Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merayakan Persahabatan Kucing dan Manusia Tiap 8 Agustus

13 Agustus 2019   23:35 Diperbarui: 14 Agustus 2019   23:12 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanggal 8 Agustus ditetapkan sebagai hari kucing sedunia (dokpri)

Setiap tiba di rumah selalu ada yang membuat dadaku hangat. Kidut dan si Kecil menyapa di balik pagar. Rupanya mereka hafal jam-jam kedatanganku. Si Nero biasanya sudah tidur anteng di teras. Ia lalu bangkit mengendus-endus tasku. 

Ia juga tahu aku suka membawakan oleh-oleh buat mereka. Si Mungil tak mau kalah. Ia yang biasanya asyik bereksplorasi ke rumah-rumah tetangga langsung berlari kecil dan menyambutku. Ada empat makhluk berkaki empat dan berkumis panjang yang menyambutku.

Satu-persatu kucing kemudian mendekatkan badannya ke arahku. Mereka minta tubuhnya dielus-elus. Setelah itu mereka langsung ke tujuan. Meminta makanan. Lapar, makan siang yang kutinggalkan di teras sudah ludes tak bersisa. Jatah makan ketiga kalinya harus segera siap.

Sambil memandangi mereka yang asyik makan, aku mengingat-ingat kapan kali pertama bertemu mereka. Masing-masing dari mereka lahir di halaman rumah. Induk kucing mempercayakannya ke aku. Bayi-bayi kucing itu tumbuh. 

Mereka pejuang yang hebat sehingga bisa bertahan hingga besar seperti saat ini. Saudara-saudara mereka banyak yang telah meninggal sejak kecil. Ada yang karena sakit, lemah, dan ada juga yang tertabrak kendaraan.

Kini si Nero, kucing oren bandel, yang paling tua. Usianya November nanti lima tahun. Usia matang bagi seekor kucing. Nero sehat dan masih lincah. Ia menjadi kucing alpha di rumah dan sedang bersaing menjadi kucing alpha tingkat gang rumah.

Nomor dua adalah si Kecil yang usianya berkisar 1,5 tahun. Pertumbuhannya terhambat sehingga tubuhnya tetap seperti kucing remaja. Ia berwarna cokelat kehitaman.

Berikutnya adalah si Mungil alias Ponoc. Meskipun usianya sudah 8 bulan, ia tetap lebih suka dipanggil si Mungil daripada Ponoc. Bulunya tebal, blasteran kucing kampung dan anggora. Sedangkan ekornya bundel. Ia paling nakal, suka bereksplorasi.

Si bungsu saat ini adalah Kidut alias kecil imut. Kucing putih ini baru empat bulanan. Ia super lincah. Jika pintu depan terbuka ia langsung lari kencang menuju arahku.

Kucing-kucing sudah seperti anggota keluargaku. Jika salah satu ada yang sakit, aku ikut merasa resah. Saat kami berdua pergi lama, maka makanan mereka kutitipkan ke satpam sehingga mereka tak pernah kelaparan.

Kucing bagi manusia adalah sahabat. Mereka memang saat ini sudah malas mengejar tikus. Mereka juga kadang-kadang nakal, mencakari sofa atau pipis sembarangan menandai daerahnya. Tapi mereka menggemaskan dan penyayang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun