Mohon tunggu...
Devi Pratami
Devi Pratami Mohon Tunggu... -

Cook. Eat. Work out. Sleep. Repeat.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Derawan with Datsun Risers Expedition

19 Januari 2016   15:35 Diperbarui: 19 Januari 2016   15:40 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Datsun sebagai salah satu brand untuk mobil tipe LCGC sudah melaksanakan Datsun Risers Expedition untuk menjelajahi beberapa pulau besar di Indonesia (Jawa, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera) untuk membuktikan ketangguhan Datsun dalam menaklukkan berbagai medan di Indonesia.

Datsun Risers Expedition selalu diikuti oleh lima tim yang masing-masing terdiri dari tiga peserta. Satu tim akan dipilih dari karyawan (staff - asst. manager) yang bekerja di PT. Nissan Motor Indonesia, dengan syarat masing-masing harus bisa mengendarai mobil manual dan memiliki sim A.

And luckyly, nama tim gw keluar untuk ikutan di etape 1 gelombang 3 (Kalimantan) dengan rute Balikpapan - Samarinda - Tangjungredeb. Total perjalanan memakan waktu 5 hari 4 malam. Cukup panjang. Awalnya uda deg-degan duluan bakal ga dikasi cuti seminggu full.

Perjalanan dimulai dengan flight pagi menuju Balikpapan. Malamnya baru tidur lewat tengah malam dan harus bangun pukul 3 AM untuk menuju bandara. Selama di pesawat, ngeusahain banget supaya mata merem karena ngebayangin akan langsung nyetir di Balikpapan - Samarinda dengan kondisi ngantuk, agak serem ya.

Setibanya di Balikpapan, alhamdullillah ternyata kita uda disediain driver yang akan nganterin kita ke dealer Nissan Sempaja di Samarinda. Bisa tidur deh di jalan (aslinya sih mata melek mulu ngeliatin kiri kanan). Medan jalanan antar kota di Kalimantan memiliki ciri khas liukan-liukan tajam serta jalanan yang naik turun hampir di sepanjang rutenya, dengan beberapa bagian jalanan yang berlubang karena seringnya dilewati kendaraan-kendaraan besar serta ada beberapa bagian jalanan bekas longsor. Namun, sepanjang jalan kita disuguhi latar belakang langit Kalimantan yang super biru ditambah dengan gumpalan-gumpalan awal putih tebal, like cotton candy. Di kiri kanan juga sering kali dijumpai bekas-bekas kebakaran hutan beberapa bulan lalu.

Walau sudah bisa berkemudi dari tahun 2011, namun baru pada moment ini gw pertama kali ngerasain nyetir di jalanan luar kota. Gw kebagian nyetir menuju Sangatta dari pukul 5 - 7 PM. Pertama kali nyetir di luar kota dengan medan yang penuh tanjakan serta berliku-liku, mobil transmisi manual, dan pencahayaan yang minim. Sumpah gw panik! Apalagi beberapa kali sempat harus nyalip truk gede yang menghalangi di depan di posisi tikungan.

Walau road captain sudah memberi kode aman untuk menyalip, tapi gw ga percaya. Hahahaha.. Gw baru berani nyalip ketika jalanan lurus dan gw yakin emang ga ada mobil yang datang dari arah berlawanan. Hasilnya gw jadi ketinggalan jauh dari rombongan di depan. Dan kembali road captain memberi instruksi untuk speed up. Makin paniklah gw. Beberapa lubang yang harusnya gw hindarin malah gw hajar aja *kasian Datsun-nya*, yang penting sampai ke tujuan dengan "selamat".

Hari kedua, gw langsung ambil giliran nyetir pagi. Terang benderang. Aman hidup gw pas di jalanan. Dan akhirnya bisa menikmati bener-bener gimana nikmatnya nyetir dengan Datsun Go+ Panca. Asli, nyetir 4 jam-an lebih dengan jarak tempuh kurang lebih 150 km ga berasa sama sekali. I enjoyed the route very much!

Di hari kedua ini kita juga bareng-bareng Datsun melakukan kegiatan CSR di desa Miau.

Tim gw mengangkat tema DAT dari logo Datsun, yang terdiri dari Dream- Access - Trust.

  • Dream - di sini anak-anak diminta untuk menuliskan mimpi-mimpi mereka dan menempelkannya di pohon mimpi Datsun, diharapkan mereka bisa selalu ingat dan termotivasi untuk mencapai mimpi mereka.
  • Access - anak-anak dibagi dalam dua kelompok dan diminta untuk berdiri di selembar kertas koran yang semakin lama ukurannya semakin kecil. Mereka diminta untuk memikirkan bagaimana cara agar semua tim tetap bisa berdiri di dalam koran tersebut. Tujuannya untuk mengajarkan anak-anak ini untuk mencari cara mencapai tujuan bersama.
  • Trust - anak-anak masih terbagi dalam dua kelompok dan membuat barisan. Semua anggota kelompok ditutup matanya kecuali anggota yang paling belakang yang akan mengarahkan kelompoknya untuk mengambil sebuah objek hanya dengan memberikan arahan dari belakang. Tujuannya untuk mengajarkan pentingnya rasa percaya dalam tim agar sebuah tujuan bisa dicapai.

Setelah CSR, kita melanjutkan perjalanan kembali menuju Tanjungredeb untuk beristirahat semalam sebelum menuju tujuan utama keesokan harinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun