Mohon tunggu...
Dedi Zakhran
Dedi Zakhran Mohon Tunggu... profesional -

dedi zakhran mc,presenter,penyanyi dangdut bisa di undang di berbagai acara dan di berbagai daerah atau kota. contac person 089661649665 atau 087889481531

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Datangnya Dajjal?

10 Maret 2011   06:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:55 1351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

26 Feb

Sabda Rasulullah saw :
“Tiada akan datang hari kiamat hingga dimunculkan dajjjal-dajjal pendusta, sekitar tiga puluh jumlahnya, kesemuanya mengaku sebagai utusan Allah, dan hingga tercabutnya ilmu, dan kerap kalinya gempa bumi, dan semakin dekatnya waktu, dan munculnya fitnah-fitnah, dan banyaknya pembunuhan, dan kemudian berlimpahnya harta pada kalian.” (Shahih Bukhari)

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Limpahan puji kehadirat Allah Swt Yang Maha Luhur,Yang Maha Bercahaya Menerangi alam semesta dengan cahaya rahmat-Nya yang fana dan yang abadi. Cahaya rahmat-Nya yang fana menerangi seluruh alam semesta, cahaya rahmat-Nya yang kekal dan abadi menerangi wajah muslimin dan muslimat dengan kalimat tauhid. Menerangi jiwa mereka dengan ketaatan dan menerangi hari-hari mereka dengan pengampunan.

Maha suci Allah SWT Yang Maha Luhur, Maha Abadi, Maha Sempurna dan Maha Memiliki Kesempurnaan Maha Memiliki Kebahagiaan, Maha Memiliki Kesejahteraan, Maha Membagi-bagikan kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya. Beruntunglah mereka yang semakin dekat kepada Allah SWT, maka mereka semakin dekat kepada Sang Pemilik Kebahagiaan. Mereka semakin berhak mendapatkan kesejahteraan, mereka semakin berhak mendapatkan kemudahan, mereka selalu dimanjakan oleh Allah SWT di dunia, di barzakh dan di Yaumal Qiyamah.

Demikian keadaan hamba-hamba Allah SWT. Mereka melewati cobaan dan musibah. Maka setelah cobaan dan musibah, akan datang kebahagiaan berlipat ganda yang membuat mereka lupa akan musibahnya. Jika datang musibah lainnya, Allah SWT akan gantikan dengan kebahagiaan yang lebih besar yang membuat mereka lupa lagi dengan musibahnya yang lalu. Inilah kehidupan mereka di dunia dan lebih-lebih lagi kehidupan mereka di akhirat, yaitu kebahagiaan yang tiada akan pernah ada akhirnya.

Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah,
rahasia rahmat Ilahi ini tumpah ruah dengan kebangkitan Nabi kita, idola kita, kekasih kita Sayyidina Muhammad SAW yang mana bulan Sya’ban yang mulia ini merupakan salah satu daripada bentuk rahmat-Nya yang menuntun kita kepada cinta kita kepada Sayyidina Muhammad SAW. Karena di bulan inilah turunnya firman Allah SWT, “Innallaha wa malaikatahu yusholluna ‘alan Nabiy.” Sungguh Allah dan para malaikat melimpahkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Lalu Allah SWT menyeru kepada hamba-hamba-Nya yang beriman untuk selalu bershalawat dan bersalam kepada Sang Nabi SAW.

Adakah kebanggaan yang lebih besar daripada langsung disebut oleh Allah bahwa sungguh Allah dan para malaikat melimpahkan shalawat kepada beliau? Betapa bercahayanya wajah Sang Nabi SAW yang diterangi oleh cahaya shalawat dari Allah SWT dan para malaikat. Betapa terang-benderangnya jiwa beliau, betapa indah dan mulianya derajat beliau yang sedemikian dahsyatnya dimuliakan oleh Allah Swt dan “seseorang itu bersama dengan orang yang dia cintai.”

Sang Nabi SAW yang diberi kemuliaan oleh Allah SWT membukakan pintu-pintu bagi umat-Nya untuk ingin dekat dengan Allah SWT, ingin sampai kepada kemuliaan, ingin sampai kepada keluhuran, terbukalah bagi mereka pintu cinta, pintu ittiba dan bagi merekalah terbuka pintu rahasia untuk kedekatan ke hadirat Allah SWT dan Rasul SAW yaitu dengan mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya. Kekurangan-kekurangan yang muncul dari perbuatan mereka tidak menjadikan cinta dan rindu mereka kepada Allah SWT dan Rasul SAW itu tidak diakui atau tertolak.

Demikian indahnya cinta dan rindu kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Berbeda dengan cinta dan rindu kepada sesama makhluk. Jika ada kekurangan dari cinta dan rindunya, sedemikian pula cinta dan rindunya akan sirna dan tertolak hanya gara-gara barangkali ada satu atau dua kesalahan. Namun cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, walau terdapat kekurangan dari yang mengaku cinta, tetap cintanya itu diterima.

Dan berbeda pula dengan Sang Nabi untuk Rabbul alamin, Sayyidina Muhammad SAW, yang cinta dari batu sekalipun masih diterima oleh beliau. Cinta dari gunung pun masih diterima oleh beliau sebagaimana riwayat Shahih Bukhari bahwa Rasul SAW bersabda, “Ini gunung Uhud mencintaiku dan aku mencintai gunung Uhud.” Tentunya gunung pun diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk mencintai Nabi Muhammad SAW, butiran-butiran kerikil dan batu itu pun diberi kesempatan oleh Allah untuk mencintai Sang Nabi. Demikian pula batang pohon kurma, demikian pula dengan kota di Madinah dan semua hewan dan makhluk-Nya diberi kesempatan untuk mengidolakan dan mencintai Sang Nabi dan Sang Nabi menjawab cinta mereka seraya bersabda “dan akupun mencintai gunung uhud”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun