi tidak melihat, untung saya yg melihat hehe.

lanjut, kado yg paling istimewa yakni kebebasan berpendapat, sprti kebebasan berpendapat dalam mengabdikan ide dan gagasan menjadi sebuah lembaran2 teks yanh memiliki halaman.  Kejadian ini dirasakan oleh Saudara Bambang Tri dlm menyalurkan ide  dan gagaasan beliau. 

 Belum lagi berita HOAX semakin merajalela hingga akhirnya pemerintah membentuk Badan Cyber Nasional untuk meretas dan memblokir situs2 yg jelas asal usulnya atau membawa isu provokatif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun