Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Patung Berkemben, Mentalitas Seksual Laki-laki Indonesia Dipertanyakan

6 April 2019   09:33 Diperbarui: 6 April 2019   12:44 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampakan patung berkemben. (Cnbcindonesia.com)

Indonesia adalah negara Asia yang memiliki nilai-norma dan budaya yang kuat dalam kehidupan penduduknya. Sebenarnya sama seperti negara-negara Asia lainnya yang juga memiliki hal serupa. Jepang, Korea, dan China, juga memiliki akar budaya yang kuat. Begitu pula dengan negara-negara di Jazirah Arab.

Namun, kehebatan negara-negara Asia dan khususnya Indonesia yang memiliki budaya hebat, nyatanya mulai tergerus oleh keberadaan konflik-konflik yang meruncing. Khususnya yang berkaitan dengan nilai-nilai. Indonesia di tahun politik ini semakin dipersempit ruang gerak kehidupan masyarakatnya dengan berbagai hal yang semakin menggelikan.

Salah satunya adalah fenomena patung yang diberikan kain---kemben.
Pertanyaannya adalah apakah patung yang berpayudara dan telanjang itu akan membangkitkan gairah seksualitas kaum pria?
Jika, iya. Maka, gairah seksualitas pria semakin tidak wajar jika sampai bangkit hanya dengan melihat benda mati yang kebetulan menyerupai fisik manusia. Uniknya, ini terjadi di Indonesia. Negara yang awalnya berpenduduk sebagai masyarakat penganut animisme dan Hindu-Buddha.

Artinya, seharusnya masyarakat Indonesia tidak lagi kagok memandang patung-patung seperti itu. Toh, kekayaan budaya kita di zaman dahulu juga banyak ditemukan patung-patung ataupun relief yang (seolah terlihat) telanjang. Apakah itu kemudian akan membangkitkan libido atau hormon testosteron kaum pria?

Patung Garuda Wisnu Kencana (Pakettourbali.net)
Patung Garuda Wisnu Kencana (Pakettourbali.net)
Bagaimana dengan patung-patung dewa yang bertelanjang dada---seperti di Bali? Bagaimana jika itu dilihat oleh perempuan? Apakah perempuan akan sangat bernafsu dengan hanya melihat patung pria macho bertelanjang dada? Patung loh...


Jika itu memang manusia, mungkin, perempuan juga akan bernafsu. Tapi, ini patung. Bahkan sebagus-bagusnya patung, akan tetap sulit untuk meniru kesempurnaan fisik manusia, lengkap dengan 'sex appeal'-nya. Mungkin, sedikit berbeda cerita jika itu adalah patung lilin, yang biasanya akan terlihat sangat mirip dengan manusia. 

Namun, yang menjadi permasalahan saat ini adalah patung marmer ataupun patung batu. Sesempurna apapun ukiran patung itu, tetaplah mereka akan lebih 'polos' daripada bentuk fisik manusia. Jadi, apakah kemudian ini akan menjadi masalah bagi manusia, jika mereka telanjang?

Apalagi, patung itu juga memang tidak pernah berpakaian, dan tidak ada permasalahan sebelumnya tentang patung itu. Namun, saat ini, keberadaannya seperti mengusik masyarakat. Apakah ini karena seringkali terdengar berita-berita pembunuhan, pemerkosaan, dan prostitusi online terhadap perempuan?

Padahal, banyaknya kejadian pelecehan seksual itu bukan karena mereka (para laki-laki) bernafsu dengan patung-patung. Bukankah mereka tetap melakukan tindakan seksualitas dengan perempuan?
Jadi, apakah patung telanjang itu bersalah?

Inilah yang kemudian menjadi kemirisan yang tentunya seharusnya tidak dibiarkan, atau dimaklumi begitu saja. Ini adalah masalah kewarasan manusia. Apalagi laki-laki. Jika, kemudian laki-laki sering disalahkan sebagai pelaku pemerkosaan. Itu adalah tindakan yang sangat banyak faktor dibaliknya. Lalu, apakah salah satu faktornya adalah keseringan melihat patung telanjang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun