Mohon tunggu...
Dewi Nur Aini
Dewi Nur Aini Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membangun Jiwa Solidaritas dari Kerja Kelompok

2 Maret 2018   07:52 Diperbarui: 2 Maret 2018   08:12 1481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada era globalisasi, banyak pengaruh budaya luar yang lebih mendominasi gaya hidup remaja zaman sekarang yang disebut (KIDS ZAMAN NOW) selain itu, kemajuan teknologi juga turut andil dalam peristiwa ini. 

Terdapat dampak positif dari keduanya, namun ada juga dampak negatifnya seperti gaya hidup konsumtif,  gaya hidup bebas, hilangnya solidaritas dengan banyaknya individu yang individualis.

Peran keluarga, lingkungan dan sekolah sangat berpengaruh dalam membentuk karakter individu, khususnya di lingkungan sekolah karena peserta didik lebih banyak menghabiskan waktunya disekolah daripada di rumah (Tingkat SMP dan SMA). 

Guru berperan seperti orangtua bagi peserta didik, karena itu seorang guru wajib mencontohkan hal baik untuk peserta didiknya mulai dari cara berjalan, berpakaian sampai cara bersikap.

 Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, guru bisa membantu meningkatkan solidaritas peserta didik melalui sistem kerja kelompok. Dimana kerja kelompok membuat tiap peserta didik untuk saling berkerja sama dan saling berinteraksi satu sama lain untuk bertukar pendapat dan ide yang dimiliki. 

Selain untuk membentuk solidaritas, kerja kelompok memiliki beberapa manfaat seperti  : 

(1) Belajar Bertoleransi dan Menghargai 

Dari proses belajar kerja kelompok terdapat banyak ide dan pendapat yang berbeda-beda, dengan hal ini setiap individu harus menghargai pendapat tersebut agar tercapainya kesepakatan dalam tim.

(2) Melatih Tanggung Jawab

Setiap individu dalam kerja kelompok memiliki tanggung jawab masing-masing sehingga anggota kelompok tidak boleh bermalas-malasan agar tugas terselesaikan dengan baik. 

(3) Meningkatkan Semangat Belajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun