Mohon tunggu...
Firdausi Nuzula
Firdausi Nuzula Mohon Tunggu... Jurnalis - Anak laut

selembut air

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hari Kedelapanbelas #MencintaiRamadhan

13 Juni 2017   01:06 Diperbarui: 13 Juni 2017   01:37 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya selalu berpikir. Seberapa besar diri ini mengandalkan Allah dalam hidup?

Aku rasa, amat sangat kecil mengandalkan-NYA. Sebab, masih sangat naksir kepada harta samar-samar.

Harta yang didapat tak jelas dari mana asalnya, membuat hidup jauh dari kata berkah. Menjalankan perintah kewajiban dipotong-potong,kadang solat,kadang tidak, kadang sholat tepat waktu,kadang molor. Puasa iya,sholat tidak. Puasa iya,sholat iya tapi jarang ngajo. Dari mana semua itu bermula? Betapa ia berawal dari kesalahan karena tak bisa mengendalikan diri.

Berbahagilah yang menjaga shumnya dari lingkaran harta yang samar-samar. Sebab harta yang jelas dari mana didapat,  sangat ngaruh. Seberapa besar diri mengandalkan ni'mat Allah.

Maka,bersama ramadhan, kita dilatih bagaimana cara mendapat rizki halal lagi toyyib. Sebab dengan cara ini, hidup akan terasa mengandalkan Allah seutuhnya. Utuh mendatangi Allah dengan kehidupan yang barsih dari kosa kata harta haram. 

"Dosa itu, apa yang membuat hatimu gundah gulana. Kebaikan itu,apa yang membuat hatimu tentram" (Al hadis)

 r

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun