Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Akhir Bulan Waktunya "Financial Check Up"

29 Juni 2019   23:59 Diperbarui: 30 Juni 2019   16:21 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memeriksa pengeluaran setiap akhir bulan itu penting | Dokumen: pexels.com

Pernahkah merasakan pengeluaran satu bulan tidak seperti yang kalian rencanakan? Pengeluaran melonjak dan kalian bingung menemukan pos penyebabnya. Aku juga beberapa kali mengalaminya dan kemudian terkejut ketika mengetahui sumber lonjakan pengeluaran tersebut.

Rupanya pos yang membuat kebocoran anggaran itu adalah diskonan. Jika dulu-dulu e-commerce merilis diskon pada waktu-waktu tertentu, maka kini ada begitu banyak diskon menggiurkan yang ditawarkan oleh situs belanja dan juga oleh e-wallet seperti Dana, Go-pay, dan Ovo. 

Tawarannya sulit ditampik, dari diskon sekian persen hingga cashback 50 persen. Yang awalnya tak tertarik untuk belanja, maka aku pun tergoda untuk melakukannya, terutama promo belanja makanan. 

Teman-teman membeli bebek madura maka aku pun ikut-ikutan dengan alasan mumpung cashback-nya besar. Memang asyik sih belanja kuliner, lidah bisa bertualang rasa ini dan itu. Tapi kemudian kusadari meski promo, nilainya lumayan. Pengeluaran dan berat badan pun ikut membengkak. 

Dengan alasan untuk mengetahui besaran pos-pos pengeluaran inilah aku kemudian rajin melakukan "financial check-up" setiap akhir bulan. Istilahnya nampak canggih padahal aslinya hanya membandingkan antara anggaran dan pengeluaran riil. Biasanya aku membuat beberapa pos. Untuk pengeluaran, maka posnya terdiri dari belanja makanan, belanja lain-lain, transportasi, listrik, pulsa internet dan telpon, belanja buat kucing, amal, arisan, dan pengeluaran lain-lain. 

Sejak setahun silam aku sengaja mengisinya harian agar segera tahu posisi keuanganku saat itu. Rupanya kebiasaan yang membuat pengeluaran membengkak adalah mengisi e-wallet dengan nominal yang langsung besar. Ketika melihat e-wallet-ku masih ada dana dengan nominal lumayan besar, maka aku jadi tergoda untuk belanja ini dan itu. 

Memang sih kelihatannya tidak besar, misalnya yang awalnya belanja buat makanan kucing bisa Rp 100 ribu, maka melihat promo cashback maka aku menambah belanjaan menjadi Rp 200 ribu. Eh ternyata cashback-nya hanya mengurangi biaya ongkos kirim. Ketika melihat makanan kucing banyak maka aku jadi malas memasak ikan dan menggunakan makanan basah tersebut. 

Alhasil makanan tersebut cepat habis. Padahal harga ikan yang kubeli di tukang sayur masih lebih murah jika kubandingkan dengan makanan basah instan tersebut. 

Semakin banyak saldo, tabungan makin nambah | Dokumen: freeimages.com
Semakin banyak saldo, tabungan makin nambah | Dokumen: freeimages.com
Lain halnya dengan kawanku. Anggarannya jebol gara-gara ia suka jajan. Sekitar jam 15-an, ia pun jajan ini dan itu. Misalnya seblak, atau creepe manis, mie bakso, dan sebagainya. Tak heran ia merasa dietnya gagal dan duit di dompetnya cepat habis. 

Cerita lainnya mirip, kawanku tiap hari membeli teh kotak. Sehari bisa dua kemasan. Kalau dihitung-hitung nilainya lumayan. Tapi masih lebih boros kawanku lainnya yang suka jajan kopi di kafe, sehabis ia nge-gym. Meskipun berolah raga beratnya tak kunjung susut karena kopinya bergula dan kaya akan krim susu.

Kalau dipikir-pikir sumber pengeluaran berlebih biasanya dari makanan dan godaan diskon. Aku akhirnya memasukkan dana ke e-wallet secukupnya untuk pengeluaran sekitar satu minggu. Dengan melihat nominal yang pas-pasan membuat aku jadi lebih mikir ketika hendak jajan ini dan itu.

Oh ya mungkin teman-teman ada tips untuk mengurangi kebocoran anggaran?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun