Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Musim yang Kembali Berat bagi Jorge Lorenzo

11 Juni 2019   15:01 Diperbarui: 11 Juni 2019   18:34 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jorge Lorenzo di Losail Qatar. (https://neuck.com )

Bergabung ke Honda dan membentuk tim idaman dengan Marc Marquez, rupanya tak segera berjalan mulus bagi Jorge Lorenzo. Memang, hal ini tidaklah terlihat asing bagi para penikmat MotoGP. Karena, situasi seperti ini juga terjadi pada Jorge Lorenzo saat berada di Ducati pasca pindah dari Yamaha di musim 2017 lalu.

Namun, kali ini, publik berharap apa yang terjadi pada Lorenzo di musim perdananya di Ducati tak terulang di Honda. Mengapa?
Karena, Lorenzo sudah pernah menggeber motor yang 'ganas' seperti Ducati. Sehingga, dirinya dianggap akan sudah lebih siap untuk menghadapi keganasan yang serupa pada Honda. 

Namun, nyatanya, apa yang kita lihat justru sebaliknya. Bahkan, secara statistik kita dapat melihat bahwa musim perdana Jorge Lorenzo di Honda sangat berat. Hal ini nyaris serupa dengan situasinya kala berada di Ducati pertama kali.

Lalu, apa yang membuat Jorge Lorenzo tidak kunjung tampil kompetitif bersama Honda?

Data statistik di 6 seri perdana Jorge Lorenzo bersama tim baru. (Dokpri/DeddyHS_15)
Data statistik di 6 seri perdana Jorge Lorenzo bersama tim baru. (Dokpri/DeddyHS_15)
Jika melihat statistik yang ditampilkan di atas, maka, kita dapat menerka-nerka, apa yang membuat Lorenzo kesulitan di Honda. Ada perbandingan yang dapat kita lihat di statistik tersebut, yang mana memperlihatkan bahwa Ducati yang dinilai ganas, rupanya tidak seliar Honda.

Padahal peralihan Lorenzo di musim 2017 lebih berat. Karena, dia berpindah dari motor Yamaha yang dikenal smooth ke Ducati yang dikenal overpower. Namun, pada kenyataannya, catatan X-fuera (Porfuera) justru lebih bagus ketika debut di Ducati dibandingkan di Honda.

Enam seri perdana Jorge Lorenzo di Ducati 2017 dapat dilalui dengan beberapa poin lebih banyak dibandingkan 6 seri yang dilakoni pembalap Spanyol ini bersama Honda. Di sini, kemudian kita dapat sedikit mengetahui bahwa Honda tidak lebih baik dibandingkan Ducati. 

Pada akhirnya, kita dapat mengamini stereotip tentang Honda yang dinilai hanya terlihat bagus ketika ditunggangi oleh Marc Marquez. Karakter membalap Marquez yang agresif rupanya dapat didukung dengan baik oleh Honda yang juga sangat agresif. Alhasil, tidak ada pembalap selain Marquez yang mampu konsisten di depan.

Jika mengintip musim lalu, hanya Cal Crutchlow yang dapat menguasai mesin Honda setelah Marquez. Itupun karena pembalap asal Inggris ini juga hampir memiliki gaya balap agresif seperti Marquez. Namun, permasalahannya adalah ketika motor Honda ini dikendarai oleh pembalap yang 'dewasa' seperti Dani Pedrosa. Maka, hasilnya akan berbeda.

Hal inilah yang juga dialami oleh Jorge Lorenzo di Honda musim 2019 ini. Melalui statistik di atas, kita dapat melihat bahwa Lorenzo tidak merasakan Honda seperti Ducati, seperti yang dinilai orang awam. Catatan hasil dari 6 seri dengan finish di luar 10 besar jelas menunjukkan masa adaptasi Jorge Lorenzo di Honda jauh lebih buruk dibandingkan saat di Ducati.

Faktor penyebabnya adalah lagi-lagi karena Marquez. Kehebatan Marquez rupanya didukung Honda dengan mesin dan segala macamnya yang sangat sesuai dengan Marquez. Hal ini yang membedakan dengan Ducati yang awalnya dikembangkan oleh Casey Stoner (test rider) dan didukung oleh pengalaman Andrea Dovizioso (pembalap utama).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun