Kunjungan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong ke Indonesia disambut hangat oleh Presiden Joko Widodo dengan hamparan permadani merah.
Presiden Joko Widodo sepertinya sedikit menjelaskan bahwa setiap tamu kenegaraan dihormati seperti itu. Hal ini berkaitan karena yang datang adalah Sekjen Partai Komunis Vietnam, bukan seorang presiden atau perdana menteri dari sebuah negara. Tetapi di negara itu, Sekjen Partai Komunis adalah jabatan tertinggi di negara tersebut.
Memang perkataan partai komunis, kita akui masih kurang nyaman didengar di telinga kita. Bayangan yang langsung ada di depan kita, adalah bayang-bayang kekejaman Partai Komunis Indonesia di negara kita.Sungguh kejam dan tidak manusiawi perlakuan partai tersebut.
Tidak demikian yang terjadi sekarang ini.Sama halnya dengan yang dilakukan Republik Rakyat China. Falsafah kehidupan berbangsa dan bernegara tetap mengacu kepada ideologi komunis, tetapi di dalam mengembangkan perekonomian bisa saja sedikit bebas yang tetap diawasi oleh negara.
Pada saat bersamaan, di toko-toko buku terlihat dengan rapinya susunan buku berjudul "Kronologi Perang Vietnam," yang diterbitkan Penerbit PT Elex Media Komputindo tahun 2016. Buku ini terjemahan dari buku aslinya berjudul "World History Timeline the Timeline of the Vietnam War the Ultimate Guide to This Divisive Conflict in American History," oleh Kevin Dougherty dan Jason Stewart tahun 2008.
Menurut saya, sebenarnya Amerika Serikat bisa saja kalah oleh Jepang dalam Perang Dunia II, seandainya negara adidaya itu tidak menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Pertanyaan yang sama, kenapa di Vietnam tidak melakukan hal sama?
Di halaman 150 buku ini diuraikan dengan jelas, bahwa Presiden AS Johnson dan Menteri Pertahanan McNamara mulai takut bahwa pengeboman terhadap Vietnam Utara akan membawa pada perang yang lebih besar.
Menurut saya, faktor lain dari kekalahan AS di Vietnam, karena taktik perang gerilya yang dilakukannya dan mirip dengan yang dilakukan Indonesia mengusir Belanda. Di samping tekanan dari dalam negeri AS (hal.188) yang datang dari warga AS, terutama kaum mudanya.
Jika kita melihat film Perang Vietnam, hati kita sangat miris.Kedutaan Besar AS dijadikan tempat landasan helikopter AS untuk membawa siapa saja yang ingin minta diselamatkan dari medan pertempuran.
Hari itu, tanggal 30 April 1975, Vietnam membanggakan dirinya sebagai satu-satunya bangsa Asia yang berhasil mengalahkan AS. Peristiwa ini merupakan awal kebangkitan rakyat Vietnam dan tidak akan pernah dilupakan.