Mohon tunggu...
Dee Ani
Dee Ani Mohon Tunggu... -

Berbicaralah pada angin atau ilalang, lalu kan kau temui keteduhan. Bicaralah pada hatimu, dan temuilah kedamaian di sana.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tengah Hujan

30 Desember 2011   00:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:35 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tempo lalu hujan,
terdengar jangkerik bergidik.
Deru hujan mengacaukan singgasananya.

Tempo lalu hujan,
daun berduyun menunduk malu.
Tempias hujan memberikan iramanya.

Tempo lalu hujan,
tanah terpercik mengangkat rona.
Bilas hujan menurunkannya dari dinding pagar.

Tempo lalu hujan,
bergerak meloncat bayanganmu mendekat.
Kau peluk aku di tengahnya.
-Jogjakarta, 29 Desember 2011 20:19-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun