Mohon tunggu...
Dewi Sundari
Dewi Sundari Mohon Tunggu... Konsultan - Praktisi Kejawen

http://www.dewisundari.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semedi, Cara Orang Jawa Mendekatkan Diri Kepada Gusti

13 Juni 2017   09:03 Diperbarui: 13 Juni 2017   11:29 18300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semedi Cara Membuka Mata Batin | image : http://www.shurya.com

Salah satu cara mendekatkan diri kepada Tuhan adalah lewat Semedi. Kalau dalam konteks agama Islam, aktivitas berdiam diri dan mengingat keberadaan Tuhan ini disebut dengan istilah Tafakur.

Apa Arti Semedi?

Istilah Semedi berasal dari dua kata, yaitu Sam dan Adi. Sam artinya besar, sedangkan Adi artinya bagus atau indah. Mereka yang bersemedi memiliki tujuan untuk meraih budi yang besar, indah dan suci.

Budi yang suci adalah budi yang diam tanpa nafsu. Tanpa pamrih dan tanpa keinginan apapun. Kondisi suwung (kosong) inilah yang mengandung getaran hidup murni ibarat cahaya atau sinar yang disebut Nur.

Singkatnya, Nur adalah hati dari Budi. Sedangkan di dalam Nur ini, seorang hamba bisa menyentuh isyarat Tuhannya untuk menerima tuntunan dalam menjalani hidup.

Empat Tingkatan Semedi

Antara Semedi atau Samadhi dengan Meditasi memiliki sedikit perbedaan. Letak perbedaan ini ada pada tingkatan. Samadhi memiliki tingkatan yang lebih tinggi, dibandingkan tahap-tahap lain yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

Tahap Pertama -- Perenungan 

Tingkat paling awal adalah Penerungan. Disini seorang hamba berdiam diri dan merenungkan penciptaan ilahi. Lewat renungannya tersebut, ia diharapkan memperoleh wawasan bahwa Tuhan bersifat Maha Kuasa, karena telah menjaga keseimbangan alam semesta.

Tahap Kedua -- Kontemplasi

Kontemplasi merupakan aktivitas berdiam diri yang lebih dalam dari Penerungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun