Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Haunted Hotel", Sebuah Teror dari Kejadian Nyata

7 Februari 2018   13:18 Diperbarui: 8 Februari 2018   20:15 9149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Haunted Hotel (sumber: www.cinema.com.my)

Cuaca di Genting Highland lembab dan sejuk. Kami sampai di Amber Court dan berpikir apakah akan menginap disini. Masuk ke lobby, ruangan terlalu kosong dan hanya ada satu resepsionis. Setelah check in, kami mendapatkan kamar di lantai 14, namun karena menurut kepercayaan Tionghoa angka 14 termasuk angka sial, kami meminta lantai di atas atau bawahnya namun ditolak dengan alasan kebijakan hotel.

Sampai di lantai 14, ternyata kamar tersebut dikunci menggunakan gembok. Agak sedikit aneh untuk ukuran sebuah apartemen. Dan ketika kami mencoba membuka gembok, terdengar pekik suara perempuan! Ia melolong kurang lebih selama lima menit. Kami tidak tahu dari mana asalnya. Semua kamar terkunci rapat dan jendela tertutup.

Ini jelas bukan halusinasi karena kami semua mendengar suara tersebut. Setelah pintu terbuka, kami kembali dikagetkan dengan pintu kulkas di dalam kamar yang terbuka, seperti baru saja ada yang membukanya. Dengan panik kami bergegas menutup pintu dan kembali ke lobby untuk check out. Anehnya, resepsionis tidak bertanya mengapa kami check out begitu cepat, seolah sudah tahu apa yang terjadi.

***

Amber Court (sumber: www.worldofbuzz.com)
Amber Court (sumber: www.worldofbuzz.com)
Cerita di atas adalah sekelumit kisah nyata nan mistis yang terjadi di Amber Court, sebuah apartemen sekaligus hotel di Genting Highland, Malaysia. Banyaknya kejadian horor yang dialami oleh turis, pelancong, dan penghuni kamar membuat Amber Court menjadi salah satu hotel berhantu terkenal di Asia.

Agaknya, cerita-cerita seram di hotel inilah yang menginspirasi Ryon Lee untuk diangkat dalam sebuah film berjudul "Haunted Hotel". Kesuksesan membesut Seventh (2014) dan Haunted Road 2 (2017) yang sama-sama bergenre horor membuat Ryon bekerja sama dengan Tiongkok dan Thailand untuk membuat film horor berdasarkan kejadian nyata ini.

Haunted Hotel bercerita tentang Ling dan Jun yang mendapatkan tugas dinas ke kantor cabang perusahaan mereka di Malaysia. Sembari bekerja mereka sesekali menghabiskan waktu untuk liburan singkat di Genting Highland dengan bermain kasino dan menang besar.

Dalam perjalanan pulang larut malam, mereka terjebak hujan badai dan terpaksa menginap di sebuah hotel di atas bukit karena hotel-hotel lain sudah fully booked. Saat check in, mereka mendapatkan kamar berbau angka sial. Belum lagi Ling yang sejak awal sudah merasakan keanehan karena melihat penampakan seperti wanita berbaju putih, anak kecil, serta nenek dan cucunya.

Jun dan Ling (sumber: ent.qq.com)
Jun dan Ling (sumber: ent.qq.com)
Teror mencekam kemudian menyerang keduanya. Hotel yang seharusnya menjadi tempat istirahat malah berubah menjadi penuh misteri. Rentetan kejadian misterius membuat Ling dan Jun melarikan diri dari hotel, menuruni bukit yang justru membuat mereka masuk ke dalam perangkap arwah yang bergentayangan di hotel itu.

Berhasilkah Ling dan Jun selamat dari teror horor tersebut? Lantas mengapa hanya Ling yang sering melihat penampakan makhluk halus yang terus menghantuinya? Apakah benar hotel tersebut berhantu dan siapakah sosok hantu wanita berbaju putih tersebut?

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun