Mohon tunggu...
Deedee Caniago
Deedee Caniago Mohon Tunggu... Sr. Corporate Communications -

PR, MC, trip-organizer, flashpacker, travel-writer, talkative, books, music, movies, blog, lots of laugh, tank-top, short pants, ARMY look, rendang, itiak-mudo-lado-ijo, mixmax, teh botol, nyalon, jalan2, makan2, photo2, exotic beach and island, ocean, snorkeling, CAN YOU HANDLE ME ??? :-))

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Cara Urus Sendiri Paspor Baru/Perpanjang Paspor Lama (Part-1)

19 Agustus 2013   10:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:08 13612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oke,

keribetan ini dimulai ketika saya sedang merencanakan perjalanan ke Atlanta, menengok sahabat saya yang tinggal di Amerika, dan baru nyadar kalau paspor saya akan habis masa berlakunya pada bulan Maret 2014, which is, 7 bulan lagi. Sementara kalau saya berangkat bulan bulan Maret-April tahun depan dan masa berlaku paspor saya akan habis, sudah pasti saya tidak akan diperbolehkan berangkat oleh petugas imigrasi, kecuali saya ini adalah manusia sebangsa Gayus Tambunan – yang photo di paspor nya aja bisa pake wig dan kaca mata.

So sebagai warga negara yang baik dan yang duitnya pas2an, saya niat untuk urus sendiri perpanjangan paspornya, karena tentunya lebih praktis dan irit. Sekalian bisa jadi ngerti prosedur. Mumpung minggu ini masih cuti dan mumpung ini minggu lebaran sehingga kemungkinan besar jalan raya masih kosong dan kantor imigrasi belum ramai oleh pengantri, maka saya niat untuk urus paspor sendiri hari ini, Jum’at 16 Agustus 2013.

Pertama kali bikin paspor, saya diurusin sama ibu saya. Maklum, waktu itu masih bego (emang sekarang enggak?). Jadi saya cuman tau dateng, duduk, nyengir dan jepret, paspor jadi beberapa hari kemudian.

Paspor kedua saya urus sendiri bikinnya, tapi secara saya bikin udah 5 tahun yang lalu, saya lupa2 inget caranya.

Nah, untuk paspor ketiga, saya tanya2 sama ibu saya yang udah beberapa kali urus sendiri perpanjangan paspornya dan berdasaran informasi teman2 yang banyak membantu me refresh memory saya mengenai cara membuat paspor, akhirnya saya memantapkan hati untuk memperpanjang paspor saya di Kantor Imigrasi Jakarta Barat. Kenapa di Jakarta Barat ? well, survey dan informasi mengatakan, bahwa antrian di Jakarta Barat lebih sedikit daripada di Jakarta Selatan yang mengerikan jumlah antrian nya. Biarpun saya belom tau kantor imigrasi Jakarta Barat itu dimana, saya cuman dapet clue nya aja, deket pemberhentian terakhir halte Trans Jakarta alias bus way, tapi saya cuek, nanti juga bisa nanya2, pikir saya. So there.

Hari ini saya pasang alarm pukul 05.15 pagi, karena niatnya paling lambat jam 06.00 teng udah harus cussss dari rumah di daerah Lebak Bulus untuk menghindari macet. Tapi rasanya, bangun pagi pada saat liburan itu perjuangaaaaaan banget. Setelah mandi, tanpa sarapan terlebih dahulu saya nebeng papa saya yang mau jalan sama ibu saya ke Cempaka Putih- untuk di drop di Blok M, karena saya mau naek bus way dari Blok M ke Kota.

Ketika saya mau meninggalkan rumah, saya panik hebad karena kotak “make up” saya enggak ketemu. Hell yeah, penting banget ya pake make up ? enggak sih, tapi secara saya tau kapasitas muka saya tergolong “biasa2 aja”, maka saya perlu sedikit polesan untuk memperbaiki muka saya supaya lebih enak dipandang. Kalian tau sendiri kaaaan, dandan cantik aja photo di SIM, KTP atau di paspor enggak pernah keliatan bagus. Nah, apalagi kalau enggak dandan ? Males nggak sih, ngeliatin muka loe sendiri 5 tahun ke depan dengan tampang busuk ? Oke, saya lebay. Nggak pake make-up sebenernya juga enggak terlalu parah, tapi alis nya itu loohh, kemaren baru dicukur, jadi kayak Mr Spock nya Star Trek kalau enggak dibenerin sama pinsil alis.

So saya merayu2 papa untuk mampir di kantor saya di daerah Sudirman, dan untung nya kantor saya hari ini libur. Coba kalau kantor ber operasi seperti biasa, pasti security nya heran, pagi2 ada yang ngantor cuman untuk ambil pinsil alis doang! Eh tapi ini sebenernya ini mau ngebahas paspor atau alis sih ? Heran.

Anyway, jam 07.00 pagi kami berangkat ke Sudirman, jam 07.30 saya sampai dikantor, ambil kotak make-up dan memeriksa apakah pinsil alisnya ada, terus di drop papa di halte busway Komdak. Saya naek busway yang ternyata penuh jam segitu. Supirnya wanita dan berjilbab, dan bawa mobilnya enak dan nyaman. Hebad. Saya salut sama si ibu. Emak2 aja bisa nyetir busway. Saya jadi malu sama diri sendiri yang sampe sekarang enggak khatam2 juga bisa nyetir mobil. But hey, at least saya bisa nyetir motor *pikir saya merasa sedikit lebih pintar*.

Saya tiba di stasiun kota dan turun di pemberhentian terakhir bus way tersebut pada pukul 08.00 pagi, kemudian jalan kaki keluar dan muncul di pintu keluar Museum Bank Mandiri. Disana saya nanya sama bapak2 yang pakai seragam dinas, dimana letak kantor imigrasi Jakarta Barat, dia bilang saya salah pintu keluar. Seharusnya saya ambil exit door yang arah sebaliknya, yang keluar di pintu Stasiun Kota, dan bisa jalan kaki kearah belakang Stasiun Kota menuju museum Fathahillah. Kata beliau, gedung kantor imigrasi ada di seberangnya Museum Fathahillah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun