Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Libur Lebaran, Ke Cirebon Yuk!

22 Juni 2017   21:19 Diperbarui: 24 Juni 2017   17:58 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sehari bersama Koteka jalan-jalan ke Cirebon ternyata banyak yang bisa dilihat (DOkumentasi Pribadi)

Libur lebaran sudah tiba. Apabila Kalian tidak punya rencana berlibur lebaran kenapa tidak ke kota Cirebon? Atau apabila merasa lelah terjebak kemacetan selama arus mudik, Kalian bisa lho menyempatkan diri beristirahat di kota Cirebon sambil menikmati berbagai destinasi wisatanya yang menarik. Bukan hanya bisa membawa oleh-oleh berupa rengginang, terasi, rebon, di kota udang ini wisatawan juga akan mendapat tambahan wawasan sejarah dari berbagai peninggalan situs bersejarahnya.

Hari itu (10 Juni) langit Jakarta masih gelap. Fajar juga masih belum menyingsing. Ketika warga Jakarta masih menikmati sahur bersama keluarga, saya telah melintasi jalanan Jakarta dari ujung Jakarta Timur menuju Bentara Budaya Kompas, Jakarta Barat. Sejam kemudian saya pun tiba. Di depan pagar gedung tersebut sudah ada kompasianer Erni Pakpahan, Deny Oey, mba Ira Lathief dan Pak Djulianto Susantio.

Selang limabelas menit kemudian para peserta Koteka Trip bertajuk "Smart Traveler Pegang Kendali Wisata di Cirebon" pun berdatangan, hingga lengkap 10 orang plus perwakilan Kompasiana dan Bank Danamon. Setelah pengumuman pembagian kelompok, kami pun satu-persatu memasuki mobil elf. Saya masuk dalam grup Kendali dimana pesertanya terdiri dari Detha Arya Tifada, Khairunisa Maslichul, Noval Kurniadi, dan Sitti Nurjanah.

Jika kompasianer berkumpul kalau tidak ngobrol ya ngetweet (Dokumentasi Pribadi)
Jika kompasianer berkumpul kalau tidak ngobrol ya ngetweet (Dokumentasi Pribadi)
Tim Danamon mengawal kompasianer (Dokumentasi Pribadi)
Tim Danamon mengawal kompasianer (Dokumentasi Pribadi)
Semalam sebelum hari keberangkatan saya tidak bisa memejamkan mata, takut kebablasan dan terlambat. Rencananya sepanjang perjalanan mau tidur, tapi ternyata susah. Akhirnya saya pun asyik mengobrol dengan Erni.

Perjalanan agak tersendat hingga memasuki Gerbang Tol Cikarang Utama. Setelah melewati gerbang tol tersebut, jalanan pun lancar. Berkat Tol Cikopo Palimanan (Cipali) maka perjalanan ke Cirebon lebih cepat. Sekitar pukul 09.30 kami sudah memasuki Cirebon. Elf terus melaju menuju kota Cirebon. Rute satu hari trip Cirebon ini adalah Masjid Agung At Taqwa, Masjid Sang Cipta Rasa, Keraton Kanoman, Keraton Kasepuhan, dan Gua Sunyaragi.

Berkeliling Dua Masjid Ikonik Cirebon

Masjid Raya At-Taqwa Cirebon yang megah (Dokumentasi Pribadi)
Masjid Raya At-Taqwa Cirebon yang megah (Dokumentasi Pribadi)
Amazing Trip Cirebon diawali dengan kunjungan ke Masjid Raya At-Taqwa yang megah. Masjid ini didirikan tahun 1918 dan kemudian direnovasi sehingga indah dan menjadi salah satu ikon Cirebon. Di sini juga terdapat Islamic Center-nya kota Cirebon. Masjid berikutnya adalah Masjid Sang Cipta Rasa yang didirikan tahun 1480 kemudian dipugar tahun 1978. Maksud dari nama masjid tertua Cirebon tersebut adalah bangunan yang digunakan untuk mengagungkan Tuhan.

Bangunan di kompleks Masjid Cirebon yang unik dengan kaligrafi dan simbol-simbol Islami (Dokumentasi Pribadi)
Bangunan di kompleks Masjid Cirebon yang unik dengan kaligrafi dan simbol-simbol Islami (Dokumentasi Pribadi)
Suasana di masjid Cirebon yang adem, sakral,dan damai (Dokumentasi Pribadi)
Suasana di masjid Cirebon yang adem, sakral,dan damai (Dokumentasi Pribadi)
Arsitektur masjid yang juga disebut Masjid Cirebon ini klasik, perpaduan gaya Demak, Majapahit dan Cirebon. Atapnya tidak memiliki kemuncak seperti lazimnya masjid di Jawa. Yang makin membuat klasik adalah keberadaan gerbang berwarna merah bata dengan hiasan kaligrafi. Suasana di masjid ini damai dan begitu tenang. Memang cocok untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

Keraton Kasepuhan dengan Simbol Macan Putih

Selamat datang di Keraton Kasepuhan Cirebon (Dokumentasi Pribadi)
Selamat datang di Keraton Kasepuhan Cirebon (Dokumentasi Pribadi)
Keraton Kasepuhan yang luas dan cukup terawat (Dokumentasi Pribadi)
Keraton Kasepuhan yang luas dan cukup terawat (Dokumentasi Pribadi)
Saya kagum dengan Keraton Kasepuhan yang megah dan nampak terawat. Lokasinya dekat dengan Masjid Cirebon. Saat itu sedang dilakukan peresmian Museum Pusaka yang ada di kompleks keraton tersebut sehingga ada beberapa ruangan yang tertutup bagi pengunjung.

Masuk dari Siti Inggil (Dokumentasi Pribadi)
Masuk dari Siti Inggil (Dokumentasi Pribadi)
Museum Pusaka yang diresmikan 10 Juni (Dokumentasi Pribadi)
Museum Pusaka yang diresmikan 10 Juni (Dokumentasi Pribadi)
Keraton Kasepuhan merupakan keraton yang menarik dengan ikon dua macan putih yang konon terkait dengan Prabu Siliwangi.  Kesultanan Cirebon merupakan kelanjutan dari  Kerajaan Pajajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun