Mohon tunggu...
Andika Shobirin
Andika Shobirin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

just share, follow ya @dhik_sob\r\njangan lupa kunjungi blog saya \r\n==> dejustice-share.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

perkembangan dan perbedaan batik mancanegara belanda, china, Malaysia, Afrika

22 Agustus 2013   20:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:57 4893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

BATIK BELANDA :

Batik Belanda mulai berkembang antara tahun 1840 - 1940, pada umumnya batik Belanda berupa kain sarung yang hanya dibuat untuk Orang Belanda & keturunan Belanda. Batik jenis ini banyak terdapat di daerah pantai, misalnya di daerah kota Pekalongan. Sebagian besar pola Batik Belanda termasuk dalam pola buketan.

Pada perkembangan batik Belanda,. Karena batik belanda ini memiliki tingkat kerumitan yang paling tinggi baik dalam hal ragam hias yang khas dan mendetail, juga dari segi beranekaragamnya warna yang dihasilkan. Sebagian besar batik belanda bercorak buketan, untuk menghasilkan warna-warni bunga pada corak buketan ini batik belanda menggunakan zat warna sintetis sehingga warna yang dihasilkan lebih beragam. Sedangkan proses pewarnaan juga dilakukan dengan cara dicelup dan dicolet untuk efisiensi waktu dalam proses pengerjaan.

Batik belanda juga melakukan berbagai pengembangan motif, misalnya dengan mengakulturasi corak buketan-nya dengan unsur-unsur kebudayaan Cina, dikarenakan pada saat itu sudah mulai bermunculan juga pengusaha batik Cina dan Arab di Pulau Jawa. Unsur-unsur kebudayaan Cina tersebut terlihat pada munculnya corak teratai, burung merak dan detail isen-isen yang lebih rumit pada pola buketannya. Warna yang ditampilkan pada batik menjadi lebih beragam dan cerah, masih dengan menggunakan pewarna sintetis.

BATIK CHINA :

Batik China adalah jenis batik yang dibuat oleh orang-orang China atau peranakan yang pada mulanya menampilkan pola-pola dengan ragan hias satwa mitos China, seperti naga, siang, burung phoenix (burung hong), kura-kura, kilin (anjing berkepala singa), serta dewa dan dewi Kong Hu Chu.

Ada pula ragam hias yang berasal dari keramik China kuno, serta ragam hias berbentuk mega dengan warna merah atau merah dan biru.

"Pada 1910-an, berkembanglah batik China yang mengandug ragam hias buketan atau bunga-bunga, karena Batik China mulai dipengaruhi pola Batik Belanda yang pada saat itu sangat laku dipasaran

BATIK MALAYSIA :

Batik merupakan satu bidang kraftangan yang unggul di Malaysia. Sejak abad ke 15 Masihi lagi manusia telah menemui kaedah pembuatan batik secara tradisional. Pada masa dahulu, masyarakat Melayu menggunakan ubi kentang sebagai alat pengecap tetapi kini kain batik telah diusahakan dengan menggunakan alat-alat moden. Batik mula diperkenalkan di negara kita khususnya di negeri Kelantan sejak tahun 1910 lagi. Batik berasal dari Indonesia dan terbit dari perkataan Jawa 'tik' yang bermaksud menitik atau menulis titik-titik. Ambatik pula bermaksud melukis, menulis, mewarna atau menitik. Di alam Melayu, sejenis batik yang dipanggil Batik Pelangi telah diperkenalkan sejak tahun 1770-an lagi. Di Malaysia kebanyakan kilang perusahaan batik banyak terdapat di Kelantan dan Terengganu

BATIK AFRIKA :

Di Afrika, teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yoruba di Nigeria, serta Suku Soninke dan Wolof di Senegal. Teknik membatik yang paling maju dapat ditemukan di Nigeria,dimana orang-orang Yoruba membuat kain Adire. Ada 2 metode pewarnaan dengan lilih yang digunakan. Adire eleso yang memakai teknik ikat serta jahit dan adire eleko yang memakai teknik gumpalan pati. Gumpalan ini biasanya terbuat dari tepung tapioka,beras,tawas atau tembaga sulfat yang dididihkan bersama sehingga menghasilkan gumpalan tebal dan halus. Suku Yoruba di Afrika Barat menggunakan gumpalan pati ini sebagai lapisan pelindung warna,sementara masyarakat Senegal menggunakan gumpalan beras.

3.

MOTIF :

·Belanda selain pada motif, perbedaan batik indonesia dan batik ini terletak pada ukuran yang lebih besar karena memang postur orang eropa lebih tingi besar dibanding penduduk Indonesia. Juga terletak pada model, karena pada saat itu penggunaan batik Indonesia lebih sebagai bahan kain tapih/jarik. Sedangkan Batik Belanda dibuat sebagai celana panjang dan rok untuk orang2 belanda sendiri. Batik model ini sangat disukai di Eropa.Kehadiran bangsa Belanda di Nusantara saling membaur dan mempengaruhi kebiasaan berbusana warga local. batik Belanda yang memiliki karakter motif berupa visualisasi tokoh dongeng atau makhluk hidup, cukup memberikan pengaruh terhadap perkembangan batik di Indonesia.

·Cina yang menggunakan ragam hias batik Kraton dan warna soga.  Hingga saat ini yang dapat menyamai halusnya batik Belanda adalah batik Cina, baik dalam teknik maupun patra. Format batiknya dibuat dengan format “pagi–sore”, karena pada satu helai kain terdapat dua macam patra batik pada kedua sisi kain. Patra–patra batik Djawa Hokokai tersusun dari ragam hias bernuansa Jepang misalnya bunga Sakura, bunga Seruni, burung Merak dan kupu–kupu, dan warnanya-pun terdiri dari warna–warna yang merupakan selera orang Jepang. Meski mengandung kesamaan dalam unsur budaya luar Indonesia, batik Belanda dan batik Cina berbeda dari segi pendekatan rohaniah-nya. Patra dan warna batik Cina masih banyak mengandung makna filosofis.

·Afrika,pembuatan batik di negara ini merupakan tradisi keluarga yang di turunkan kepada penerusnya secara turun-temurun sebagai industri rumahan. motif yang di gunakan pun beragam yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari atau bermotif ukiran, kegiatan dan gambar tradisional sejarah suku negara tersebut.

·Bentuk-bentuk motif batik dihasilkan dalam dua bentuk utama iaitu Motif Organik dan Motif Geometrik. Motif Organik berunsurkan alam semulajadi seperti awan larat, tumbuh-tumbuhan, bunga-bungaan, dan haiwan

FILOSOFI :

·Belanda

Pada waktu zaman penjajan Belanda, warga keturunan Belanda banyak yang tertarik dengan batik Batik Indonesia. Mereka membuat motif sendiri yang disukai bangsa Eropa. Motifnya berupa bunga-bunga Eropa, seperti tulip dan motif tokoh-tokoh cerita dongeng terkenal di sana.Ada yang bermotif Hansel n Gretell. cinderella, snow white dll.Batik Indo-Eropa di Indonesia dikenal sebagai Batik Belanda, adalah gaya Batik terutama oleh wanita Indo-Eropa (Indo 's) adalah dikembangkan untuk perempuan perempuan Eropa di Hindia Belanda antara 1840 dan 1940. Wanita yang telah memulai gaya Carolina Josephina Franqemont , dia asal Indonesia campuran Eropa. Mereka berhasil pertama di Indonesia yang kaya warna batik harus dilakukan dengan pewarna sayuran.

·CHINA

Eliza van Zuylen is adalah salah satu maestro batik di Indonesia, seorang warga negara Belanda yang hidup antara 1863 - 1947. Berikut ini adalah salah satu gambar karya batik Eliza van Zuylen. Batik karya Eliza van Zuylen kebanyakan bermotif buket bunga, yang kemudian banyak dikenal dengan Van Zuylen Bouquet.Batik Belanda mulai berkembang antara tahun 1840 - 1940, pada umumnya batik Belanda berupa kain sarung yang hanya dibuat untuk Orang Belanda & keturunan Belanda. Batik jenis ini banyak terdapat di daerah pantai, misalnya di daerah kota Pekalongan. Sebagian besar pola Batik Belanda termasuk dalam pola buketan. Salah satunya yang terkenal adalah batik buketan karya Eliza Van Zuylen.

·MALASYA

Batik merupakan satu bidang kraftangan yang unggul di Malaysia. Sejak abad ke 15 Masihi lagi manusia telah menemui kaedah pembuatan batik secara tradisional. Pada masa dahulu, masyarakat Melayu menggunakan ubi kentang sebagai alat pengecap tetapi kini kain batik telah diusahakan dengan menggunakan alat-alat moden. Batik mula diperkenalkan di negara kita khususnya di negeri Kelantan sejak tahun 1910 lagi. Batik berasal dari Indonesia dan terbit dari perkataan Jawa 'tik' yang bermaksud menitik atau menulis titik-titik. Ambatik pula bermaksud melukis, menulis, mewarna atau menitik. Di alam Melayu, sejenis batik yang dipanggil Batik Pelangi telah diperkenalkan sejak tahun 1770-an lagi. Di Malaysia kebanyakan kilang perusahaan batik banyak terdapat di Kelantan dan Terengganu.

·AFRIKA

Di Afrika, teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yoruba di Nigeria, serta Suku Soninke dan Wolof di Senegal. Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.Selain itu salah satu perintis batik ,Nelson Mandela. Dinamai begitu karena masyarakat Afrika Selatan mengenal batik dari Nelson Mandela, yang ternyata sangat menyukai dan sering kali memakai batik dari Indonesia! Hal tersebut bukan menjadi rahasia, karena di Museum Apartheid pun ada keterangan yang menyatakan kalau Indonesia pernah menghadiahkan batik pada Mandela. Cerita lainnya adalah Belanda yang pernah memproduksi massal batik kemudian dijual ke kolonial di Afrika Barat.

TEKNIK DAN BAHAN ALAT:

·CHINA

Tekhnik yang digunakan sama dengan tekhnik yang digunakan di indonesia, bahan yang digunakan kadang menggunakan kain sutra, untuk bahan yang lain sama dengan indonesia,dan untuk alat juga sama dengan di indonesia.

·AFRIKA

Adire eleso yang memakai teknik ikat serta jahit dan adire eleko yang memakai teknik gumpalan pati. Gumpalan ini biasanya terbuat dari tepung tapioka,beras,tawas atau tembaga sulfat yang dididihkan bersama sehingga menghasilkan gumpalan tebal dan halus. Suku Yoruba di Afrika Barat menggunakan gumpalan pati ini sebagai lapisan pelindung warna,sementara masyarakat Senegal menggunakan gumpalan beras. Gumpalan-gumpalan ini digunakan dalam dua cara yang berbeda. Sketsa digambar dengan stensil logam tipis yang fleksibel atau perangkat yang terbuat dari kayu. Alat ini memungkinkan terbentuknya pola berulang yang akurat. Pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh kaum pria. Proses selanjutnya dilakukan oleh kaum perempuan,yaitu kain tradisional akan didesain lebih lanjut dengan menggunakan peralatan sederhana seperti bulu,tongkat tipis,sepotong tulang halus atau logam dan alat sisir dari kayu.

·BELANDA

Tekhnik dan alat yang digunakan sama dengan orang indonesia dengan cara manual (tulis) dan cap untuk pewarnaan Pola serta warna batik keraton tampil bersama pola-pola batik Belanda dan warna yang biasa dipakai adalah warna hijau franquemont.

·MALAYSIA

Pada saat itu teknik pembuatan batik hanyalah menggunakan teknik ikat dan celup dan dikenali sebagai Batik Pelangi. Pada saat itu kain diimport dari Thailand jenis ‘Kain Pereir’ sementara itu pewarna dibuat sendiri dengan menggunakan pewarna buah dan kulit kayu. Warna kain batik pelangi hanyalah Biru dan hitam saja. Pada tahun 1922 Haji Che Su telah mulai membuat batik yang menggunakan blok kayu (tehnik batik cap). Pada tahun 1926 pewarna kimia dari Eropa telah membawa perkembangan batik Malaysia dan mulai banyak digunakan. Aneka corak batik mula dipengaruhi dengan corak Batik Indonesia disertai dengan nama batik yang dikomersialkan.

Pemasaran

·Belanda

Bangsa Belanda datang ke Pulau Jawa dengan bendera VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) pada awal abad ke-17 untuk berdagang. Keberhasilan di bidang niaga membuat sebagian di antara mereka memilih tinggal menetap di kawasan yang dikenal dengan sebutan Hindia Belanda yang beriklim tropis. Mereka mengenakan Chintz dari India untuk busana sehari-hari. Ketika impor tekstil dari India terhenti, terbukalah peluang bagi pengrajin batik untuk membuat dan memasarkan batik-nya. Runtuhnya VOC tahun 1799 dan kemudian digantikan oleh pemerintahan Belanda menyebabkan makin banyak orang Belanda menetap di Pulau Jawa dan berarti meningkat pula permintaan terhadap batik.

·China

Batik Cina terutama terdapat di daerah pesisir seperti Cirebon, Pekalongan. Lasem, Demak dan Kudus. Batik Cina yang terkenal antara lain karya Oey Soe Tjoen (Kedungwuni – Pekalongan), The Tie Siet, Oey Soen King, Liem Siok Hien dan Oey Koh Sing. Oey Soe Tjoen adalah batik paling dikenal di seluruh dunia karena keindahannya.

·Afrika

Madiba's Shirt (batik) ini tidak diproduksi dengan mutu yang baik, mereka membuatnya dengan cara cap atau sablon, dengan motif yang disesuaikan dengan kultur setempat. Cara penjualannya pun seperti tidak layak, karena banyak digantung-gantung di pagar, sehingga kurang menarik perhatian wisatawan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun