Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

KPK Bukber Ngabuburit dengan Nuansa Sunda di La Piazza

17 Juni 2017   10:22 Diperbarui: 18 Juni 2017   14:37 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gulai Balungan Iga yang Nikmat dan Hangat (dokpri)

Sore mulai beranjak berganti petang. Tigapuluh menit kemudian adzan Maghrib akan berkumandang. Pengunjung Festival Kuliner Ngabuburit 2017 pun makin ramai berdatangan. Berbagai stan makanan pun laris oleh pesanan.

Setelah berjibaku dengan kemacetan berbagai ruas jalan di Jakarta, saya menghela nafas akhirnya tiba di La Piazza, Mall Kelapa Gading. Para peserta buka bersama KPK (Kompasianer Penggila Kuliner) sudah hampir lengkap. Sebagian asyik berkeliling stan untuk memilih makanan berbuka, lainnya udah siap dengan makanan tersaji di meja. Wah nampak menggiurkan.

Mulailah saya berkeliling stan. Oleh karena temanya Dekorasi Ala Kampung Sunda, maka sebagian besar stan dengan total 52 stan ini adalah masakan khas Sunda. Ada apa saja? Ada Seblak "Jeletet Murni", masakan unik dengan bahan utama krupuk, kencur dan rawit yang banyak. Masakan ini semakin kaya inovasi dan disukai kalangan muda. Ada lagi Mie Kocok Bandung "Marika", Es Cendol Bandung, Sate Maranggi dan Gulai Balungan "Bledug", Empal Gentong, Soto Tangkar, Toge Goreng Bogor, dan Asinan "Sari". Kuliner nusantara lainnya di antaranya Sate Ayam Madura "Bintang 5", Cwie Mie Malang "Regia", Kolak "Gulitape", Bakmi Djawa "Mbahmu", Sate Padang "Sabar Menanti", Tahu Slawi & Tahu Pletok, dan Nasi Liwet.

Festival Kuliner Ngabuburit di La Piazza bisa dinikmati hingga 18 Juni (dokpri)
Festival Kuliner Ngabuburit di La Piazza bisa dinikmati hingga 18 Juni (dokpri)
Mau pilih bersantap dengan apa? (dokpri)
Mau pilih bersantap dengan apa? (dokpri)
Muter-muter dulu baru menentukan pilihan (dokpri)
Muter-muter dulu baru menentukan pilihan (dokpri)
Wah sudah mulai gelap nih saya harus segera menentukan pilihan. Berkat uap harum yang terbawa angin semilir, saya pun tergoda untuk mencobai Gulai Balungan Iga. Plus lontong, perporsinya adalah Rp 43 ribu. Duh melihat tumpukan balung dengan daging tebal dikelilingi uap mengepul membuat saya ingin segera mencicipinya.

Irisan lontong dipersiapkan di piring terpisah. Tak lupa diberikan sambal merah di sudut piring, dimana jika melihat  lautan cabai di cobeknya nampaknya begitu menggigit. Di wadah terpisah irisan kentang ditata, lalu dua balungan iga berukuran sedang ditambahkan. Menyusul kemudian irisan daun bawang dan tomat merah. Sebagai pamungkas, diguyurlah mereka dengan kuah panas berkaldu dan berempah. Wow!

Balungan dengan daging iga yang tebal, slurp (dokpri)
Balungan dengan daging iga yang tebal, slurp (dokpri)
Wuiks rawitnya banyak (dokpri)
Wuiks rawitnya banyak (dokpri)
Bedug pun ditabuh. Kami pun larut menikmati pesanan masing-masing. Wah Gulai Balungan Iga-nya gurih dan sedap. Tapi agak susah menyantap balungannya dengan sendok plastik. Menyantap balungan iga ini lebih asyik dengan tangan. Nyam...nyam...nyam...enak, rasa lemak yang sedikit menggumpal di langit-langit pun pupus oleh suap demi suap kuah gulai yang hangat dan agak pedas.

Gulai Balungan Iga yang sedap (dokpri)
Gulai Balungan Iga yang sedap (dokpri)
Teman-teman kompasianer asyik dengan menu favoritnya. Mba Yayat dengan Mie Kocok Ceker dan Nasi Liwet, Mba Muthiah dengan Es Campur Serut plus Nasi Kuning dengan Lauk Ayam, bang Topik yang selalu suka sate dan kali ini memesan Sate Maranggi, dan Bozz Madyang yang memutuskan membeli Bakso Beranak "Plekenut Dewaruci Cirebon" setelah menggodai abang penjualnya. Tak puas dengan bakso, setelah makanan tercerna, Bozz Madyang pun berburu Kolak Ubi dan Garang Asem. Teman-teman kompasianer lainnya memesan Nasi Bakar, Sate Padang, dan Soto Tangkar. Semuanya nampak enak. Harga makanan di sini mulai dari Rp 20 ribu, sedangkan untuk minuman mulai dari Rp 5 ribu. Jika duit di kantong ada Rp 100 ribu maka rata-rata bisa membeli 3-4 jenis makanan/minuman.

Nasi Kuning Komplit dan Es Campur Garut Masing-masing Rp 28 rb dan Rp 21 rb (dokpri)
Nasi Kuning Komplit dan Es Campur Garut Masing-masing Rp 28 rb dan Rp 21 rb (dokpri)
Sate Maranggi dan Nasi Bakarnya Rp 30 ribu (dokpri)
Sate Maranggi dan Nasi Bakarnya Rp 30 ribu (dokpri)
Soto Tangkar pilihan Bu Sumiyati dan Nasi Liwet plus Mie Kocok Ceker pilihan mba Yayat (dokpri)
Soto Tangkar pilihan Bu Sumiyati dan Nasi Liwet plus Mie Kocok Ceker pilihan mba Yayat (dokpri)
Begini lho, foto-foto dulu baru madyang, ujar Bozz Madyang (dokpri)
Begini lho, foto-foto dulu baru madyang, ujar Bozz Madyang (dokpri)
Semakin malam, suasana semakin hangat oleh beragam hiburan. Oh ya di saat bersamaan juga ada acara buka bersama anak yatim piatu yang diadakan manajemen Mall Kelapa Gading. Aneka hiburan pun dimulai dari Rampak Bedug, Tari Sunda Kontemporer dengan iringan lagu Manuk Dadali, pertunjukan lagu anak-anak yang dibawakan trio anak-anak dengan penuh semangat dan lagu-lagu top 40 yang dibawakan Indie Kota Tua Jakarta.

Atraksi Bedug Menambah Semarak (dokpri)
Atraksi Bedug Menambah Semarak (dokpri)
Tari Sunda Kontemporer menghibur pengunjung (dokpri)
Tari Sunda Kontemporer menghibur pengunjung (dokpri)
Sambil menikmati suasana malam hari Jakarta, saya pun kemudian memesan Empal Gentong dan Bubur Campur. Empal Gentongnya porsinya tidak begitu besar. Kalau menurut lidah saya rasanya masih kurang berani, tapi lumayan untuk melepas rasa kangen dengan masakan Cirebon. Seporsinya Rp 35 ribu.

Empal Gentong bagi yang kangen Cirebon (dokpri)
Empal Gentong bagi yang kangen Cirebon (dokpri)
Kombinasi Bubur Sumsum dan Biji Salak yang nikmat (dokpri)
Kombinasi Bubur Sumsum dan Biji Salak yang nikmat (dokpri)
Bubur Campur yang saya pesan terdiri atas Bubur Sumsum dan Biji Salak. Rasanya percampuran Gurih dan asin dari Bubur Sumsum dengan Biji Salak yang legit. Nikmat dan mengenyangkan sehingga saya santap berdua. Semakin malam kami pun mulai bercerai-berai, tinggal Pak Sutiono yang masih sibuk berkutat dengan makanan karena datang terlambat.

Nah, bagi Kalian yang ingin merasakan ngabuburit berbeda, maka Kalian bisa datang ke Festival Kuliner Ngabuburit di La Piazza yang dihelat hingga Minggu besok (18/6). Hari ini (Sabtu, 17/6) dibuka dari pukul 15.00-23.00 WIB, sedangkan jadwal pada hari Minggu yaitu pukul 15.00-22.00 WIB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun