Mohon tunggu...
Muhammad Dendy
Muhammad Dendy Mohon Tunggu... Seniman - menulis adalah obat hati

"saya adalah orang yang selalu ingin belajar dan selalu ingin mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri saya"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Prabowo "Absen" di Istana Negara

18 Agustus 2017   13:23 Diperbarui: 19 Agustus 2017   20:58 1638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersejarah semua presiden dan wapres RI foto bersama. Foto: Biro Pers Setpres

Pada perayaaan HUT RI ke 72 kemarin. Ada fenomena yang sangat menarik yang terjadi di istana negara pada kamis (17/8/2017). Presiden Jokowi mengundang semua tokoh yang pernah memimpin negara dan semuanya hadir. Pada momen bersejarah di tengah memanasnya suhu Politik akhir-akhir ini. Tentu momen tersebut adalah pemandangan yang sangat langka dan tentu saja pasti akan menjadi momen yang akan menjadi sejarah nantinya.

Tokoh-tokoh yang hadir adalah  Istri Presiden ke-4 Sinta Nuriyah Wahid, Wapres ke-6 Try Sutrisno dan istrinya, Presiden ke-3 BJ Habibie, Ibu Negara Iriana, Presiden Jokowi, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Wapres Jusuf Kalla dan istrinya Mufidah Kalla, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan istrinya Ani Yudhoyono, Wapres ke-11 Boediono dan istrinya Herawati, serta Karlinah Djaja Atmadja yang merupakan istri wapres ke-4 almarhum Umar Wirahadikusuma.

kehadiran mantan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pada HUT RI ke 72 kemarin tentu adalah fenomena langka. Dimana pada masa sebelumnya pasti ada saja yang absen. Entah itu Megawati ataupun SBY.

Akan tetapi momen yang sangat menarik adalah ketika SBY dan Megawati yang ikut foto bareng. Tentu itu adalah momen yang luar biasa dimana sangat berjaraknya Megawati dan SBY selama ini. Sehingga bisa dibilang hubungan SBY dan Megawati sangat tidak harmonis.

Tetapi ada yang lebih mengejutkan lagi dibalik pertemuan bersejarah para tokoh-tokoh nasional tersebut di Istana negara kemarin. Yaitu ketidakhadiran Prabowo Pada acara yang berlangsung di istana negara kemarin. Meskipun Prabowo bukanlah mantan Presiden seperti SBY, Megawati dan Habibie. Akan tetapi Prabowo adalah tokoh nasional yang tentu saja pengaruhnya dalam dunia perpolitikan Indonesia sangat besar.

Ketua Umum Partai Gerindra itu justru memilih hadir di Universitas Bung Karno (UBK) atas undangan Rachmawati Soekarno Putri. Kepada wartawan, Prabowo membenarkan soal undangan ke istana negara. Namun bagi dia, hadir di UBK jauh lebih penting. "Ada undangan. Bagi saya diundang ke UBK adalah sebuah kehormatan," ucap dia dikampus UBK, Jakarta Pusat, Kamis (17/8).

Melihat dari peristiwa tidak hadirnya Prabowo dan kalimat yang diucapkan Prabowo "Hadir di UBK jauh lebih penting". Ada makna yang tersirat bahwa Prabowo ingin menunjukkan sikap politiknya. Atau kalau agak sedikit lebih frontal. Saya menyebutnya perlawanan Politik Prabowo. Prabowo yang selama ini konsisten berada di jalur oposisi. Atau bersebrangan dengan pemerintahan jokowi adalah alasan yang paling mungkin bagi prabowo untuk "Mangkir" dari undangan istana tersebut.

Seperti kita ketahui Rachmawati itu sendiri adalah pihak Oposisi yang selama ini selalu bersebrangan dengan pemerintahan Jokowi. Dan Rachmawati jugalah yang selalu berada bersama Prabowo untuk memperkuat gerbong oposisi bentukannya prabowo.

Perlawanan Politik yang Prabowo lakukan bersama Rahmawati. Seolah mempertegas kepada Publik. Bahwa Prabowo bersama Rachmawati akan selalu konsisten menjadi pihak oposisi. Dan sekaligus ini adalah kode dari Prabowo itu sendiri, bahwa dirinya tetap akan menjadi rival Jokowi pada Pilpres 2019. Prabowo masih sangat mungkin untuk kembali maju pada Pilpres 2019 mendatang. Ditambah lagi pada saat ini hanya Prabowo yang mampu menyaingi elektabilitas Jokowi. Jika hingga Pilpres 2019 nanti tidak ada tokoh alternatif yang muncul.

Prabowo tentu berbeda dengan SBY. SBY adalah pihak peragu yang masih bisa berubah setiap saat. Karena menurut saya SBY akan selalu Wait And See, yaitu akan melihat dulu masuk ke gerbong mana yang lebih menguntungkan. Tentu sikap politik SBY sangat sulit ditebak, karena sikap "Peragu" dari SBY itu sendiri.

Absennya Prabowo dari acara HUT RI ke 72 di istana negara tersebut, tentu adalah manuver politik Prabowo. Karena prabowo ingin menunjukkan ke publik dan masyarakat luas, bahwa dirinya akan tetap menjadi Oposisi dan selalu bersikap konsisten hingga Pilpres 2019 mendatang. Bahwa ia tetap akan menjadi Rival Jokowi pada Pilpres 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun