Mohon tunggu...
Muhammad Dendy
Muhammad Dendy Mohon Tunggu... Seniman - menulis adalah obat hati

"saya adalah orang yang selalu ingin belajar dan selalu ingin mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri saya"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Media Massa Menjadi Pendongeng yang Baik Bagi Penguasa

27 Juni 2017   00:41 Diperbarui: 28 Juni 2017   10:05 2726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mungkin Judul saya terkesan provokatif, iya memang inilah judul dan pertanyaan yang selalu ada dikepala saya, mengapa sekarang media massa mainstream banyak yang pemberitaannya lebih condong membela pemerintah. Sedikit flashback kebelakang, pada era kepemimpinan SBY, hampir seluruh media massa menjadi oposisi alias selalu bersebrangan dengan berbagai kebijakan pemerintah, terutama menyangkut pencabutan subsidi, baik subsidi listrik, maupun subsidi BBM.

Banyak media massa yang dahulu pada era SBY, menjadi media yang sangat kritis, akan tetapi mengapa sekarang Media massa yang dahulu kritis sekarang menjadi diam seribu bahasa, ketika pemerintah era Jokowi pada saat ini mencabut subsidi listrik, maupun bahan bakar minyak secara ugal-ugalan. Sejak era Pilkada DKI 2012 lalu, Jokowi selalu disebut media darling (Kesayangan media) karena kedekatannya dengan media massa, sehingga mungkin alasan itulah yang menyebabkan berbagai media massa yang terkenal paling kritis di era Rezim SBY, sekarang menjadi diam seribu bahasa ketika pemerintah era rezim Jokowi mencabut subsidi listrik, maupun bahan bakar yang tergolong sangat ugal-ugalan dibandingkan era Rezim SBY.

Media massa merupakan susbsistem dari sistem sosial di Indonesia. Sistem adalah gabungan dari beberapa komponen/sub sistem yang saling terkait dan tergantung satu dengan yang lain. Sistem Sosial Indonesia teridiri dari beberapa sub sistem seperti sub sistem Ideologi, Politik, ekonomi, Komunikasi, budaya, dll. Menurut Dominick (1999) sistem media di suatu negara berkaitan dengan sistem politik menentukan kepastian hubungan antara media dan pemerintah. Sub sistem ideologi dan politik pemerintah menjadi dasar bagi media massa. Dengan demikian, suatu sistem media massa mencrminkan falasafah dan sistem politik negara dimana dia berfungsi (Nawiroh Vera, Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta, Renata Pratama Media, 2008, Hal 73) 

Berdasarkan pengertian diatas, tentunya pemberitaan media massa sangat bergantung dengan hubungan antara media massa dengan penguasa, dan tentu saja kesamaan ideologi, maupun politik antara media massa dengan penguasa sangat berpengaruh besar terhadap pemberitaan media massa yang beredar.

Pada era Rezim Jokowi saat ini, terdapat beberapa media massa yang memiliki kesamaan ideologi, maupun politik dengan penguasa saat ini, yaitu rezim Jokowi, sehingga kebijakan pemerintah selalu ditanggapi positif oleh beberapa media massa yang tentunya memiliki kesamaan ideologi maupun politik dengan rezim jokowi saat ini. Sehingga apapun kebijakan pemerintahan saat ini yang padahal diera rezim sebelumnya kebijakan itu tidak populer bagi media massa yang selalu vokal dahulu, menjadi berbalik mendukung kebijakan yang sama, bahkan lebih parah dari sebelumnya, cuma perbedaannya hanya rezimnya saja yang berbeda.

Beberapa media massa yang pada era rezim sebelumnya terlihat sangat vokal berubah sangat drastis dengan menjadi pendongeng yang baik bagi penguasa, mengapa saya sebut pendongeng? karena pemberitaan media massa pendukung rezim Jokowi tersebut yang lebih cenderung menampilkan hal-hal baik saja tentang pemerintah, seperti apa saja target-target pemerintah yang sudah tercapai, pertumbuhan ekonomi yang membaik, dengan melupakan kebijakan-kebijakan pemerintah yang tentunya sangat tidak berpihak pada rakyat kecil, seperti pencabutan subsidi listrik maupun BBM yang selalu terjadi penyesuaian disetiap bulannya. Fungsi Kritis Media Massa pendukung rezim Jokowi yang dahulu terkenal paling vokal, seakan hilang tanpa jejak, bak hilang ditelan bumi, hanya karena kesamaan Politik maupun Ideologi media massa tersebut dengan pemerintah. 

Tentunya dongeng-dongeng tentang suksesnya rezim pemerintah saat ini, yang diberitakan media massa pendukung rezim Jokowi tersebut bisa menghilangkan fungsi kritis media massa yang selama ini menjadi pilar ke 4 Demokrasi, setelah Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif. Dongeng- dongeng tersebut seakan membuai masyarakat sebagai khalayak media massa tersebut, bahwa keadaan saat ini baik-baik saja. Sehingga tanpa disadari perlahan tapi pasti ada kebijakan yang secara senyap dilakukan pemerintah yang tentu saja merugikan masyarakat, yaitu pemerintah yang secara diam-diam secara perlahan mencabut subsidi yang selama ini meringankan kehidupan rakyat kecil, dikarenakan "Diamnya" beberapa media massa pendukung pemerintah tersebut akan kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat kecil, yaitu dengan pencabutan subsidi, sebagai contoh subsidi listrik yang dicabut perlahan-lahan oleh pemerintah. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun