Mohon tunggu...
Firdaus Cahyadi
Firdaus Cahyadi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Konsultan Knowledge Management, Analisis Wacana, Menulis Cerita Perubahan dan Strategi Komunikasi. Kontak : firdaus(dot)cahyadi(at)gmail.com

Firdaus Cahyadi, penikmat kopi dan buku. Seorang penulis opini di media massa, konsultan Knowledge Management, Analisis Wacana di Media, Menulis Cerita Perubahan dan Strategi Komunikasi. Untuk layanan pelatihan dan konsultasi silahkan kontak : firdaus(dot)cahyadi(at)gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tugas Mulia Blogger, Pendidikan Publik!

23 Januari 2017   12:43 Diperbarui: 23 Januari 2017   13:00 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Akhir-akhir ini kita, para pengguna internet, tengah dikepung oleh hoak atau berita bohong. Bukan hanya itu kita juga tengah dikepung oleh berbagai informasi di blog, website dan media sosial yang seringkali di luar akal sehat kita. Tak jarang identitas yang melekat pada diri kita berupa agama, ras, suku dan etnis dipermainkan agar kita lebih mengedepankan emosi daripada akal sehat kita. 

Ada banyak hal yang menyebabkan kenapa berita hoax dan artikel provokasi muncul di internet akhir-akhir ini. Salah satu kepentingan itu adalah politik. Melakukan propaganda politik meskipun itu berisi hoak dan di luar akal sehat lebih mudah dilakukan melalui media sosial, blog dan website. Karena di media sosial, blog dan website tidak ada editor seperti di media massa konvensional. Kita bisa dengan mudah memproduksi hoax dan artikel yang tidak masuk akal. Tidak ada redaktur yang menjadi filternya.

Celakanya, berita hoak dan artikel yang tidak masuk akal itu seringkali menjadi viral. Di tengah gempuran informasi yang berlimpah, kita seakan tidak memiliki kemampuan lagi untuk memilih dan memilah sebuah informasi. Semua masuk dan kemudian kita share. Akibatnya sangat serius. Ribuan massa bisa bergerak dan melakukan bakar-bakaran oleh berita hoax ini. 

Apalagi bila berita hoak itu menyangkut identitas suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Nah, di saat ribuan massa bergerak melakukan kerusuhan itulah para elite politik di belakang berita hoak dan artikel yang tidak masuk akal iti tertawa gembira. Sebentar lagi syahwat politik mereka tercapai.

Dalam konteks inilah maka blogger memiliki tugas mulia. Apa tugas mulia blogger?

Tugas mulia blogger adalah melakukan pendidikan publik.  Blogger harus menjadi bagian dari produsen informasi yang valid dan masuk akal. Blogger bukan bagian dari produsen hoax dan artikel-artikel yang tidak bisa dinalar akal sehat. Nah, apa yang harus dimiliki blogger dalam menjalankan tugas mulianya melakukan pendidikan publik itu?

Jawabnya sederhana, pengetahuan dan kearifan. Pengetahuan, adalah sesuatu yang harus dimiliki para blogger sebelum posting dan share sebuah artikel. Pengetahuan yang dimaksud di sini adalah pengetahuan yang utuh dan mendalam tentang substansi artikel yang diposting dan disebarkan. Pertanyaan berikutnya tentu saja, bagaimana blogger bisa memiliki pengetahuan ini? Jawabnya singkat, belajar. 

Belajar bisa darimana saja. Bisa dari diskusi atau membaca buku. Blogger yang baik adalah blogger yang bukan hanya padai menulis namun juga gaul di dunia offline dan rajin baca buku. Membaca buku perlu dilakukan blogger karena buku adalah bacaan yang tidak mengorbankan kedalaman. Dengan membaca buku, seorang blogger dapat memahami persoalan dengan utuh dan dalam.

Gaul dengan orang-orang cerdas juga perlu dilakukan blogger, karena tidak setiap pengetahuan bisa ditulis dalam buku. Seringkali pengetahuan justru muncul dari interaksi sosial kita.

Selain pengetahuan, kearifan adalah hal yang perlu dimiliki oleh seorang blogger. Tidak setiap artikel harus diposting dan di-share. Artikel yang terkait dengan data pribadi seseorang dan memancing aksi kekerasan tidak perlu diposting dan didistribusikan. Meskiupun substansi artikel itu benar. Kalaupun akan diposting, seorang blogger yang arif akan mengemasnya sedemikan rupa agar privasi orang terlindungi dan tidak menimbulkan dampak kekerasan sosial.

Akhirnya pilihan ada di tangan kita. Maukah kita melakukan tugas mulia blogger, melakukan pendidikan publik melalui artikel-artikel kita?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun