Mohon tunggu...
Desir Syair Rindu
Desir Syair Rindu Mohon Tunggu... -

Bilamana aku kurang santun dalam bernasihat, ataukah kurang ramah dalam menyampaikan kebaikan, itu hanya sentilan agar engkau lebih baik dari apa yang tak pernah engkau kira, meskipun aku belum tentu sebaik yang engkau kira, namun aku berusaha menyampaikan kebenaran (menurut diriku dengan dasar-dasarnya), dengan memegang prinsip "Saling ingat mengingatkan dan berkasih sayang sesama muslim" \r\n\r\nInilah dunia, kita datang, kita pulang, kita berbekal, dan kita berlalu. Wallahu Alam\r\n\r\nPersonal Blog : http://cinikironk.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kunjungan Syaikh Hasan dengan Pesan Untuk Pemuda

25 April 2013   17:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:36 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunjungan Syaikh Hasan dengan Pesan Untuk Pemuda

Syaikh Dr Hasan Abdul Hamid Bukhari saat di Maros. (Foto: Maros.info) Syaikh Dr. Hasan Abdul Hamid Bukhari Saat berkunjung ke Pesantren Darul Istiqamah Pusat, Maccopa Maros, Minggu (21/4/2013) lalu, dalam rangka kunjungan kerja ke Indonesia, Wakil Rektor Universitas Ummul Qura' Makkah Saudi Arabia  tersebut mengunjungi Maros . Acara  dipusatkan di halaman kampus Sekolah Putri Darul Istiqamah,  Maccopa Maros. Dalam kunjungan yang singkat ini beliau memberikan pesan agar upaya para orang tua dan pendiri pesantren harus tetap dijaga, demi kelangsungan Pesantren Darul Istiqamah yang sudah berumur lebih dari 40 tahun. "Saya  bangga bisa ke Indonesia, bisa berkunjung ke negeri yang luar biasa, apalagi mengunjungi lembaga yang menjadi pusat pendidikan keislaman generasi muda ini," ujar beliau. Dalam jumpa yang singkat itu beliau juga berpesan yakni “Mari kita semua menyadari bahwa kita tidak sekadar menikmati Islam. Tapi ada orang yang berjuang, berjihad dan mengajarkan hukum syariah agar agama Islam senantiasa menghiasi pribadi muslim yang saat ini kita nikmati,” disamping itu Ia menambahkan, pengorbanan orangtua masa lalu harus menjadi inspirasi bahwa besok kita akan jadi orang tua dan akan punya tanggung jawab terhadap pembangunan generasi Islam saat ini dan masa akan datang. Ulama dulu menjaga Islam sehingga sampai dinikmati saat ini. Ada tiga poin yang perlu diketahui bersama. Orang tua kita menjaga dan berpegang teguh melaksanakan perintah agama dan menjauhi larangannya. “Orangtua kita memiliki kesungguhan untuk mendidik kita semua.Mengajak kita mengamalkan agama Islam. Suatu kesungguhan yang luar biasa mereka memiliki kesabaran yang tinggi,” tambahnya. Hasan melanjutkan, orangtua mesti punya perhatian penuh pada anak-anak. Menjaga dari pengaruh lingkungan dengan pendidikan. Anak-anak berhak mendapat pencerahan pada agama Islam. Ini seakan mencerminkan fenomena global yang sedang menghantui Perjalanan Islam di Indonesia, Mungkin kita teringat pada kisah 5 siswi yang melecehkan Agama Islam yang bisa anda baca artikelnya disini moral kita seakan luntur oleh kejadian di atas, kejadian yang mencoreng nilai-nilai etika dan beragama kita. Sumber : http://makassar.tribunnews.com/mobile/index.php/2013/04/21/atase-pendidikan-arab-saudi-bangga-bisa-kunjungi-maros http://marosinfo.com/2013/04/atase-pendidikan-arab-saudi-bangga-kunjungi-maros/ ©2013 Copyright Ciniki Ronk A. ILLank Written By. A. ILLank

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun