Mohon tunggu...
Muhammad Dendy
Muhammad Dendy Mohon Tunggu... Seniman - menulis adalah obat hati

"saya adalah orang yang selalu ingin belajar dan selalu ingin mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri saya"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aku, Kamu adalah Kita, Film Pendek Tandingan Aku adalah Kau yang Lain

10 Juli 2017   21:11 Diperbarui: 24 Juli 2017   09:43 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Youtube.com

Beberapa waktu yang lalu, kita sempat dihebohkan dengan Film yang menjadi viral di media sosial yang berjudul "Aku, adalah kau yang lain. Pada film tersebut digambarkan umat muslim tidak toleransi dalam hal kemanusiaan. Film "Aku, adalah kau yang lain" adalah karya dari Anto Galon, yang telah memenangkan Police Movie Award, pada beberapa waktu lalu. Dalam film karya Anto Galon tersebut. Ada sebuah adegan dimana seorang non muslim yang melewati pengajian yang tengah berlangsung, mengalami masalah ketika melewati jalan yang tengah diadakannya pengajian tersebut. Seorang Non muslim tersebut dalam keadaan sekarat dalam ambulan, sehingga membutuhkan jalan pintas untuk melewati jalan pengajian tersebut.

Dalam pengajian tersebut digambarkan seolah-olah umat muslim tidak toleran, bahkan dalam hal kemanusiaan sekalipun. Film tersebut banyak mendapat kecaman publik, karena dinilai malah akan memecah belah, serta membuat ruang perbedaan menjadi semakin dalam. Karena kecaman publik itulah. Pada akhirnya film pendek yang sempat viral pada media sosial Youtube tersebut, harus ditarik dari peredaran akibat kecaman publik yang terus meluas terhadap film tersebut. Secara garis besar, fim karya Anto Galon tersebut menyiratkan makna, bahwa wajah muslim Indonesia penuh dengan sikap Intoleransi.

Dari kecaman publik akan film Aku, adalah kau yang lain tersebut. Sineas Muslim bernama Ahmad Zaki membuat sebuah film Tandingan yang berjudul "Aku, Kamu Adalah Kita". Dalam film harya Ahmad Zaki tersebut adalah kebalikan dari jalan cerita "Aku, adalah kau yang lain", karya anto galon. Dalam film "aku, kamu adalah kita" digambarkan, bahwa stigma negatif yang selama ini melekat pada umat islam adalah tidak sepenuhnya benar, dalam dunia nyata yang kita alami sehari-hari. Dalam film tersebut seakan-akan merupakan sebuah pelurusan bahwa umat islam yang digambarkan oleh film karya Anto Galon tidak sepenuhnya benar.

"Film Aku, kamu adalah kita", menggambarkan islam adalah agama rahmatan li alamin, dimana islam adalah agama yang tidak hanya merupakan rahmat bagi saudara-saudara seiman, akan tetapi juga menjadi rahmat bagi umat agama lain. Sehingga dalam film karya Ahmad Zaki tersebut, dapat memperbaiki citra muslim yang selama ini kerap di anggap negatif, apalagi dengan adanya film "Aku Adalah Kau Yang Lain", karya anto galon, yang semakin membuat citra negatif intoleransi muslim indonesia semakin menguat. Dalam Film karya Ahmad Zaki menggambarkan Islam adalah agama yang penuh kasih sayang, dan tentunya saling mengasihi sesama tanpa memandang apa agamanya, apa sukunya, dan dari latar belakang apapun dia. 

Karena dalam hal kemanusiaan Islam tidak pernah memandang segala perbedaan. Apakah pernah dengar kata pepatah "Meskipun kau bukan saudaramu seiman, akan tetapi kau adalah saudaraku dalam kemanusiaan". Karena kemanusiaan tidak memandang apa agamamu. Islam justru adalah agama yang paling toleran dalam bersikap. Pernahkah anda mendengar ada tirani mayoritas Islam?. Dengan adanya film tandingan ini tentunya akan membuat jurang perbedaan yang tadinya semakin curam, akan menjadi cair kembali.

Ahmad Zaki seakan-akan melakukan pelurusan terhadap makna film karya Anto Galon yang berjudul Aku Adalah Kau Yang Lain. Bahwa hal-hal yang harus diluruskan seperti yang awalnya tidak memperbolehkan ambulan lewat karena sedang ada pengajian, di ubah dengan sikap ramah para peserta pengajian yang dengan besar hati mempersilahkan ambulan tersebut lewat, tanpa ada halangan atau kendala sedikitpun. 

Serta film ini juga meluruskan untuk prosedur untuk pasien gawat darurat yang akan masuk rumah sakit. Bahwa jika dalam kondisi darurat bisa langsung memasuki ruang UGD (Unit Gawat Darurat). Tanpa harus melalui prosedur antrean rumah sakit. Sangat berbeda dengan film Anto Galon yang menggambarkan pasien darurat pun harus melalui prosedur antrean. Jadi film karya ahmad zaki ini meluruskan sitgma tentang Intoleransi umat muslim Indonesia, sekaligus meluruskan makna dalam film "Aku adalah kau yang lain".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun